Mempunyai istri salihah merupakan dambaan setiap suami. Maka, tak jarang jika sebelum melakukan pernikahan, sebelum dipersunting dan perkenalan, si calon suami lebih dulu menggunakan mata dan telinga untuk menyerap informasi mengenai calon istrinya.
Dengan mata, si calon suami mencari data dengan melihat sendiri, bagaimana tingkah laku keseharian calon istrinya, bagaimana kondisi orangtua, keluarga, serta lingkungannya, bagaimana pula ibadahnya.
Dengan telinga, si calon mempelai laki-laki ingin menyingkap fakta calon istrinya tentang akhlak, silsilah, kebiasaan, ibadah, kondisi ekonomi dan sebagainya, yang semuanya dimaksudkan untuk mencocokkan dengan kehendak dan tipe yang diinginkan, yaitu wanita atau istri yang salihah.
Oleh karena itu, berikut lima tanda-tanda istri yang salihah:
1. Memandangnya menghadirkan kebahagiaan
Wanita dianjurkan untuk menggali apa saja yang bisa menyempurnakan penampilannya, dan memperindah keadaannya di depan suami. Istri yang salihah adalah istri yang mampu menghadirkan kebahagiaan di depan suaminya saat dipandang.
Bila laki-laki atau suami masuk rumah dengan sangat letih karena banyaknya beban pekerjaan, lalu menjumpai istrinya di rumah dalam keadaan tidak enak dipandang, maka perempuan atau istri tersebut bisa dikatakan telah gagal menjadi istri salihah.
2. Selalu tersenyum saat suami memandangnya
Sejatinya senyuman itu tidak lebih dari kedipan mata, namun hal itu akan selalu menjadi kenangan yang terus menghunjam dalam memori seorang lelaki. Dan perempuan juga diminta untuk selalu menjaga senyuman agar menciptakan kebahagiaan dalam rumah tangga, itu merupakan keindahan yang tiada tara yang dilihat oleh suami setelah seharian dalam keadaan penat dan payahnya pekerjaan.
3. Penurut dan tidak membantah
Terkadang pendapat suami bertentangan dengan pendapat istri. Dan tidak menutup kemungkinan pendapat istri kadang yang lebih baik. Akan tetapi, istri yang salihah hendaknya menyampaikan pendapatnya dengan santun dan lembut. Meskipun demikian, segala keputusan berada di tangan suami. Apapun keputusannya, selama tidak bertentangan dengan syariat agama, istri wajib menurut dan tidak boleh membantah.
4. Saat berbicara memilih bahasa yang santun
Betapa terkadang perkataan yang santun lebih berharga di sisi suami daripada pelayanan yang lain. Sebaliknya, betapa sering perkataan kasar yang keluar dari mulut istri membuat retak dan hancurnya rumah tangga.
5. Menghormati mertua dan keluarga suami
Seorang istri yang salihah harus mengalah kepada ibu mertuanya, serta harus bisa mengambil hatinya. Jangan malah menjadikan ibu mertuanya sebagai musuh, meski ibu mertuanya seringkali membuat sakit hati. Sebab, ibu mertua adalah ibu dari suaminya yang juga perlu dihormati.
Inilah lima tanda atau kriteria seorang istri yang salihah. Semoga kelima tanda ini ada pada kepribadian istri kita.