Susah Dapat Pekerjaan Sesuai Jurusan Kuliah? Ini Alasan dan Solusinya!

Hayuning Ratri Hapsari | idra Fania
Susah Dapat Pekerjaan Sesuai Jurusan Kuliah? Ini Alasan dan Solusinya!
Ilustrasi anak muda menjalankan bisnis. (Pixabay/RonaldCandonga)

Di dunia yang serba cepat saat ini, mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliah Anda bisa terasa seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Meskipun pendidikan tinggi sering dianggap sebagai tiket emas menuju pekerjaan impian Anda, kenyataannya bisa sangat berbeda.

Banyak lulusan menemukan bahwa peluang kerja yang tersedia di pasar seringkali tidak sesuai dengan bidang studi mereka. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah tantangan-tantangan ini disebabkan oleh sistem pendidikan, pasar kerja, atau kombinasi keduanya?

Jurusan Kuliah dan Realita Pasar Kerja

Banyak pelajar yang memilih jurusan kuliah berdasarkan minat pribadi atau prospek pekerjaan yang menjanjikan. Namun kenyataannya sering kali lebih rumit.

Pasar kerja terus berkembang akibat kemajuan teknologi dan globalisasi, menyebabkan beberapa bidang studi menjadi ketinggalan jaman lebih cepat dari perkiraan.

Jurusan yang dulunya dianggap populer, seperti akuntansi atau manajemen, kini menghadapi persaingan dari permintaan akan pekerja dengan keterampilan teknologi tinggi dan digital.

Ironisnya, bidang-bidang yang sejalan dengan kebutuhan masa depan, seperti ilmu data atau kecerdasan buatan, sering kali kesulitan menarik minat karena kurangnya pemahaman atau akses.

Hal ini mengakibatkan ketidaksesuaian antara lulusan dengan tuntutan pasar, sehingga banyak lulusan yang bekerja di luar bidang studinya.

Skill Set: Faktor Penentu di Era Modern

Dulu, memiliki gelar sarjana merupakan syarat utama untuk mendapatkan pekerjaan, namun saat ini perusahaan lebih menekankan pada keterampilan dan kemampuan praktis.

Banyak perusahaan mencari kandidat dengan keterampilan relevan yang dapat segera diterapkan di tempat kerja, dibandingkan hanya berfokus pada kualifikasi akademis.

Pergeseran ini menghadirkan tantangan unik bagi lulusan baru yang mungkin sangat bergantung pada pengetahuan teoritis yang diperoleh di sekolah.

Sistem pendidikan sering kali memprioritaskan kinerja akademis, yang dapat membuat siswa tidak siap menghadapi keterampilan praktis yang diperlukan di dunia kerja.

Misalnya, mahasiswa teknik mungkin memahami cara merancang mesin tetapi mungkin kurang pelatihan dalam komunikasi klien atau kerja tim di berbagai disiplin ilmu.

Sisi baiknya, tren ini juga menciptakan peluang. Lulusan yang ingin mempelajari keterampilan baru, seperti pemrograman, desain grafis, atau analisis data, cenderung memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan, meskipun keterampilan tersebut tidak secara formal menjadi bagian dari program gelar mereka.

Tantangan Mental dan Ekspektasi Sosial

Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat tekanan sosial yang besar untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan. Banyak lulusan yang merasa bahwa bekerja di luar bidang studinya merupakan suatu bentuk “kegagalan”. Tapi apakah itu benar?

Pada kenyataannya, pekerjaan di luar jurusan Anda bisa jadi sama relevan dan bermaknanya. Sering kali, peran-peran ini dapat menimbulkan peluang tak terduga yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Misalnya, lulusan sastra mungkin sukses dalam pemasaran konten, atau jurusan fisika mungkin sukses sebagai analis data.

Sayangnya, ekspektasi masyarakat ini dapat menjebak lulusan dalam perasaan bersalah atau kebingungan, sehingga menghalangi mereka untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mengubah pola pikir kita: memandang karier sebagai sebuah perjalanan yang fleksibel, bukan sebuah jalan lurus untuk mempertahankan gelar akademis.

Solusi untuk Menjembatani Jurang

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, kolaborasi antara sektor pendidikan, pemerintah, dan industri sangat penting. Universitas harus memperbarui kurikulum mereka agar lebih selaras dengan tuntutan pasar kerja.

Program magang, pelatihan keterampilan, dan proyek kolaborasi dengan perusahaan dapat membantu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik.

Di sisi lain, lulusan juga harus mengambil inisiatif. Terlibat dalam kursus tambahan, membangun jaringan secara profesional, dan berkomitmen untuk belajar seumur hidup merupakan langkah penting untuk tetap kompetitif di pasar kerja. Bersikap fleksibel dalam memilih karir juga merupakan kunci untuk menghadapi tantangan ini.

Pada akhirnya perjuangan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan gelar yang dimiliki bukanlah akhir dari perjuangan. Ini adalah bagian dari perjalanan untuk menemukan jalur karier yang paling sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan pasar Anda.

Dengan pola pikir terbuka dan kemauan beradaptasi, lulusan dapat menemukan peluang di tempat yang tidak terduga dan membangun masa depan yang sukses.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak