Pernahkah kamu tiba-tiba merasa blank dan lupa dengan sesuatu yang akan dilakukan? Seperti lupa alasan masuk ke suatu ruangan, lupa menaruh benda, ataupun lupa sesaat hendak membicarakan sesuatu yang ingin disampaikan ke orang lain?
Mungkin kamu mengalami suatu kondisi yang disebut brain fog.
Brain fog atau kabut otak yaitu gangguan pada otak yang bisa menghambat kemampuan untuk berpikir atau mengingat sesuatu. Sebenarnya, brain fog bukanlah sebuah kondisi medis. Namun, brain fog adalah sebuah gejala yang bisa memengaruhi kemampuan dalam berpikir.
Kamu mungkin akan merasa kebingungan, sulit fokus, dan kacau saat enggak bisa menyebutkan hal yang ingin diucapkan atau lupa saat akan melakukan sesuatu.
Istilah kabut otak menggambarkan sesuatu yang menyelimuti otak seperti kabut, sehingga melemahkan kemampuan kognitif. Namun, seperti kabut juga, kondisi ini cuma muncul sebentar lalu hilang lagi.
Meskipun brain fog tidak masuk kategori medis, namun penyebab dan cara mengatasinya sangat perlu kita ketahui supaya brain fog yang dialami tidak jadi memburuk.
1. Kualitas tidur yang buruk
Kualitas tidur yang buruk juga bisa mengganggu kinerja otak. Waktu tidur yang kurang maupun yang berlebihan sama-sama memberi efek yang kurang baik bagi otak, seperti brain fog.
Cobalah untuk tidur 7-8 jam setiap malam. Hindari konsumsi kafein di sore hari dan pastikan untuk tidak bermain gadget menjelang jam tidur.
2. Stres berlebihan
Merasa beban pikiran terlalu berat dan tertekan sesekali adalah hal yang wajar dan normal dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bila kamu merasa gelisah, sedih, atau putus asa hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, kemungkinan besar kamu mengalami stres kronis.
Perlu diketahui bahwa stres kronis dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, mulai dari tekanan darah tinggi, daya tahan tubuh melemah, hingga gangguan mental tertentu, seperti stres, depresi, bahkan bisa menimbulkan penurunan fungsi otak.
Fungsi otak yang terganggu karena stres bisa menimbulkan keluhan sulit berpikir jernih, mudah lupa, dan sulit untuk berkonsentrasi. Inilah alasannya mengapa stres berat dapat menimbulkan brain fog.
3. Perubahan hormon
Selama kehamilan atau masa menopause, wanita mengalami perubahan hormon. Kadar estrogen dan progesteron mempengaruhi fungsi otak. Akibatnya, perubahan ini mempengaruhi ingatan dan rentan terkena cacat kognitif jangka pendek.
Kamu juga akan mudah lupa, sering kehilangan konsentrasi dan pikiran kabur. Gejala kabut otak seringkali dirasakan oleh wanita meskipun kebanyakan bersifat sementara.
4. Kekurangan asupan nutrisi
Pola makan yang kurang sehat bisa menyebabkan tubuhmu kekurangan nutrisi tertentu. Hal ini bisa meningkatkan risikomu untuk mengalami brain fog.
Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang kekurangan asupan gizi tertentu, seperti protein, zat besi, vitamin B kompleks, vitamin E, antioksidan, dan omega-3, berisiko lebih tinggi untuk mengalami brain fog. Selain itu, reaksi alergi terhadap jenis makanan tertentu juga disebut bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena brain fog.
5. Kondisi medis lainnya
Peradangan, kelelahan atau perubahan kadar glukosa dalam darah adalah kondisi medis lainnya yang bisa memicu brain fog. Contohnya seperti orang yang menderita fibromyalgia yang dapat mengalami kabut otak setiap hari.
Kondisi lain termasuk anemia, diabetes, sindrom Sjogren, migrain, alzheimer, hipotiroidisme, dehidrasi dan penyakit autoimun lainnya. Meskipun seringkali kabut otak menyerang dalam waktu yang sementara, kamu tetap harus mewaspadai kelelahan pada otakmu.
Mengatasi brain fog atau kelelahan mental bergantung pada penyebabnya. Pada kasus yang lebih ringan, mengatasi brain fog bisa dilakukan dengan memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi dan olahraga teratur.
Adapun kegiatan lainnya yang bisa dilakukan, seperti melatih kekuatan otak dengan senam otak, menjawab teka-teki, bermain puzzle, atau permainan lain yang baik untuk fungsi kognitif, serta melakukan relaksasi dan meditasi.
Nah, itulah informasi terkait apa itu brain fog, penyebab, dan cara mencegahnya. Hal ini harus kamu pahami dengan baik untuk mencegah serangan kabut otak. Tetap jaga pola makan dan hidup sehat, ya.