Selayaknya siang dan malam, manusia memiliki sisi baik dan buruk, tidak terkecuali kita maupun pasangan. Saat menerima seseorang, berarti kita pun harus menerima baik dan buruknya. Ada kewajiban untuk membenahinya bersama, tapi yang paling utama adalah menerimanya.
Kebanyakan orang merasa lelah menjumpai sikap negatif pasangan, bahkan sampai ada yang merasa tersiksa. Namun, beberapa orang lainnya berhasil membuatnya lebih baik. Kamu harus memahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan dirimu sendiri.
Nah, berikut lima cara menyikapi sikap negatif pasangan yang harus kamu ketahui dan terapkan.
1. Menerima jika masih bisa diterima
Sikap negatif yang tidak merugikan dan masih bisa membuat hubungan asmara berjalan tanpa kendala, maka kamu berkewajiban untuk menerimanya. Negatif dalam hal ini biasanya adalah seseorang yang berbeda kebiasaan denganmu, seperti orang yang malas mandi, kentut sembarangan, jorok, atau kebiasaan lainnya yang membuatmu memaknai kebiasaan buruknya tersebut sebagai sisi negatif dari pasanganmu.
2. Memperbaiki jika masih bisa diperbaiki
Setelah berhasil menerima kebiasaan buruk dari pasangan, maka kamu memiliki hak untuk membantunya agar menjadi lebih baik. Misalnya dengan membantunya untuk mengubah kebiasaan joroknya sehingga menjadi pribadi yang lebih mengutamakan kebersihan. Begitu juga dengan kebiasaannya yang kurang memperhatikan sopan santun, maka kamu memiliki hak untuk membantunya untuk menjadi manusia yang lebih beretika.
3. Menyadari bahwa pasanganmu adalah manusia biasa
Dalam menyikapi sikap negatif dari pasangan, ada kalanya kamu perlu menyadari bahwa pasanganmu adalah manusia biasa. Mungkin ada beberapa hal yang seolah sudah melekat dan tidak bisa diubah. Seperti halnya dirimu sendiri yang sesulitan mengubah kebiasaan buruk yang seolah sudah melekat dengan dirimu sendiri.
Ketika kamu sendiri saja kesulitan dan membutuhkan waktu untuk sampai kepada titik dimana kamu merasa sudah menjadi manusia yang lebih baik, kamupun harus memberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada pasanganmu.
4. Jangan terima kekerasan
Jika sikap negatif dari pasanganmu adalah sikap keras atau menjadikanmu sebagai korban kekerasan, jangan pernah takut untuk melawan. Jangan mau diperbudak cinta dengan risiko luka. Kalau benar dia mencintai kamu, dia tidak akan membuatmu kesakitan.
Dalam rumah tangga, tentu saja kamu akan memikirkan lebih dari seribu kali untuk menceritakan sikap buruk dari pasanganmu ke orang lain. Sekalipun orang tua sendiri. Sayangnya, kebiasaan yang satu ini adalah kebiasaan yang susah untuk diubah. Bahkan semakin kamu menerima, maka semakin berat luka yang kamu alami sendirian. Bukannya berubah, malah bertambah parah.
Jadi, jika kamu mendapati sebuah kekerasan dalam rumah tangga dan hal tersebut sudah terjadi berulang kali, jangan pernah ragu untuk menceritakannya kepada orang lain, baik itu orang tua maupun lembaga yang mampu membantumu menuntaskan permasalahan tersebut.
Kalau ada orang mengatakan bahwa dengan berdiam diri maka kamu sedang menjaga aib keluarga, tapi dengan memberitahukan hal tersebut dan menyelesaikannya adalah sebenar-benarnya kamu sedang menjaga dirimu sendiri beserta anak-anakmu dari kekerasan yang sudah terjadi. Untuk yang satu ini, adalah sisi negatif yang sudah tidak lagi bisa untuk ditolerir.
5. Jangan menerima perselingkuhan
Berselingkuh itu candu. Satu kali orang berani berselingkuh, tidak akan berhenti sampai di situ saja. Sudah ketahuan, meminta maaf lalu mengulanginya lagi, berulang kali.
Lalu, bagaimana cara menyikapi pasangan yang berselingkuh? Jawabannya adalah meminta pisah atau menerima poligami. Dengan berpisah, kamu mengundurkan diri dari hubungan yang sudah salah jalan.
Dengan kamu menerima poligami, maka kamu menyelamatkan pasangan dan keluarga dari dosa yang bertambah lebih banyak lagi kedepannya. Kamu bisa memilih salah satunya.
Itu dia 5 cara menyikapi sikap negatif pasangan yang bisa kamu terapkan. Semoga bermanfaat!