Jangan Dianggap Enteng, Ini 4 akibat Buruk Terlalu Gemar Bermain Medsos

Hikmawan Firdaus | Riva Khodijah
Jangan Dianggap Enteng, Ini 4 akibat Buruk Terlalu Gemar Bermain Medsos
Ilustrasi media sosial.[pexels.com/cottonbro]

Tak bisa dimungkiri, media sosial (medsos) sudah menjadi bagian besar dalam kehidupan manusia. Rasa-rasanya hanya segelintir orang saja yang tidak memiliki akun medsos. Dibalik ragam manfaat yang bisa diperoleh dari media sosial, efek negatifnya pun banyak dan tidak bisa dianggap enteng.

Berikut 4 akibat buruk apabila kamu terlalu gemar bermain media sosial.

1. Merusak kualitas hubungan interpersonal

Akibat buruk pertama yang sering terjadi karena terlalu gemar bermain media sosial, yakni merusak hubungan interpersonal. Hal ini cukup miris. Di satu sisi begitu aktif di dunia maya, tapi hubungan di dunia nyatanya berantakan.

Misalnya, hubungan suami istri jadi renggang akibat salah satunya sudah kecanduan medsos. Waktu berkualitas yang harusnya dihabiskan berdua selalu tidak diperhatikan. Saat pasangan sedang bicara malah sibuk foto ini itu, atau scrolling timeline. Gimana pasangannya tidak kesal, karena perilaku demikian sangatlah tidak menghargai.

2. Banyak waktu terbuang

Akibat buruk selanjutnya dari terlalu sering bermain media sosial, yakni banyak waktu terbuang. Hidup jadi tidak produktif.

Seharusnya waktu yang kamu habiskan dapat digunakan untuk melakukan hal-hal bermanfaat, seperti membaca buku, melakukan tugas-tugas, atau hal bermanfaat lain tapi malah habis buat scrolling timeline atau melihat akun gosip. Padahal, waktu yang sudah terlewat tak dapat didapatkan kembali.

3. Mengganggu kesehatan mental

Saat ini banyak orang merasa kesepian dan rendah diri, salah satunya disebabkan terlalu gemar bermain media sosial. Banyak orang mengukur kebahagiaan dari seberapa banyak jumlah pengikut, jumlah likes atau comment, dan indikator eksternal lain. Padahal, itu perilaku tidak sehat, lho!

Media sosial yang juga dijadikan ajang show off pencapaian diri juga membuat banyak orang jadi membanding-bandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain. Inilah yang kemudian memicu timbulnya krisis kepercayaan diri.

4. Terlalu mementingkan pencitraan

Banyak kasus wanita terjerat prostitusi akibat ingin bergaya mewah sehingga timeline media sosialnya terlihat indah. Orang jadi tak peduli dengan orisinalitas. Tidak sedikit yang lebih mementingkan pencitraan hingga sampai melakukan perbuatan-perbuatan terlarang.

Pengaruh baik atau buruk penggunaan medsos memang balik ke individu masing-masing. Maka dari itu, pergunakan dengan bijak, ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak