Pandemi berangsur-angsur sirna. Kegiatan masyarakat pun normal kembali. Pendidikan yang dulu berbasis daring, kini mulai berangsur kembali pada tatap muka. Meski pandemi berangsur-angsur pulih kembali, masyarakat kita telah banyak bermigrasi dari dunia konvensional beralih ke dunia digital.
Pergeseran pola budaya akibat pandemi Covid nyata adanya. Salah satu yang paling menonjol adalah pola budaya konsumtif. Hasil survey yang dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC) tahun 2021 menunjukkan bahwa pandemi telah berdampak pada peningkatan adopsi dan penggunaan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, terutama generasi Z. Konsumsi layanan digital ini mencakup belanja online, layanan pesan antar makanan, dan juga pengantaran sembako.
Pergeseran budaya juga terjadi dalam bidang pendidikan. Banyak sekolah terutama setelah pandemi semakin akrab dan lincah menggunakan teknologi sebagai penunjang dalam dunia pendidikan. Bila sebelum pandemi marak bimbingan belajar online, maka setelah pandemi, sekolah mulai beradaptasi menggunakan platform pembelajaran online yang diminati generasi Z.
Adaptif
Pendidikan pada tataran global kini ikut berubah setelah terjadinya pandemi Covid-19. Dunia kini semakin akrab dengan pendidikan berbasis teknologi. Indonesia sendiri sudah lama menggunakan teknologi untuk menunjang keperluan di dalam pendidikan. Baik dalam penataan dan manajemen data, dalam pelaporan dan pencatatan keuangan seperti BOS, dan juga administrasi guru. Platform seperti ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS adalah contoh perpaduan teknologi yang menunjang dalam dunia pendidikan.
Dalam program Merdeka Belajar, Nadiem Makarim juga telah meluncurkan Merdeka Mengajar sebagai platform pembelajaran terintegrasi dan holistik. Platform Merdeka Mengajar diluncurkan sebagai media untuk saling berinteraksi, mengapresiasi dan saling berkontribusi dalam dunia pendidikan.
Platform Merdeka Mengajar bukan hanya sebagai situs atau sarana untuk belajar dan mengajar semata, tetapi juga merupakan platform yang berfungsi sebagai dokumentasi pembelajaran di sekolah dan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya.
Teknologi tidak bisa dipungkiri memiliki spirit memudahkan dan memperlancar keperluan manusia. Platform Merdeka Mengajar memang telah banyak mempengaruhi bagaimana pola dan gaya mengajar para guru. Melalui platform Merdeka Mengajar telah banyak guru yang mengakses contoh video pembelajaran, metode pengajaran maupun perangkat pembelajaran dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia.
Melalui platform Merdeka Mengajar para guru bisa saling belajar, bersilaturahim, dan saling menguatkan untuk memajukan pendidikan Indonesia. Merdeka Mengajar hanya sebagai medium atau alat, selanjutnya memang tergantung guru yang memanfaatkan dan mengembangkan apa yang ada di platform Merdeka Mengajar untuk kemudahan dan fleksibilitas penerapan kurikulum merdeka.
Pada era 5.0 seperti sekarang, teknologi telah akrab dengan anak-anak kita. Melalui ponsel pintar, anak didik kita terbiasa belajar dan berinteraksi dengan teknologi. Guru selaku pamong di sekolah dan kelas masing-masing bisa memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran. Dengan teknologi yang ada, pembelajaran dan juga belajar di kelas bisa lebih interaktif dan mengasyikkan.
Kita bisa adaptif mengelaborasikan model pembelajaran kita dengan teknologi yang ada. Teknologi menjadi penting sebab anak-anak kita di masa depan akan semakin akrab dan semakin dekat dengan teknologi dan segala kemajuannya.
Simpul Gerak Pendidikan
Program Merdeka Belajar yang diluncurkan Nadiem Makarim kini telah berdampak pada perkembangan pendidikan di Indonesia. Beberapa perkembangan yang layak dicatat adalah lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada sumber belajar dan pengembangan diri bagi guru. Platform Merdeka Mengajar juga telah membuat dampak bagi terbentuknya 3.500 komunitas belajar para guru dan juga terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri dari para guru dari seluruh Indonesia.
Penggunaan teknologi sebagai media dan sarana untuk program Merdeka Belajar adalah untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Melalui komunitas guru dan juga konektifitas dan interaksi yang intens dari seluruh guru di Indonesia, diharapkan dapat melahirkan simpul pergerakan pendidikan Indonesia.
Nadiem Makarim berharap dari terbentuknya komunitas guru, serta media pembelajaran yang saling menginspirasi, serta dapat melahirkan karya-karya baru yang inovatif dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Akhirulkalam, teknologi dapat digunakan dan dijadikan sebagai alat untuk mengoptimalkan pencapaian dan peningkatan mutu pendidikan Indonesia.
Video yang mungkin Anda suka