4 Tips Menanggulangi Pengaruh Negatif pada Anak

Hikmawan Muhamad Firdaus | Rozi Rista Aga Zidna
4 Tips Menanggulangi Pengaruh Negatif pada Anak
Ilustrasi anak-anak.[Pixabay]

Selaku orang tua, kita perlu tahu bagaimana perkembangan anak. Jangan hanya karena terbentur sibuknya pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan, kita lantas pasrah penuh urusan anak kepada orang kepercayaan atau pembantu kita, sehingga perhatian kita kepada mereka tidak teralokasi.

Di luar pantauan kita, anak menyukai program acara televisi yang mempertontonkan konflik dan adu fisik. Mereka juga mengoleksi film-film aksi atau teror yang tergolong sadis, penuh kekerasan, dan mengeluarkan kata-kata kasar. Komik yang dikoleksi juga mayoritas bertema kekerasan. Cepat atau lambat, pesan-pesan atau aksi kekerasan yang secara langsung atau tidak langsung disampaikan melalui media tersebut akan meracuni dan merusak pikiran anak kita.

Memang perkara tidak mungkin pada zaman ini kita menyingkirkan anak dari fasilitas media yang melimpah. Televisi, komik, buku, film, video klip, koran, iklan, poster, semua datang berseliweran di hadapan kita. Ada yang sebagian menyampaikan pesan positif dan mendidik, namun tidak sedikit juga yang menyerang pikiran anak dengan pesan yang negatif dan berbahaya.

Maka dari itu, orang tua perlu membatasi ruang tontonan anak, perlu dipilah mana tontonan yang baik dan yang berbahaya, mana yang harus dibaca dan dihindari, dan lain sebagainya. Sebab, tanpa pantauan atau pendampingan orang tua, sangat mudah anak-anak terpengaruh otaknya oleh pesan-pesan yang berbahaya. Berikut empat tips menanggulangi pikiran anak dari pengaruh negatif dan berbahaya.

1. Menyaring media

Kita harus mengetahui isi atau muatan tontonan anak di televisi, film apa yang sedang ditonton, buku apa yang dibaca, lagu apa yang didengarkan, situs apa yang diakses, game apa yang dimainkan, dan sebagainya. Intinya, kita harus waspada. Kita harus tahu apa yang sedang dilakukan oleh anak.

2. Mengajak diskusi

Dengan mengajak anak berdiskusi tentang apa yang dilihat dan didengar di media, dapat menjadi keterangan apa yang sedang mereka lakukan. Jika misalnya mereka sedang menyaksikan film aksi adu jotos, kita segera memberi pemahaman kepada mereka bahwa kekerasan yang baru saja dilihat di layar televisi atau HP hanyalah akting semata dan tidak perlu ditiru dalam kehidupan nyata. Sebab, jika itu dilakukan di kehidupan nyata, berarti kita telah melukai dan menyakiti orang lain.

3. Mengingatkan

Jangan bosan mengingatkan dan mengajarkan anak untuk tidak menggunakan adu otot dan perang fisik sebagai cara mengatasi masalah, sehingga anak mampu mengambil pilihan terbaik saat amarahnya terpancing.

4. Memberikan aktivitas alternatif

Jika anak mempunyai waktu senggang yang cukup, berikan aktivitas pilihan agar anak terbiasa melakukan berbagai kegiatan positif seperti menulis, olah raga atau bermain musik. Kegunaan aktivitas menulis dan bermain musik dapat membantu anak mengekspresikan perasaannya, sementara aktivitas olah raga dapat membentuk sikap sportif.

Inilah empat tips mengawasi anak agar terhindar dari pengaruh negatif dan berbahaya. Semoga manfaat. Semoga anak kita senantiasa menjadi generasi yang berbudi baik, bermanfaat dan terhindar dari pengaruh negatif yang berbahaya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak