Tidak selamanya menjadi sosok atau memiliki sifat perfeksionis itu baik. Terkadang menjadi perfeksionis adalah hal yang terlalu keras untuk dilakukan pada diri sendiri. Terlalu keras dan memaksakan diri sendiri untuk melampaui batas maksimal yang dimiliki.
Hal itu sangatlah tidak baik untuk keberlangsungan hidup, karena dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kualitas hidup seperti kesejahteraan dan kondisi mental. Berikut lima tips untuk melepaskan sifat perfeksionis yang tidak sehat dan wajib kamu terapkan.
1. Menetapkan tujuan yang lebih realistis
Biasanya seorang perfeksionis akan menetapkan sebuah tujuan yang tidak realistis atau sulit untuk diwujudkan dan tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Untuk melepaskan hal itu, kamu harus bisa melihat kenyataannya untuk menetapkan sebuah tujuan baru yang lebih realistis.
Kamu perlu mengingat bahwa kamu hanyalah manusia biasa dengan berbagai keunikan dan kekurangan yang kamu miliki. Hal ini bukan berarti untuk membatasimu dalam bermimpi atau menetapkan sebuah tujuan. Hanya saja, kamu perlu untuk lebih realistis akan tujuan yang kamu buat dapat dicapai dengan usaha maksimalmu.
2. Berhenti untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Kamu mungkin merasa tidak sama dengan orang lain, atau merasa orang lain lebih unggul dari dirimu. Namun, perlu kamu ingat bahwa yang kamu lihat sekarang dari orang lain hanyalah bagian luarnya saja. Kamu belum melihat sisi gelap dan perjuangannya untuk mencapai hal itu.
Kamu cukup menjadi dirimu sendiri apa adanya. Karena setiap orang memiliki keunikan yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Hal yang berbeda itulah yang memungkinkan kamu untuk dipandang oleh orang lebih banyak, karena kamu berbeda dari yang lain.
3. Membiarkan diri untuk melakukan kesalahan
Menjadi seseorang yang memiliki sifat perfeksionisme adalah salah satu cara untuk merusak diri sendiri dengan keegoisannya. Seorang perfeksionisme sangat melarang dirinya untuk melakukan kesalahan sedikitpun, karena kesalahan sedikit dianggap sebagai kegagalan. Hal ini terlalu kejam untuk dirimu sendiri.
Manusia memiliki batasannya masing-masing dan pasti akan melakukan kesalahan. Belajarlah untuk menerima kesalahan dan mengambil pelajaran dibalik itu semua, agar kamu dapat melakukannya lebih baik lagi ke depannya.
4. Jangan terlalu berfokus pada hasil
Seorang perfeksionisme hanya berfokus pada satu hal, yaitu hasil akhir yang akan dicapai. Keberhasilan dan kemenangan adalah hal yang dapat membuatnya menggila dalam mencapainya. Cara terbaik dalam mencapai hasil terbaik adalah mengikuti prosesnya dengan baik. Percaya pada proses yang telah dilakukan.
Menjadi kalah dan tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan bukanlah sebuah kesalahan yang amat besar yang akan menghancurkan dirimu. Kamu harus belajar untuk menerima kenyataan itu dan memperbaiki caramu dalam mewujudkan impianmu. Seberapa besar usaha yang kamu lakukan, hasilnya akan berbanding lurus dengan hasil yang akan kamu dapatkan.
5. Menghargai diri sendiri
Menjadi seseorang dengan sifat perfeksionis berarti kamu tidak menghargai diri sendiri dan segala usaha yang telah kamu lakukan. Buanglah jauh-jauh kebiasaan buruk seperti itu. Sadarlah bahwa kamu hanyalah manusia biasa dan layak untuk hidup dengan segala kekurangan dan kesalahan yang kamu miliki.
Jika kamu dapat menerima itu semua, berarti kamu menunjukkan rasa kasih dan hormat terhadap dirimu sendiri. Dengan menerima segala kekurangan yang ada, hidupmu akan cenderung lebih bahagia dan sejahtera.
Itulah lima tips untuk melepaskan sifat perfeksionis tidak sehat yang harus kamu ketahui. Janganlah terlalu keras terhadap diri sendiri, karena dirimu perlu dikasihani dan diperlakukan secara tulus.