Meninggalnya Kim Saeron, Bahaya Media Sosial yang Harus Diinstrospeksi

Ayu Nabila | Ellyca S.
Meninggalnya Kim Saeron, Bahaya Media Sosial yang Harus Diinstrospeksi
Kim Saeron (Allkpop)

Berita duka datang dari Kim Saeron setelah ia ditemukan meninggal pada 16 Februari lalu. Dilansir melalui Yoursay.id, ayah mendiang menyebut putrinya sempat stres dan depresi diduga akibat banyak komentar jahat mengenai dirinya di media sosial.

Sebelumnya, Kim Saeron sempat terlibat dalam kasus DUI (Drive Under Influence) pada 18 Mei 2022. Akibat menyetir dalam keadaan mabuk, ia menabrak pagar, pohon, dam trafo hingga menyebabkan pemadaman listrik dan 57 toko di sekitarnya terdampak.

Dikutip melalui YouTube @Korea Reomit, kasus DUI memang menjadi masalah sensitif di Korea Selatan. Hal ini karena banyak kerugiaan yang biasanya ditimbulkan akibat berkendara dalam keadaan mabuk, tapi si pelaku tidak mendapat hukuman yang berat.

Sehingga para warga setempat merasa marah tapi tidak bisa meluapkan emosinya karena identitas pelaku biasanya disembunyikan. Namun bila yang melakukannya adalah selebriti, tentu identitas mereka mudan terungkap sehingga warga mudah untuk menyerang mereka.

Akibat hal ini, Kim Saeron pun mendapat cancel culture. Melalui Direktur Korea Entertainment Producers' Suicide Prevention Association, Kwon Young-chan, ayah mendiang juga menyebut putrinya sangat menderita karena banyak tekanan emosional akibat video YouTuber (Tuan) A hingga melanggar privasi dan membuat banyaknya hujatan yang ditujukan padanya.

Melakukan DUI memang salah, tapi standar untuk menjadi sempurna bagi para selebriti memang terlalu tinggi hingga sudah terlalu toksik. Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan kasus bunuh diri dari para selebriti karena beratnya tekanan yang mereka alami.

Menjadi selebriti memang membuat mereka banyak dijadikan panutan sehingga idealnya harus memberikan contoh yang baik. Namun, artis juga manusia yang bisa melakukan kesalahan, kan?

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan para pejabat yang sama-sama publik figure seperti selebriti tapi mereka bisa seenaknya melakukan apa saja. Sungguh berbeda dengan artis yang selalu dituntut sempurna dan tampak seperti serba salah.

Padahal, seharusnya pejabat cenderung lebih sering melakukan kesalahan dan merugikan banyak orang (semisal tidak memenuhi janjinya saat kampanye). Namun semua seolah dinormalisasi dan mudah dimaafkan begitu saja. 

Miris sekali!

Setelah berpulangnya Kim Saeron ini, komunitas online di Korea sepakat kalau budaya ini harus diubah agar tidak ada lagi korban berikutnya. Tingginya tekanan di Korea memang membuat masyarakatnya mudah stres dan iri dengan kehidupan orang lain yang tampak lebih nyaman.

Padahal, meski kelihatannya lebih enak, belum tentu mereka lebih bahagia. Jadi tidak sepantasnya kita menghukum orang lain atas kemalangan yang kita terima hanya karena mereka melakukan satu kali kesalahan.

BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak