Bangga! Omara Esteghlal muncul di 'Romantics Anonymous' Bareng Bintang Asia

Sekar Anindyah Lamase | Athar Farha
Bangga! Omara Esteghlal muncul di 'Romantics Anonymous' Bareng Bintang Asia
Omara Esteghlal (Instagram/omara.esteghlal)

Ada kalanya, sebuah kabar datang tanpa aba-aba dan langsung bikin kita berhenti sejenak, mengulang baca dua kali, memastikan mata kita nggak salah lihat. Begitu juga rasanya waktu tahu kalau Omara Esteghlal, aktor muda asal Indonesia, muncul di series original Netflix Jepang-Korea berjudul Romantics Anonymous.

Bukan film lokal, bukan proyek Asia Tenggara, tapi series yang melibatkan dua nama besar yakni Shun Oguri, aktor legendaris dari ‘Crows Zero’ dan Han Hyo-Joo, aktris yang baru-baru ini mencuri hati lewat ‘Moving’.

Keterkejutan itu wajar. Nama Omara memang sudah terkenal di kalangan penikmat film Indonesia, terutama setelah performanya dalam Film Pengepungan di Bukit Duri dan Film Tinggal Meninggal.

Akan tetapi, melihatnya menembus proyek lintas negara (apalagi Jepang dan Korea), dua industri film yang sangat selektif soal aktor, itu terasa seperti melihat seseorang melangkah ke babak baru sinema kita. Ada kebanggaan yang pelan-pelan tumbuh di dada.

Nah, yang bikin heboh tuh bukan sebatas ‘munculnya’ doang, melainkan bagaimana dia tampil. 

Netizen langsung komentar tentang logat Inggris-nya yang ‘halus banget’, pembawaannya yang natural, dan chemistry yang nyambung saat adegan bareng Shun Oguri dan Han Hyo-Joo.

Scene-nya memang singkat, tapi cukup buat mencuri perhatian seolah-olah dia tahu kapan harus menonjol tanpa berlebihan.

Dan di situlah, aku rasa, letak daya tarik Omara. Dia bukan tipe aktor yang menabrak layar dengan emosi berlebihan. Ada sesuatu yang kuat dalam gestur dan tatapannya.

Sesuatu yang membuat kita percaya bahwa keberadaannya di series sebesar ‘Romantics Anonymous’ bukan kebetulan, melainkan hasil dari kerja panjang dan kedisiplinan yang diam-diam dia bangun.

Banyak yang bilang, ini cuma peran kecil. Tapi menurutku, nggak ada yang benar-benar ‘kecil’ di dunia yang sedang membuka pintu untuk talenta baru. Ingat bagaimana dulu aktor-aktor Asia pertama kali muncul di film Barat? Selalu dimulai dari peran singkat yang belakangan jadi batu loncatan besar. Dan mungkin, ini adalah langkah pertama Omara menuju panggung global.

Kalau kita lihat lebih jauh, ‘Romantics Anonymous’ sendiri adalah cerita tentang dua orang yang berjuang melawan rasa takut dan kecanggungan dalam mencintai. Tema itu, kalau dipikir-pikir, cocok banget buat menggambarkan perjalanan karir lintas budaya seperti yang dijalani Omara.

Ada kecanggungan, ada keberanian, tapi juga ada keinginan untuk diterima. Dan mungkin, dalam konteks yang lebih luas, itu juga mencerminkan kondisi perfilman Indonesia saat ini yang mulai berani keluar, mengetuk pintu industri lain, tanpa kehilangan jati diri.

Aku jadi teringat momen-momen di mana aktor Indonesia lain mulai menembus proyek global. Namun entah kenapa, kehadiran Omara terasa berbeda. Mungkin karena usianya yang masih muda, atau karena dia muncul dalam proyek yang nggak disangka-sangka. Atau bisa jadi karena aku +seperti banyak penonton lain) masih menyimpan perasaan kagum sejak aktingnya di Film Pengepungan di Bukit Duri, film yang menelanjangi sejarah kelam dengan cara yang begitu manusiawi. 

Ada satu hal lagi yang bikin aku tersentuh, yakni bagaimana penonton Indonesia bereaksi. Komentar-komentar di media sosial penuh dengan kalimat semacam, “Bangga banget lihat nama Indonesia di kredit film Jepang,” atau “Gila, nggak nyangka dia bisa sejajar sama Shun Oguri.”

Reaksi yang spontan tapi tulus itu menunjukkan satu hal penting. Kita haus akan representasi yang membanggakan, bukan sekadar eksistensi. Kita ingin melihat aktor kita di luar negeri bukan hanya hadir, tapi juga mengisi ruang dengan wibawa dan talenta.

Kabar tentang Omara ini mungkin bukan headline besar di media internasional, tapi di hati para penonton lokal, ini adalah momen kecil yang berarti besar. Sebuah penanda bahwa sinema Indonesia nggak lagi berdiri di pinggir, melainkan mulai berjalan sejajar dengan dunia.

Dan kalau Omara bisa melangkah sejauh ini di usia muda, bayangkan apa yang bisa terjadi kalau generasi setelahnya ikut menembus batas.

Sapa tahu, suatu hari nanti, nama Omara Esteghlal nggak cuma muncul sebagai cameo, tapi sebagai pemeran utama di film lintas negara yang kita tonton dengan rasa bangga yang sama, bahkan mungkin lebih besar dari hari ini.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak