Kenali 4 Jenis Hormon Pengatur Suasana Hati Ini, Tidak Hanya Ada Endorfin

Ayu Nabila | Xandra Junia Indriasti
Kenali 4 Jenis Hormon Pengatur Suasana Hati Ini, Tidak Hanya Ada Endorfin
Ilustrasi Mood atau Suasana Hati (pixabay)

Hormon adalah senyawa atau zat kimia yang mempengaruhi berbagai aktivitas tubuh. Salah satunya, mengendalikan suasana hati atau mood. Berikut ini halodoc, hellosehat, dan alodokter menjelaskan 4 jenis hormon yang memiliki peran mengatur suasana hati atau mood. Tidak hanya endorfin saja, lho.

1. Endorfin

Sudah diketahui bahwa endorfin adalah hormon pemicu kebahagiaan yang bekerja mengurangi rasa sakit. Zat kimia ini dihasilkan oleh kelenjar pituari serta sistem saraf pusat manusia.

Selain itu, endorfin mampu memberikan efek tenang, menurunkan stres, melepas hormon seksual, menambah respon sistem imun, dan meningkatkan nafsu makan. Kelebihan jenis satu ini tidak terkonfirmasi adanya bahaya.

Cara memicu endorfin di antaranya mengonsumsi makanan manis (cokelat) atau pedas, melakukan sesuatu yang disukai, serta berolahraga. Saat kekurangan hormon ini, kamu akan terlihat murung, gelisah, dan berbagai gejala depresi lainnya.

2. Serotonin

Serotonin adalah salah satu hormon yang juga mengontrol emosi dan suasana hati. Zat ini bekerja dengan membawa pesan antar sel saraf pada otak. Asalnya diciptakan dari peristiwa biokimia yang disebut dengan istilah hidroksilasetriptofan. Tak hanya di otak, serotonin juga terdapat pada usus, trombosit, dan sistem saraf pusat. Zat kimia ini mengatur perasaan senang sekaligus cemas. 

Dilengkapi dengan kemampuan mengendalikan nafsu makan, menyembuhkan luka, mengontrol diri untuk tidur dan bangun, mengeluarkan asupan bebahaya, serta meningkatkan kepadatan tulang.

Kelebihan hormon ini dapat membuatmu terkena sindrom serotonin. Dimana gejalanya akan gemetar, sakit kepala, linglung, merinding, dan mengalami diare. Jika kadarnya rendah, mampu menimbulkan gangguan kesehatan mental, seperti depresi.

3. Dopamin

Selanjutnya, ada dopamin yang merupakan hormon pembawa pesan kimia di otak. Fungsinya membantumu mengingat sesuatu (memori) serta mengontrol gerakan tubuh. Saat dilepaskan dalam jumlah besar, dapat membentuk perasaan senang.

Kemudian, memotivasi seseorang untuk mengulang perilaku tersebut. Beberapa contoh pemicu rasa senang adalah menyantap makanan lezat, melakukan hobi, atau berhubungan intim. Dopamin akan mempengaruhi emosi, kebahagiaan, sakit, dan konsentrasi.

Kekurangan dopamin dapat memicu banyak masalah kesehatan. Mulai dari bergerak lambat, mudah lupa, hingga beragam gejala gangguan mental. Sementara itu, kadarnya yang terlalu tinggi juga membuat seseorang mengalami bipolar atau skizofrenia.

4. Oksitosin

Oksitosin merupakan hormon yang mengatur rasa cinta dalam tubuh. Jumlahnya akan meningkat jika berinteraksi dengan seseorang yang disayangi. Misal, berpelukan hingga berhubungan intim.

Oksitosin memiliki peran pada sistem reproduksi, proses persalinan, menyusui, perilaku, dan interaksi sosial. Jenis ini sering dijuluki sebagai hormon cinta. Keberadaannya dapat memicu kepercayaan, kehangatan, serta sikap ramah dalam hubungan.

Namun, kelebihan oksitosin mampu menyebabkan pembengkakan dan pembesaran prostat. Meskipun tidak berbahaya, namun membuat para pria sulit buang air kecil. 

Di sisi lain, jika jumlahnya terlalu rendah juga kurang baik bagi kesehatan. Pengeluaran ASI bisa terhambat dan disebut ada kaitannya dengan kemunculan gejala depresi.

Itulah keempat hormon yang diketahui mampu mempengaruhi mood atau suasana hati. Apakah informasi ini membantu meningkatkan wawasanmu?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak