4 Risiko saat Kamu Jadi yang Kedua Dalam Hubungan Asmara, Tidak Diakui!

Candra Kartiko | Mutami Matul Istiqomah
4 Risiko saat Kamu Jadi yang Kedua Dalam Hubungan Asmara, Tidak Diakui!
ilustrasi murung. (Pexels.com/Anna Shvets)

Dalam menjalin hubungan asmara, setiap orang tentu ingin menjadi yang satu-satunya. Tapi tidak jarang, beberapa orang terjebak dalam hubungan yang salah. Entah merebut pacar orang ataupun berselingkuh, menjadi yang kedua dalam hubungan percintaan ini adalah sebuah hal yang cukup umum terjadi. 

Kalau dipikir kembali, cukup heran kepada mereka yang mendua ataupun mau untuk menjadi selingkuhan. Padahal, hubungan tersebut tentu memberikan banyak hal yang tidak menyenangkan. Bahkan beragam resiko ataupun konsekuensi yang harus dialami. Apa saja risiko tersebut?

1. Mau menunggu

Namanya juga yang kedua, maka kamu diharuskan untuk menjadi orang yang mau menunggu. Ingat, kamu bukan prioritas. Ketika kamu ditemui ketika sekadar saat si dia sedang butuh ataupun ingat, maka hal tersebut harus kamu terima tanpa berdebat. 

Cukup melelahkan memang menjadi orang yang harus menunggu di posisi nomor dua. Tidak pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi yang paling dipentingkan. Sayangnya, kamu tidak bisa menuntut apapun. 

2. Tahan cemburu

Ketika kamu jatuh cinta kepada seseorang, merasa cemburu adalah hal yang wajar. Kalau disikapi dengan bijak, maka bisa menjadi penguat hubungan. Sayangnya, ketika kamu menjadi nomor dua, cemburu seolah bak rutinitas. 

Beberapa orang merasa cemburu kepada orang lain, yang mungkin bisa disembuhkan dengan menghindari pertemuan ataupun menjaga jarak. Tapi, menjadi yang kedua akan selalu merasakan cemburu kepada orang yang sama, setiap hari. Dan itu akan terasa sangat melelahkan. 

3. Bersembunyi terus

Seberapa mesra pun kamu dengan si dia di belakang, kamu tidak akan bisa menunjukkan hal tersebut kepada orang lain. Bahkan dirimu yang dianggap ada atau cukup berarti dalam hatinya, tidak bisa dibuktikan dengan seberapa kuatnya. 

Besar cintanya, hangat hubungannya, akan terus mengumpat menjadi sesuatu yang hanya diketahui oleh waktu. Punya banyak cerita, tapi tidak bisa disampaikan. 

4. Tidak diakui 

Jangan munafik, sebagian dari kita ketika mencintai seseorang maka memang cukup membutuhkan pengakuan. Tidak sekadar ucapan cinta ataupun sayang, tapi lebih kepada pembuktian. Misalnya, mengenalkan kepada teman-teman, memasang profil foto berdua, menandai ketika membuat status ataupun postingan, hal-hal sederhana tersebut bisa digambarkan sebagai suatu pengakuan. 

Tetapi ketika kamu menjadi yang kedua, hal-hal kecil itu hanyalah mimpi yang akan bertaburan. Mustahil untuk kamu dapatkan. Tidak hanya kamu yang tidak bisa mendapatkan semua itu, tapi kamu juga tidak bisa memberikan hal tersebut. Seingin apapun, kamu harus berusaha untuk menahan dan lebih kepada sadar diri untuk memahami semua ini. 

Itu dia beberapa risiko yang akan kamu dapatkan ketika menjadi yang kedua dalam hubungan asmara. Harus banyak sabarnya, karena semua itu adalah perasaan yang salah, cara yang salah. Semoga tulisan ini bermanfaat, ambil yang baik dan buang yang buruk ya teman-teman!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak