5 Cara Menyikapi Teman Bermuka Dua, Tetap Kendalikan Emosi!

Rendy Adrikni Sadikin | Latifah ..
5 Cara Menyikapi Teman Bermuka Dua, Tetap Kendalikan Emosi!
Ilustrasi curhat ke teman.(Pexels.com/Liza Summer)

Isi hati seseorang memang tak ada yang bisa benar-benar mengetahuinya. Sosok teman yang selama ini kamu percaya, siapa sangka, ternyata menusuk dari belakang. Sering menjelek-jelekkan, atau membongkar rahasiamu, yang akhirnya mencorong nama baik.

Sangat bisa dimaklumi ketika kamu sadar bahwa teman yang kamu percaya tersebut ternyata bermuka dua, dan kamu jadi emosi. Rasanya ingin melabrak dan menyakiti balik.

Akan tetapi, hal itu justru bisa membuatnya senang. Karena dengan meluapkan emosimu, apalagi sampai tak terkendali, malah semakin membuat nama baikmu jadi jatuh terpuruk.

Ada beberapa cara elegan menyikapi teman bermuka dua. Ingin tahu? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

1. Pastikan dulu kebenarannya

Hal pertama yang mesti kamu lakukan, adalah memastikan dulu kebenarannya. Yakni, teman kamu itu memang bermuka dua. Jangan sampai, kamu sudah emosi, ternyata info yang kamu dapat salah. Teman yang sudah kamu tuduh, gak berlaku demikian.

2. Bicara langsung padanya

Setelah kamu sungguh yakin bahwa temanmu itu bermuka dua, langkah selanjutnya adalah bicara langsung padanya. Jangan lewat pesan singkat atau telepon. Dengan bertatapan langsung, kamu jadi bisa memerhatikan bagaimana ekspresinya. Apakah dia berkata jujur atau bohong.

3. Tanyakan alasan sikapnya itu

Ketika bicara padanya, usahakan jaga emosimu tetap tenang. Supaya komunikasi bisa berjalan dengan lancar.

Tanyakan padanya, alasan kenapa dia menusukmu dari belakang. Bisa jadi, ada kesalahan yang pernah kamu lakukan, dan kamu tak menyadarinya.

4. Ungkapkan bagaimana perasaanmu

Ekspresikan bagaimana perasaanmu setelah tahu kalau dia ternyata bukan sosok teman yang selama ini sudah dipercaya. Ungkapkan semua unek-unek serta kekecewaanmu. Ya, anggap saja sedang buang racun. Biar lega. Kalau cuma dipendam, khawatirnya kamu akan sulit move on dari pertemanan yang gak sehat tersebut.

5. Fokuskan diri pada kebahagiaan dirimu sendiri

Bila memang ternyata sikapnya tersebut bukan karena kesalahanmu. Misalnya, karena ia menyimpan rasa iri melihatmu berprestasi, makanya kemudian menjelek-jelekkanmu, maka itu sudah jadi sinyal kuat untuk mengakhiri pertemanan dengannya.

Kamu gak perlu balas dendam, misalnya dengan menjelek-jelekkannya balik. Mending fokuskan saja pada kehidupanmu, dan buat dirimu bahagia. Karena orang yang iri, paling benci ketika melihat rivalnya bisa hidup dengan nyaman dan tak peduli dengan dirinya.

Selamat mencoba tips tadi, ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak