Membaca adalah keterampilan, bukan anugerah apalagi musibah! Untuk itu, agar kita menguasai keterampilan membaca, maka kita perlu mengasahnya.
Mengasah keterampilan tidak bisa dilakukan sekali jadi, tok! Perlu ada kerutinan, disiplin, dan berjenjang untuk menguasai keterampilan membaca. Apalagi, bagi kawan-kawan yang ingin membiasakan diri membaca. Berikut beberapa tips agar terbiasa membaca versiku yang bisa kalian tiru.
1. Meluangkan Waktu
Untuk terbiasa membaca, kamu bisa meluangkan waktu secara konsisten dalam sehari. Misalnya, bisa 15 menit hingga 20 menit perharinya. Tidak lama, bukan? Tentu, hal itu akan berhasil membuatmu terbiasa membaca jika kamu disiplin melaksanakannya.
2. Tentukan target
Dalam menentukan target, tidak perlu jauh-jauh atau ekstrim. Cukup perkirakan kesanggupanmu membaca berapa kali dalam sekian waktu. Misalnya, kamu harus selesai membaca satu buku dalam satu bulan, atau harus selesai membaca satu bab dalam tiga hari.
Setelah kamu konsisten memenuhi targetmu, kamu bisa menambah target lagi. Contohnya, bulan kemarin kamu sanggup menyelesaikan satu buku, mungkin bulan depan bisa menjadi tiga buku.
3. Selalu membawa buku
Kamu disarankan membawa buku ke mana pun, di mana pun, dan kapan pun. Perlu diingat, jangan sampai membawa buku hanya karena tren atau agar terlihat keren.
Namun, tujuanmu membawa buku adalah untuk mengisi waktu kosongmu di mana pun dan kapan pun. Metode membawa buku untuk mengisi waktu luang ini, biasa digunakan oleh orang Jepang dan Australia juga.
4. Meminta rekomendasi buku kepada teman
Ketika kamu ingin membaca tapi tidak tau membaca apa atau tidak memiliki buku bacaan, mintalah rekomendasi ke temanmu yang hobi membaca juga. Saat memintanya, jangan heran kalau mereka akan memberikanmu beragam rekomendasi yang bisa kamu baca.
5. List buku yang sudah kamu baca
Membaca erat kaitannya dengan menulis. Jika diibaratkan, membaca itu seperti makan dan menulis itu seperti buang air. Jika kamu hanya makan, isi perutmu akan penuh, dan makanan akan menjadi energi yang tidak diperlukan tubuh atau tidak menyehatkan.
Begitu pula dengan membaca. Kalau kamu terus membaca tanpa menulis, isi kepalamu akan penuh, dan kamu akan melupakannya. Bacaan- bacaan itu hanya akan menjadi bacaan saja tanpa ada bekas di kepalamu.
Oleh karena itu, sebaiknya setelah kamu menamatkan bacaanmu, langsung dituliskan poin-poin pentingnya. Tujuannya, agar ada tempat untuk menampung hasil pemahamanmu atau penilaianmu terhadap apa yang dibaca.
6. Berdiskusi
Bagaimanapun, membaca hanya akan menghasilkan pemahaman subjektif dirimu terhadap suatu bacaan. Dengan berdiskusi, kamu bisa menemukan pemahaman baru atau sudut pandang yang berbeda dari yang kamu baca. Berdiskusi akan memperkaya wawasanmu dalam melihat suatu tulisan.
Lalu, bagaimana tips jika kita ingin membiasakan budaya membaca pada teman, saudara, atau anak kita kelak?
Eka Kurniawan dalam esainya di Mojok.co pernah mengatakan bahwa setiap anak itu unik, dan tidak setiap anak lahir dengan antusiasme membaca. Untuk anak-anak yang menempatkan membaca bukan di prioritas pertamanya, jangan dipaksakan, tapi orang tua harus membantu.
Pertama, ya bikin dia akrab dengan buku secara fisik. Kedua, bersedia membacakannya. Tak mudah, memang. Jangankan Lima Sekawan, novel anak yang lebih kontemporer macam Harry Potter aja Eka sering tak betah dan tak sabar. Namun, Eka mau melakukannya buat anak. Melihat rasa penasaran dia tumbuh, jauh lebih menyenangkan daripada membacanya sendiri. Kita tak bisa menyerahkan urusan ini ke guru- guru di sekolah semata. Ketiga, tentu mengajak ngobrol. Informasi apa pun dari sebuah buku, pakai untuk merangsang pembicaraan.