Serunya Makan Pakai Daun ala Korea

Angelina Donna | Angelina Donna
Serunya Makan Pakai Daun ala Korea
Masakan Korea, Samgyeopsal (Dyah Ayu)

Sudah lama saya ingin merasakan makanan asli negeri Ginseng ini. Bukan saja cara makannya yang unik, banyaknya side dish juga membuat aneka pilihan yang menarik untuk disantap.

Ada satu tempat favorit yang selalu dibicarakan teman saya, sebuah restoran asli Korea yang terletak di jalan raya Pasar Minggu. Menurut dia, jarang orang Indonesia yang datang ke restoran yang terlhat sederhana ini.

Mungkin saja. Apalagi Pasar Minggu memang bukan tempat favorit untuk nongkrong-nongkrong sembari menyantap makanan.

Akhir pekan lalu, saya bersama teman yang memang menggemari semua yang berbau Korea mendatangi tempat ini. Tidak susah menemukannya. Bo Shin Myeong Ga, nama restoran itu. Kami datang sesaat sebelum jam makan malam. Jadi pengunjung tidak terlalu penuh.

Ada dua jenis tempat duduk, bisa duduk seperti layaknya kebanyakan restoran atau bisa lesehan. Kami memilih untuk lesehan karena terasa lebih santai dan akrab.

Karena ini kali pertama saya ke sana, jadi saya pasrah saja dengan pilihan menu teman saya. Bahkan, saya sama sekali tidak melihat menu makanan. Tanpa pikir panjang, teman saya langsung memesan makanan kesukaan dia, bebek panggang yang disajikan lengkap dengan menu sampingan.

Dalam bahasa Korea, menu ini disebut Samgyeopsal. Aslinya, adalah daging babi bagian perut yang berlemak dan tebal. Tidak dibumbui, karena langsung dipanggang di depan kami. Tentu saja tidak ada pilihan babi di sini. Yang ada hanya sapi atau bebek.

Samgyeopsal biasanya dipanggang dengan bawang putih dan bawang bombay. Dagingnya yang dipotong tipis-tipis membuat kami mengunyahnya dengan gampang.

O ya, selain itu, tersedia aneka atau lauk pauk tambahan. Disajikan dalam mangkuk kecil, ada beberapa variasi. Kimchi, lobak, pancake, ikan asin hingga sup tahu. Untuk memakan bebek panggang, juga tidak dengan sendok. Melainkan digulung saja di dalam daun selada, daun mint atau daun sawi putih.

Tentu saja, dengan tambahan sedikit kuah (bebek dicelup di dalamnya), dan pilih aneka lauk yang Anda suka. Ada juga cabai jalapeno yang tidak pedas. Disajikan utuh, jadi kami cukup menggigitnya saya, bergantian dengan bebek yang telah dibalut dengan daun selada.

Tidak perlu memakannya dengan nasi, kami sudah merasa kenyang. Jangan takut dengan kolesterol, karena Anda bisa mengimbanginya dengan memakan bawang putih utuh. Bisa dimakan mentah atau dipanggang dulu.

Belum lama kami menikmatinya, datanglah beberapa orang Korea. Ternyata sudah waktunya makan malam. Benar juga kata teman saya, tidak tampak orang Indonesia di tempat ini. Setidaknya, saat kami berdua makan malam waktu itu.

Ah, saya pasti akan datang lagi. Mungkin dengan teman yang lain, karena pertemuan saya dengan teman saya yang satu ini sekaligus perpisahan kecil selama dua tahun karena dia akan bekerja di sebuah negara di Afrika…

Dikirim oleh Diah Ayu, pekerja, Jakarta

Anda punya foto atau cerita menarik? Silakan kirim ke email: [email protected].

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak