Marah adalah salah satu jenis emosi yang dirasakan oleh setiap orang di beberapa titik dalam hidup mereka. Emosi marah perlu dirasakan sebagai bentuk perlindungan dari kemungkinan adanya ancaman. Namun, jika seseorang terlalu sering mengalami emosi yang satu ini, mungkin itu tandanya kamu seseorang yang mudah marah atau punya temperamen buruk.
Istilah ‘sumbu pendek’ adalah sebuah sebutan untuk sifat yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Mereka yang mudah marah justru dapat menyebabkan orang di sekitarnya menjaga jarak.
Tak hanya berdampak buruk bagi hubungan sosial, cepat marah juga tidak baik untuk kesehatan fisik maupun mental seseorang. Oleh karena itu, ini dia tips mengelola rasa marah dilansir dari Verywell Mind pada Senin (16/5/2022). Yuk, simak uraiannya berikut ini.
1. Hubungi Orang Tercinta
Kamu pasti akan lebih terbuka kepada orang-orang tercinta ketika sedang mengalami patah hati atau justru berbagai kebahagiaan yang sedang dirasakan.
Sama halnya dengan emosi-emosi tersebut, berbicara dengan orang yang kita cintai saat sedang kehilangan kontrol atas emosi marah yang dirasakan menjadi cara yang sehat untuk mengatasi kemarahan tersebut. Teman, keluarga, atau pasangan dapat bertindak sebagai kelompok pendukung yang sekaligus menenangkan kamu.
2. Tulis di Jurnal Pribadi
Cara kedua yang disarankan untuk mengatasi kemarahan adalah dengan menuliskannya di jurnal. Hal ini menjadi upaya seseorang untuk mengenali seberapa sering kamu mengalami situasi tersebut dan lebih memahami diri sendiri serta perasaan dengan lebih baik.
Tuliskan semua hal yang menyangkut emosi marah tersebut, misalnya pemicu yang mendorong kamu menjadi meledak-ledak serta apa yang dipikirkan ketika sedang mengalami marah.
3. Temui Terapis
Jika kamu merasa bahwa emosi marah tersebut terlalu kuat untuk dikendalikan sendiri, opsi terakhir adalah menemui terapis profesional.
Seorang profesional di bidang kesehatan mental tentunya dapat membantu seseorang mengenali dan mengendalikan pikiran negatif yang dapat memicu ledakan kemarahan. Melalui terapi, orang tersebut juga dapat mempelajari berbagai cara untuk merespon pemicu kemarahan dengan lebih sehat.
Perlu diingat bahwa rasa marah adalah sebuah emosi yang normal dan sehat dirasakan seseorang. Namun, ini menjadi masalah ketika emosi tersebut sudah tidak bisa dikontrol dan mengganggu kehidupan sehari-hari.