Siapa sih yang tidak mau memiliki pasangan? Namun, untuk menemukan seorang yang dapat memahami diri kita tidak semudah membalikan telapak tangan.
Berstatus single atau jomblo bagi sebagian orang memang dianggap menyedihkan dan pantas untuk diolok-olok. Padahal ingin memiliki pasangan atau tidak adalah pilihan masing-masing.
Single-shame merupakan salah satu epidemi yang ada di zaman modern ini yang cukup sulit untuk dihentikan. Apalagi single-shame ini seringkali datang dari orang-orang terdekat. Menyebalkan sekali!
Sederhananya, single-shame adalah perilaku seseorang yang mempermalukan seorang yang masih jomblo secara sengaja ataupun tidak sengaja.
Berikut adalah 5 kalimat single-shame yang harus kamu ketahui:
1. Kenapa kamu terus sih?
Ketika ada seseorang menanyakan pertanyaan itu kepadamu, maka bisa jadi dia sedang sangat tidak percaya seolah-olah sedang mengatakan,
"Aku nggak ngerti deh! Kok kamu betah banget, kenapa belum ada yang mau sama kamu sih? Kenapa kamu masih jomblo terus?"
Pertanyaan itu memang cukup konyol, dan sebenarnya cukup tidak sopan ketika ditanyakan langsung. Apalagi memang disengaja untuk mempermalukan orang yang ditanyai.
2. Nanti aku carikan teman aku, biar kamu tidak jomblo ya!
Lagian siapa sih yang ingin jomblo selamanya? Apalagi kalau usiamu mungkin memasuki usia rawan, sudah 25 - 30 tahun.
Beberapa orang pada usia itu belum memprioritaskan pasangan karena merasa masih ada beberapa hal lain yang menjadi prioritasnya. Padahal kamu mungkin tidak meminta mereka untuk membantumu mencarikan orang itu.
Sabar dulu kek! Kamu mungkin paham mereka bertingkah seperti itu karena menyayangimu. Meskipun perilakunya membuatmu frustasi dan sedikit tertekan.
3. Kelihatannya kamu kesepian sekali ya?
Mungkin kamu pernah menjalin hubungan lalu putus. Kemudian selama beberapa tahun ini kamu memilih untuk tidak menjalin hubungan lagi karena ada alasan tertentu.
Namun, orang-orang di sekitarmu kemudian melihatmu sebagai seorang yang menyedihkan karena masih saja sendiri.
Mereka mungkin hanya menerka saja, karena tidak pernah melihatmu bersama seorang cowok lagi. Mereka juga tidak bertanya secara jelas mengapa kamu tetap sendiri secara lebih pribadi.
4. Kapan kamu mau nikahnya sih?
Pertama, apakah ini benar-benar urusan siapa pun selain dirimu? Orang-orang memang terkadang terlalu peduli.
Sampai sibuk menilaimu dan masalah pribadi milikmu pun dipikirkan juga olehnya. Terutama mereka yang berpasangan - tampaknya suka menekan para jomblo untuk segera menemukan pasangan.
Padahal kenyataannya adalah setiap orang memiliki waktu sendiri untuk kehidupan asmaranya. Karena mereka ingin menemukan apa yang mereka butuhkan ketika mereka siap untuk itu.
Jika kamu masih jomblo, kamu mungkin belum siap untuk hubungan jangka panjang yang serius; kamu belum pernah bertemu seseorang yang cocok; atau keduanya.
Masalahnya dimulai ketika orang-orang gabut itu melampaui batasanmu dan mengajukan pertanyaan yang membuatmu merasa bahwa kamu harus melakukan sesuatu yang berbeda dari apa yang kamu lakukan sekarang.
5. Apa kamu emang nggak mau nikah ya? Kamu masih trauma?
Sekali lagi, pernyataan yang mempermalukan ini menunjukkan penilaian atas keputusanmu, serta menambah tekanan dengan menunjukkan bahwa kamu terlihat tidak normal jika kamu tidak menginginkan hubungan pada saat itu.
Bagi banyak pria dan wanita, menjadi lajang adalah hal terbaik yang bisa mereka lakukan untuk diri mereka sendiri.
Lagi pula, kamu tidak bisa langsung melompat dari hubungan yang gagal ke hubungan yang baru dengan segera; kamu harus meluangkan waktu sendiri untuk mencari tahu apa yang kamu terakhir lakukan itu salah, guna memperbaiki dirimu agar lebih baik lagi.
Banyak orang yang telah menjalin hubungan untuk waktu yang lama melupakan hal ini, dan bagian konyol dari semua ini adalah bahwa banyak orang yang menanyakan pertanyaan tersebut kepada para jomblo yang pernah tidak bahagia dengan hubungan mereka sendiri!
Itulah 5 kalimat single-shame yang harus kamu ketahui. Semoga kamu selalu sabar menghadapi orang-orang yang menanyaimu dengan pertanyaan-pertanyaan itu ya!