7 Cara Mengatasi Teman Toxic yang Sering Membuat Stres dan Tidak Nyaman

Hernawan | Claudius Kevin
7 Cara Mengatasi Teman Toxic yang Sering Membuat Stres dan Tidak Nyaman
Ilustrasi Teman Menggosip. (freepik.com/rawpixel-com)

Di dalam lingkup pertemanan, tentunya kita akan menghadapi berbagai macam karakter dan sifat yang sangat beragam. Ada yang bisa kita terima dan sangat cocok sehingga dijadikan sahabat. Namun, ada juga yang hanya menjadi teman biasa.

Walaupun pertemanan atau persahabatan sudah berlangsung lama, tak bisa jadi jaminan keseluruhan karakternya akan bisa terlihat. Lambat laun, sifat aslinya akan terlihat, dan kamu harus siap jika beberapa di antaranya ternyata memberi pengaruh buruk. Bisa jadi, teman dengan karakter tersebut termasuk dalam teman toxic yang perlu diwaspadai.

Teman toxic ini akan menusukmu dengan racunnya. Mereka selalu membawa efek negatif dalam kehidupan. Mereka sering membuat kita stres, makan hati, tidak nyaman, bahkan kesal. Ia seolah menjadi racun yang merusak kebahagiaan dan kesehatan mental kita. Dalam hal ini, kita harus punya strategi untuk menghindarinya karena tidak bermanfaat.

Mungkin tanpa disadari, kamu pernah atau sedang berteman dengan teman toxic. Tipe teman ‘beracun’ ini butuh beberapa cara untuk mengatasinya. Apa saja? Simak ulasan berikut ini.

1. Tetapkan batasan

Seseorang dengan sifat yang toxic mungkin tak akan menyadari bahwa dirinya sangat mengganggu bagi orang lain. Untuk itu, kamu yang harus memberi batasan seperti apa berperilaku terhadapnya. Berteman dan berinterkasi dengannya boleh saja. Namun jika kamu sudah merasa kesulitan menghadapi hal negatif yang dibawa orang tersebut, sebaiknya membatasi interaksi dengannya sesering mungkin.

2. Bicara langsung

Banyak di antara kita yang ketika menghadapi teman yang toxic mengambil cara-cara yang “dramatis.” Kita bertengkar dengan hebat, saling sindir di media sosial, dan lain sebagainya. Cara-cara seperti ini bukan hanya tak elegan, namun juga menyedot energi kita.

Daripada kita mengambil cara seperti itu, sebaiknya kita bicara empat mata saja. Ajak temanmu untuk membahas masalah yang mengganggu. Katakan padanya jika kamu tak ingin diganggu agar ia mengerti bahwa tidak selamanya seseorang bisa diperlakukan seenaknya.

Ada batas privasi yang terkadang memang sulit untuk mereka mengerti. Namun dengan memberi ketegasan, bisa membuatnya mengerti bahwa hidup tidak melulu tentang apa yang dia mau.

3. Jangan membalas sikapnya terhadapmu

Tak bisa dipungkiri, rasa kesal, terbawa emosi kerap kali menghampiri kamu dan keinginan untuk membalas perilakunya pun muncul. Namun, sebelum kamu berniat untuk membalasnya, pikirkan kembali bahwa di saat itu pula kamu tak ada bedanya dengan toxic friends.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah meminimalisir interaksi dengannya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi. jangan sampai kamu pun ikut emosi saat menghadapi dia.

4. Beri saran secukupnya

Salah satu ciri teman toxic adalah mereka memiliki kecenderungan ingin didengarkan keluh kesahnya, bahkan pada satu titik ingin memanfaatkanmu untuk masuk dalam masalahnya. Di posisi ini, sebaiknya kamu dengarkan saja keluh kesahnya sebagai tanda empati tanpa berusaha memberi saran.

Kalaupun dia meminta saranmu, sampaikan seperlunya. Mereka dengan sikap toxic akan bercerita suatu hal dari sisi negatifnya saja. Untuk itu, kamu perlu memberikan masukan positif untuk mengubah cara pandangnya.

5. Berinteraksi dengan teman lain

Tidak masalah jika kamu merasa berat untuk melepaskan dan memilih bertahan dengan teman toxic. Namun, sebaiknya usahakan untuk tetap berkomunikasi dan berteman dengan teman lain.

Kamu bisa berbagi cerita dan meminta pandangan objektif dari orang yang berada di luar lingkaran pertemanan toxic. Cobalah untuk membicarakan seputar yang dialami, tanyakan pendapatnya terkait hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi jenis pertemanan tersebut. 

6. Berani katakan tidak

Berkata tidak mungkin hal tersulit yang pernah kamu lakukan, entah karena tidak enak atau kasihan. Tapi jika tak dilakukan, apalagi pada teman yang toxic, ini bisa menjadi boomerang untukmu.  Ada kalanya mereka menghalalkan segala cara agar kamu menuruti keinginannya.

Mereka tidak bisa menerima kata tidak dari mulut orang lain. Tetaplah pada pendirianmu, dan berlatih untuk mengatakan tidak pada mereka. Semakin sering kamu melakukannya, akan semakin mudah pula karena terbiasa. Dengan selalu berkata tidak, orang toksik lama-kelamaan akan menyadari bahwa kamu tidak menyukai perilaku mereka. 

7. Menjauh darinya

Pertemanan memang mahal dan tak ada yang bisa menggantikannya. Namun, kamu harus tahu apakah jenis pertemanan tersebut akan memberi dampak baik atau buruk terhadapmu. Jika memang memberi dampak buruk, tentu saja harus dihindari, bahkan dijauhi, jika ia terus menerus seperti itu terhadapmu.
 
Jika kamu ragu untuk langsung menjauh darinya, coba untuk memberi ruang memikirkan kembali apa langkah selanjutnya dalam mengatasi hal ini. Memberi ruang sejenak juga bisa saja membawa efek positif bagi perubahan temanmu.

Itulah beberapa cara mengatasi teman yang toxic. Pada akhirnya, menghadapi teman toxic memang bukan perkara sepele. Mental kita harus kuat agar tak terpengaruh energi negatifnya. Strategi yang kita lakukan juga harus tepat, supaya tak melulu terjebak dalam 'pertemanan beracun' ini. Semoga bermanfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak