Level Bahaya, Warga Korban Asap Diimbau Tidak Keluar Rumah

Fabiola Febrinastri | hafidz
Level Bahaya, Warga Korban Asap Diimbau Tidak Keluar Rumah
Ilustrasi kesehatan terganggu akibat kabut asap. (Dok : Istimewa)

Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mengimbau warga terdampak kabut asap, tidak keluar rumah bila tidak ada kepentingan mendesak. Ketua BSMI Riau, Dr Arisman Adnan mengatakan, data Air Quality Index (AQI) di Pekanbaru per Selasa (24/9/2019) masih di atas 500 atau level berbahaya.

Secara medis, papar Arisman, kondisi ini tidak sehat untuk pernapasan.

"Saat ini, aktivitas warga di luar masih sangat tinggi. Bila dalam dua hari ini hujan tidak ada, maka kami diperkirakan semakin banyak masyarakat yang jadi korban," papar Arisman, di Posko Gabungan, Riau, Selasa (24/9/2019).

Posko Gabungan BSMI Riau dan sejumlah lembaga filantropi lainnya, di Jalan SM Amin No. 99C Pekanbaru, yang baru beroperasi Senin (23/9/2019), langsung dipenuhi pasien.

Arisman melihat, kebanyakan warga tidak tertampung di beberapa posko yang sudah dibuat pemerintah maupun lembaga kemanusiaan lain.

"Secara umum kena ISPA dan perlu asupan oksigen. Banyak yang datang ke posko, dan setelah dapat oksigen merasa segar, sehingga mereka balik pulang," ungkap Arisman.

Ia menyarankan jika warga di rumah tidak memiliki masker yang memadai, maka dapat menggunakan kain basah. Kondisi saat ini, asap sudah masuk ke hampir semua rumah-rumah warga. BSMI menyediakan masker N95 gratis ke setiap warga yang datang ke posko gabungan.

Menurutnya,  saat ini yang paling diperlukan di posko kesehatan adalah ketersediaan oksigen dan alat penjernih udara (air purifier). Alat penjernih udara untuk ruangan besar sudah habis dan harus menunggu datangnya dari luar daerah.

"Padahal banyak rumah dan posko memerlukan. Di Posko BSMI saja, sudah ada empat keluarga yang tinggal. Kami akan segera buka lantai dua dalam dua hari ke depan," jelas dosen Statistik Universitas Riau ini.

Sebelum mendirikan posko, BSMI Riau mengadakan mobile clinic di beberapa kabupaten yang dekat dengan titik api, seperti Kampar dan Pelalawan.

"Setelah ada posko 24 jam di Pekanbaru, mobile clinic akan terus jalan setiap akhir pekan dengan membawa dokter, perawat, oksigen dan nebulizer. Banyak warga di luar Pekanbaru yang juga perlu pertolongan," papar Arisman.

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak