4 Hal Positif saat Kamu Berani Ikhlas untuk Menjadi Ibu Rumah Tangga Penuh

Munirah | Latifah ..
4 Hal Positif saat Kamu Berani Ikhlas untuk Menjadi Ibu Rumah Tangga Penuh
Ilustrasi Keluarga. (pexels.com/Elina Fairytale)

Terbiasa bekerja, memiliki penghasilan sendiri, mau beli apa-apa nggak harus minta siapa pun, kemudian harus melepas semua itu, tentu bukan hal yang mengenakkan. Dan sering kali, ini yang mesti kamu pilih saat sudah berkeluarga dan dikaruniai momongan.

Memang, ada sebagian ibu yang tetap bisa meniti karier, meski sudah berkeluarga. Tapi, ada sebagian lagi yang karena kondisi, misalnya nggak ada pengasuh, akhirnya terpaksa ibu harus turun tangan langsung.

Nah, kamu nggak perlu bersedih. Karena dibalik keberanianmu untuk bisa ikhlas menjadi ibu rumah tangga penuh, dan mundur dari tempat kerja, ada beberapa hal positif yang bisa kamu dapatkan. Ini dia beberapa contohnya!

1. Suami jadi makin sayang

Tentu bukan hal mudah untuk beradaptasi dengan tugas-tugas domestik, padahal sebelumnya kamu sudah sangat familier dengan rutinitas rumah-kantor. Dan pengorbanan yang telah kamu lakukan ini, tentu tak luput dari perhatian suami. Dia jadi menghargai dan makin sayang padamu. Karena berarti, pilihannya benar untuk memperistrimu. Kamu bukan wanita yang egois.

2. Kamu bisa menyaksikan langsung tumbuh kembang anak

Karena proses pengasuhan dipegang langsung olehmu, maka dari itu, kamu jadi bisa menyaksikan langsung proses tumbuh kembang si kecil. Mulai dari belajar bicara, merangkak, belajar berjalan, serta berbagai tingkah lucu lainnya. Hal itu jadi harta berharga tersendiri, karena kamu bisa menemani buah hati di tiap fase pertumbuhannya.

3. Anak jadi sangat sayang padamu

Karena tiap hari selalu kontak denganmu, anak jadi begitu sayang padamu. Dia akan mengingatmu sebagai ibu yang penuh kasih. Dan itu akan terpatri bahkan ketika ia sudah tumbuh dewasa.

4. Mendorong suami untuk bekerja lebih giat lagi

Saat kamu berperan jadi ibu rumah tangga penuh, otomatis bagian memenuhi kebutuhan finansial, menjadi tanggung jawab suami. Dan ini pula yang membuatnya jadi semangat untuk bekerja lebih giat lagi. nggak mau, dong, menyia-nyiakan pengorbananmu yang demi menjalani peran istri dan ibu, sudah rela melepas karier yang telah kamu bangun selama ini.

Dia jadi termotivasi untuk bisa mencukupi kebutuhan, bahkan menciptakan kelimpahan, agar kamu dan anak-anak kalian bisa hidup dalam kenyamanan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak