5 Tujuan Menikah yang Keliru dan Harus Dihindari, Jangan Gegabah!

Ayu Nabila | Mohamad Ismail
5 Tujuan Menikah yang Keliru dan Harus Dihindari, Jangan Gegabah!
Ilustrasi pernikahan. (iStock)

Menjalin hubungan pernikahan merupakan sebuah impian sekaligus capaian bagi kebanyakan orang. Idealnya sebuah pernikahan ialah di mana seseorang akan menikahi orang yang sudah siap dan benar-benar dicintainya untuk dijadikan sebagai pasangan hidup dalam menjalin rumah tangga

Tak jarang juga yang justru salah dalam mengambil keputusan untuk menikah. Sebelum terperosok lebih jauh, sebaiknya kamu harus benar-benar sudah siap dalam menghadapi apa yang akan terjadi setelah pernikahan. Berikut ini beberapa tujuan menikah yang keliru dan bisa berdampak fatal.

1. Takut tertinggal teman

Banyak orang yang berpikir jika dirinya harus segera menikah karena takut tertinggal oleh teman-teman sepantarannya. Belum lagi jika banyak yang kemudian memojokkan kamu hanya karena belum juga menikah.

Jika hal itu kerap terjadi kepadamu, tenang saja dan tetap ingat bahwa menikah bukanlah sebuah keputusan yang bisa diambil begitu saja hanya karena takut tertinggal oleh orang lain. Namun, menikah adalah tentang menjalani kehidupan bersama dengan seseorang untuk selamanya.

Percayalah setiap orang memiliki periodenya sendiri. Tetaplah perbaiki kualitas diri dan temukan seseorang yang tepat di waktu yang tepat pula.

2. Bentuk pelampiasan 

Sangat-sangat berbahaya jika seseorang rela menikah hanya karena ingin melampiaskan bentuk kekecewaan atau bahkan sebagai bentuk balas dendam. Jangan pernah sekalipun mencoba untuk menjadikan pernikahan sebagai ajang pelampiasan apalagi balas dendam terhadap seseorang, mantan misalnya.

Saat kamu merasa tersakiti, hidup memang terasa begitu sesak, namun ingat sesuatu yang dilakukan dengan niat yang salah justru akan lebih berbahaya jika dilakukan. Menikahlah saat kamu sudah siap segalanya, baik secara emosi, mental, materi, dan sebagainya agar kelak kamu bisa bahagia di dalamnya.

3. Menikah karena faktor usia

Ketika umurmu sudah memasuki kepala 3 bahkan 4, sudah tidak terelakan bahwa akan banyak orang-orang disekitar kamu yang menuntut untuk segera melangsungkan pernikahan. Disaat itu pula, kamu mungkin akan terasa terdesak untuk segera memiliki pasangan hingga kerap mengabaikan standar atau kriteria yang selama ini telah kamu tetapkan dalam memilih pasangan hidup.

Pada akhirnya kamu mungkin akan pasrah menikahi siapa saja agar terhindar dari pertanyaan-pertanyaan tentang kapan menikah. Setiap orang memang memiliki periode bertemu jodohnya masing-masing dan ingat memaksakan diri tidak baik dalam sebuah pernikahan. 

4. Menikah hanya karena harta

Setiap orang memang memiliki alasan masing-masing untuk menikah. Memang tidak ada salahnya jika menikahi seseorang dengan kemampuan ekonomi yang mapan. 

Namun kalau tujuan kamu menikah hanya untuk hal itu, hati-hati kamu hanya akan dibutakan oleh harta dunia. Cenderung tidak puas dan serakah dengan harta yang dimiliki. Perlu diingat, konflik ekonomi dapat terjadi kapan saja, jadi sebaiknya perbaiki tujuan kamu sebelum menikah dan persiapkan diri dengan apa saja yang mungkin terjadi di depan.

5. Menikah karena paksaan orang tua

Jika hanya karena desakan, sebaiknya kamu diskusi lagi lebih dalam soal pernikahan dengan orang tua kamu. Menuruti keinginan orang tua memang sudah menjadi hal apik yang dilakukan oleh anak. Namun, menikah adalah sebuah keputusan besar. Kamu yang akan menjalaninya, apa yang akan terjadi juga kamu yang akan mengatasinya.

Oleh karena itu, jika merasa belum siap, sebaiknya kamu diskusikan baik-baik dengan orang tua. Jangan sampai pernikahan yang seharusnya membuat kamu menjadi lebih bahagia, justru berujung pada penyesalan.

Itulah lima tujuan menikah yang masih sering keliru di masyarakat. Setiap orang memang berhak menentukan tujuan pernikahannya masing-masing, tapi tak menutup kemungkinan tujuan yang keliru bisa menimbulkan permasalahan di kedepannya. Menikahlah karena kamu dan pasangan sudah siap untuk menjalankannya, bukan semata karena banyaknya faktor dari luar. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak