Setelah seorang perempuan dan laki-laki menikah dan sah menjadi sepasang suami istri, mau tidak mau komentar tentang anak pun akan kian datang silih berganti. Seolah setelah menikah, harus segera punya anak.
Anak memanglah rezeki yang dianugerahkan Tuhan untuk dititipkan kepada kita di bumi. Namun, memang ada beberapa pasangan yang memilih untuk menunda memiliki anak setelah mereka menikah. Bukan menolak, tapi menunda.
Apa saja alasan yang mendasari suami istri memutuskan hal tersebut?
1. Kondisi finansial belum tetap
Kondisi finansial merupakan salah satu hal yang kerap kali menjadi alasan. Bagaimanapun, setelah memiliki anak, pengeluaran akan bertambah. Jika dirasa hidup berdua saja sudah susah, maka lebih baik untuk menunda momongan. Hal tersebut tidak semata karena ego diri sendiri, tapi juga demi kebaikan si anak nantinya.
Orang tua mana yang ingin anaknya tumbuh dengan finansial yang kurang. Butuh ini dan itu, belum mampu. Ingin ini dan itu, harus mengerti 'nanti'. Apalagi, finansial yang kurang kerap kali menjadi alasan permasalahan dalam rumah tangga. Ketika finansial kurang, tidak jarang sepasang suami istri menjadi lebih sering bertengkar. Siapa yang mau jika anaknya tumbuh dalam kondisi yang sedemikian rupa?
2. Belum memiliki tabungan yang cukup
Banyak orang mungkin beranggapan jika sudah memiliki pendapatan, maka sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan anak dan istri. Kalau dicukup-cukupkan, bisa cukup. Tapi akan lebih baik jika sudah memiliki tabungan untuk si anak kedepannya.
Misalnya tabungan untuk biaya periksa rutin kehamilan, persalinan, kebutuhan bayi, perlengkapan bayi, begitu juga dengan tabungan pendidikan dan kesehatan. Dengan segala sesuatu yang sudah disiapkan, seorang anak akan tumbuh dengan terjamin. Itulah mimpi setiap orang tua. Makanya, beberapa orang tua memilih untuk menunda memiliki momongan sebelum bisa menjamin kebutuhan si anak hingga masa depan.
3. Masih terikat kontrak kerja
Tidak jarang pula sepasang suami istri menunda momongan karena masih terikat kontrak kerja. Biasanya karena istri bekerja.
Seorang perempuan yang hamil apalagi di usia kehamilan yang masih muda, harus sangat hati-hati dalam menjaga kandungannya. Bekerja di khawatirkan bisa membuatnya kelelahan dan berakibat pula pada janin yang dikandungnya. Jadi, kebanyakan orang dalam posisi ini lebih memilih untuk menunggu kontrak kerjanya selesai, baru membuat program hamil.
4. Merasa belum siap
Merasa belum siap juga merupakan hal yang normal untuk dirasakan. Bisa jadi seseorang masih saling jatuh cinta dan ingin berduaan saja dengan pasangan, ingin menikmati waktu berdua dalam waktu yang lama. Tidak ada salahnya. Kesiapan akan tumbuh dengan sendirinya.
Dengan catatan, tidak perlu menggubris omongan orang. Karena itu hanya akan membuat percikan masalah dalam rumah tangga. Bahkan bisa membuat perasaanmu menjadi serba salah. Jika kamu dan pasangan memang sudah berkomitmen untuk menunda momongan, maka kamu dan pasangan pun harus menjalani keputusan tersebut dengan berdampingan. Saling menguatkan.
Itulah empat alasan pasangan suami istri memilih untuk menunda momongan.