Introspeksi bagi Penulis, 5 Alasan Pembaca Berhenti Membaca Ceritamu

Hernawan | Lintang Larissya
Introspeksi bagi Penulis, 5 Alasan Pembaca Berhenti Membaca Ceritamu
Ilustrasi Penulis. (pexels).

Menjadi seorang penulis fiksi memang memiliki tantangan besar, salah satunya adalah bagaimana mempertahankan pembaca untuk terus menikmati cerita sampai akhir.

Kategori menjadi penulis yang sukses memang berbeda-beda, tergantung pandangan orang tersebut. Ada yang berpikir menjadi penulis sukses adalah penulis yang mampu menarik ratusan ribu pembaca.

Namun ada pula yang berpikir bahwa penulis yang sukses mampu menyelesaikan tanggung jawabnya untuk menulis cerita sampai selesai. Ada pula anggapan bahwa penulis sukses adalah dia yang mampu mempertahankan pembacanya.

Hal-hal seperti memperhatikan judul dan karakter juga memengaruhi pembaca untuk membaca cerita tersebut. Namun 5 kesalahan ini akan membuat pembaca merasa jenuh dan memutuskan untuk tidak melanjutkan membaca ceritamu. Apa saja?

1. Penjelasan Panjang dan Bertele-tele

Alur memang menjadi pemegang kunci dalam penulisan cerita fiksi, namun apabila terlalu panjang dan bertele-tele akan membuat pembaca merasa tidak nyaman dan cerita akan kurang enak dibaca.

Tulislah apa yang memang harus ditulis, jangan ngalor-ngidul yang bisa saja membuat pembaca mengintrepetasikan hal berbeda, dari apa penulis yang sebenarnya ingin disampaikan.

Fokuskan pada kualitas daripada kuantitas, gunakan kalimat yang tidak berbelit-belit. Akan lebih baik jika menggunakan bahasa kiasan, namun tetap dalam batasan yang dapat dimengerti oleh sebagian besar pembaca.

2. Terlalu Banyak Kesalahan Penulisan

Typo atau kesalahan yang dibuat pada proses mengetik mengakibatkan kalimat yang ingin disampaikan tidak dipahami. Maka perlu dilakukan double check untuk meminimalisir typo. Jangan sampai lupa untuk perbaiki penggunaan PUEBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Dengan begitu, pembaca akan merasa nyaman dan betah saat memasuki dunia fantasi yang dibangun oleh penulis.

3. Alur yang Tidak Masuk Akal

Hal yang paling penting dari penulisan fiksi adalah pemilihan alur yang rasional. Semakin cerita dibangun dengan logika yang baik, maka pembaca akan semakin tertarik untuk melanjutkan sampai akhir.

Berniat memberikan plot twist pada cerita juga hal lain yang sangat dinantikan oleh pembaca, tapi kembali lagi apakah plot twist itu cocok atau tidak.

4. Alur yang Monoton

Ada hal lagi yang perlu diperhatikan oleh penulis, alur yang monoton bisa jadi salah satu alasan yang membuat pembaca 'kabur'. Saking banyaknya jenis cerita, alur, dan karakterisasi yang sama, semakin tinggi pembaca untuk pergi.

Pembaca menyukai genre tertentu maka akan membaca cerita sampai selesai. Tugas seorang penulis adalah membuat kisah yang dapat menarik pembaca masuk ke dalam cerita. Hal itu akan menjadi nilai tambah bagi penulis, apabila sang pembaca sampai lupa waktu dan ceritanya dapat membekas.

5. Sikap Penulis

Terkadang hal fatal lain yang membuat pembaca berhenti menikmati karyamu adalah sikap dari penulis itu sendiri. Bagaimana sang penulis berinteraksi dan berkomunikasi dengan para pembacanya.

Kembali pada attitude awal menjadi seorang manusia. Sebagus apapun karya Anda, jika tidak menjaga sikap, akan menjadi lubang untuk menjadi penulis yang sukses.

Menjadi seorang penulis memang membutuhkan waktu untuk belajar untuk menghasilkan karya yang sukses, dalam artian dapat tersampaikan secara maksimal kepada pembaca. Tidak ada yang mudah dan cepat dalam proses pembelajaran, semua butuh waktu dan usaha.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak