'Berat sama dengan dipikul, ringan sama dijinjing', peribahasa ini sangatlah cocok untuk menggambarkan sebuah pekerjaan dalam rumah tangga yang penuh dengan pembagian tugas bersama-sama. Apabila pekerjaan dilakukan bersama-sama akan terasa ringan, apabila dilakukan sendirian maka skan akan terasa berat.
Bisa dibayangkan betapa lelahnya jika seorang manusia harus mengerjakan pekerjaan kantor, pekerjaan rumah, belum lagi mengurus anak, bisnis dan yang lainnya sendirian, tentu akan merasa kerepotan. Alhasil, tidak ada satupun yang maksimal. Sebagai pasangan, kita tidak boleh acuh dengan pekerjaan yang ada di depan mata. Kalau memang bisa dikerjakan bersama, kenapa tidak?
Nah, dibawah ini adalah contoh kerja sama antara suami dan istri sehingga pekerjaan dalam rumah tangga terasa lebih ringan. Wajib disimak!
1. Pembagian tugas nafkah dan rumah
Paling sederhana adalah pembagian antara kerja mencari nafkah dan mengurus rumah. Biasanya seorang suami akan bekerja untuk mencari nafkah. Tidak harus di kantor, apapun pekerjaannya asalkan halal dan bisa untuk makan. Lalu, istri akan merangkap pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak.
Meskipun, tidak menutup kemungkinan untuk istri yang bekerja mencari uang. Sedangkan suami di rumah mengurus anak. Bahkan sekarang sepertinya sudah banyak pasangan suami istri yang menerapkan hal ini. Semuanya bisa saja dilakukan atas dasar kemauan bersama, tidak boleh karena terpaksa. Sebenarnya, seorang suamilah yang berkewajiban untuk memberi nafkah. Namun seperti yang kita ketahui sekarang, lowongan pekerjaanpun kebanyakan untuk perempuan.
Ketika seorang satu orang fokus dengan mencari uang, orang lain fokus dengan pekerjaan di rumah. Dengan begitu, semuanya akan tertangani dengan baik. Uang berjalan lancar, anak dan rumah pun terawat dengan baik.
2. Mendidik anak
Mendidik seorang anak memerlukan kerja sama yang baik orang tua. Akan diarahkan kemana seorang anak, tergantung bagaimana didikan orang tuanya.
Sebagai seorang ayah dan ibu, kamu dan pasangan harus kompak terhadap segala sesuatu yang boleh dan tidak boleh untuk anak. Dengan begitu, tumbuh kembang anak akan lebih baik dan jelas kedepannya.
Mendidik anak tidak selalu tentang pelajaran yang ada disekolah, namun juga tentang etika yang akan mencetak moralnya. Itulah kenapa anak juga memerlukan contoh yang baik dari lingkungannya, dan lingkungan yang paling dekat adalah keluarga. Kamu dan pasangan harus bekerja sama untuk menciptakan dan menumbuhkan lingkungan yang baik sebagai tempat bertumbuh anakmu.
3. Meraih cita-cita
Kata siapa cita-cita hanya boleh untuk mereka yang masih muda? Cita-cita tetap harus ada dan bertumbuh sepanjang kita hidup. Tidak terkecuali saat sudah berumah tangga.
Cita-cita yang biasanya dimiliki oleh pasangan yang sudah berumah tangga adalah memiliki rumah sendiri, membeli tanah, berinvestasi, membangun usaha/bisnis, tabungan yang banyak, asuransi yang memadai, dan lain sebagainya. Cita-cita tersebut tidak akan terwujud tanpa kerja sama antar pasangan.
Kerja samanya adalah saling berhemat, saling menegur jika salah satu bersikap boros, saling mengingatkan untuk menabung, menghindari perilaku konsumtif, saling menyemangati untuk mendapatkan banyak uang, dan yang lainnya.
Dengan bekerja sama, cita-cita tersebut tidak akan mati di tengah jalan. Justru akan tetap bertumbuh dengan subur, meskipun tetap butuh proses untuk berkembang dan mekar. Saling menyemangati juga salah satu faktor pendukung agar cita-cita tersebut lekas bisa digapai.
4. Menjaga kebersihan rumah
Kebersihan rumah merupakan faktor penting untuk keberlangsungan kesehatan keluarga. Dengan lingkungan yang bersih, akan tercipta keluarga yang sehat. Namun, tidak jarang pula beberapa orang merasa abai dengan kebersihan di sekitarnya.
Kamu dan pasangan harus berprinsip yang sama dalam menjaga kebersihan. Dengan prinsip yang sama, kamu dan pasangan akan lebih mudah memberikan kebijakan terhadap segala sesuatu yang dilarang maupun diperbolehkan. Misalnya, merokok, cuci piring, lipat baju, cara ambil baju, cara menata ruang, cara menghemat listrik, dan yang lainnya.
Kamu dan pasangan harus berprinsip boleh merokok/tidak boleh, langsung mencuci cucian kotor/tunggu menumpuk, melipat baju saja atau langsung setrika, dan yang lainnya. Dengan kebersihan yang ditanggung bersama, kesehatan akan lebih mudah dirasakan.
5. Menghadapi masalah
Tidak ada rumah tangga yang tidak memiliki masalah. Pasti, ada saja masalah yang kerap kali menjadi penghambat rumah tangga yang sedang tenang.
Kamu dan pasangan harus memiliki kerja sama yang solid dalam menghadapi setiap permasalahan yang mampir ke dalam rumah tangga kalian. Fokus kepada solusi, bukan sekadar menyesali, merasa pusing dan berdiam diri, terlebih lagi menyalahkan keadaan.
Nah, itu dia 5 kerja sama istri dan suami. Apakah kamu dan pasangan sudah jadi tim yang solid?