6 Tips Menanggulangi Kenakalan Anak Usia Balita, Jangan Dimarahi!

Hernawan | Andi Nitha Nahfiah
6 Tips Menanggulangi Kenakalan Anak Usia Balita, Jangan Dimarahi!
Anak menangis (pexels/keira-burton)

Anak usia lima tahun masih sulit untuk dinasihati. Kadang menangis sejadi-jadinya karena keinginannya tidak dipenuhi. Maka, tak jarang banyak yang mengatakan anak tersebut nakal.

Sebenarnya tidak ada anak yang terlahir nakal. Hanya pola asuh anak yang salah, sehingga mengakibatkan hal tersebut terjadi.

Sebagai orang tua, perlu mencari jalan keluar dalam menanggulangi anak tersebut. Sebab, memarahi anak bukan jalan keluar terbaik. Berikut enam tips menanggulangi kenakalan anak usia lima tahun

1. Beri contoh dan batasan pada anak 

Ilustrasi memberi contoh pada anak(pexels.com/id-id/gustavo-fring)
Ilustrasi memberi contoh pada anak(pexels.com/id-id/gustavo-fring)

Orang tua harus memberikan contoh yang baik pada anak. Karena anak adalah peniru yang ulung dari apa yang dilakukan orang tuanya. Selain memberi contoh, beri juga batasan pada anak mana yang baik dan buruk untuk dilakukan. Karena anak bagai kertas putih yang belum mengerti kelakuan baik dan buruk. Jangan lupa beritahu konsekuensi jika melanggar batasan tersebut.

Healthy Families BC melansir, seorang anak dipengaruhi oleh dunia sekitarnya, tetapi tindakan dan sikap orang tua mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap mereka dalam banyak hal.

2. Sabar dan selalu konsisten

ilustrasi sabar terhadap anak(pexels.com/id-id/gustavo-fring)
ilustrasi sabar terhadap anak(pexels.com/id-id/gustavo-fring)

Menghadapi kenakalan anak usia lima tahun perlu kesabaran ekstra. Apalagi untuk mengubah anak yang terbiasa nakal, butuh konsistensi.

Menyadur Firstcry Parenting, jangan perlakukan anak secara berbeda setiap hari. Jika hari ini berlaku tegas, tetapi besok lunak, anak akan menganggap orang tuanya tidak serius. Pasalnya, anak selalu melihat reaksi ketika melakukan sesuatu.

Jadi yang harus dilakukan orang tua adalah konsisten dalam menerapkan aturan yang harus dipatuhi anak.

3. Terapkan disiplin

Menerapkan disiplin pada anak(pexels.com/id-id/gabby-k)
Menerapkan disiplin pada anak(pexels.com/id-id/gabby-k)

Ketika mempunyai anak nakal, orang tua perlu menerapkan disiplin pada si kecil. Disiplin bukan untuk menghukum anak.

Mengutip WebMd, disiplin adalah mengajarkan anak untuk mengikuti aturan. Maka sejak dini, tetapkan disiplin pada anak sebagai cara mengatasi kenakalannya.

4. Memahami emosinya

ilustrasi memahami emosi anak (pexels.com/id-id/ketut-subiyanto)
ilustrasi memahami emosi anak (pexels.com/id-id/ketut-subiyanto)

Tidak hanya orang dewasa yang ingin dipahami, anak kecil juga butuh. Kids Health melansir, ketika anak menangis, berteriak adalah salah satu cara untuk meluapkan emosinya.

Jika hal tersebut terjadi, sebagai orang tua harus mencari tahu apa yang menjadi pemicu anak marah, menangis, dan berteriak tanpa sebab. Ajak anak berbicara dengan tenang dan tatap wajahnya. Dengan cara ini, anak merasa orang tuanya paham emosinya yang tidak stabil.

5. Beri perhatian penuh

ilustrasi memberi perhatian(pexels.com/id-id/gustavo-fring)
ilustrasi memberi perhatian(pexels.com/id-id/gustavo-fring)

Terkadang anak-anak menunjukkan perilaku nakal karena ingin diperhatikan orang tuanya. Menyadur Firstcry Parenting, sebagai orang tua tidak ada salahnya bertanya pada anak, mengapa melakukan kenakalan dan tanyakan harus bagaimana untuk menghentikan kenakalannya. Sehingga, anak merasa ada perhatian dari orang tuanya. 

6. Memberi waktu pada anak

Anak tantrum(pexels.com/id-id/@moh-adbelghaffar)
Anak tantrum(pexels.com/id-id/@moh-adbelghaffar)

Ada anak yang menangis sambil mengamuk hebat jika keinginannya tidak dituruti. Kelakuan ini disebut dengan tantrum.

Mengutip Kidshealth, tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak. Ini adalah cara anak kecil menunjukkan rasa kesal atau frustrasinya.Jika tantrum terjadi pada anak, beri waktu untuk meluapkan emosinya.

Perlu diingat, saat anak tantrum, coba untuk menenang dengan kesabaran.Jangan sekali-kali menuruti permintaan anak, karena ia berpikir dengan menangis dan berteriak-teriak akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Anak balita bagai kertas putih yang belum mengetahui baik dan buruk dari suatu perbuatan. Jadi jika anak nakal jangan dimarahi tetapi sentuh dengan kasih sayang.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak