Masuk akal jika rasa takut terasa terlalu berat untuk ditangani tubuh kita ketika kita hidup dengan penuh rasa takut, ketika kita tidak memiliki cukup dukungan emosional dari seseorang yang membantu kita menahan rasa takut itu, ketika kita memiliki pengalaman yang membuat kita takut sampai ke tulang kita, yang tetap terperangkap di tubuh kita, ketika hidup kita diguncang oleh tragedi, dan ketika peristiwa yang mengubah hidup tiba-tiba mengguncang rasa stabilitas kita.
Kita perlu belajar bagaimana memberikan dukungan emosional yang mendalam, rasa aman, cinta, empati, dan validasi, kepada tubuh kita yang telah menahan begitu banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan. Kita perlu belajar bagaimana merawat dan memenuhi kebutuhan kita.
Emosi perlu dilihat, dirasakan, dan didengar. Ketika kita belum belajar bagaimana melakukan itu, bagaimana menahan emosi dan benar-benar bersama mereka, kita didorong ke bagian otak kita di mana segala sesuatunya terasa sangat berlebihan dan mendesak.
Ini adalah bagian dari otak kita yang menggunakan metode utama untuk menangani emosi. Dimaksudkan untuk digunakan dalam keadaan darurat dan ketika kelangsungan hidup kita yang terancam, tetapi terlalu umum digunakan untuk melepaskan emosi yang tidak nyaman. Dan tidak satu pun dari reaksi bertahan hidup ini terasa baik.
Ketika kita berada dalam reaktivitas bertahan hidup kita, kita bisa merasa terkutuk dan terjebak. Kita bisa merasa seperti tidak ada pilihan. Kita bisa merasakan kabut merah kemarahan atau kepanikan yang membekukan. Kita bisa menjadi overdrive melakukan terlalu banyak, atau kadang-kadang kita hanya memperlambat dan mematikan. Semuanya terasa terlalu berlebihan.
Kita tidak tahu bagaimana menangani bagian otak kita ini, sehingga kita menghabiskan hidup kita untuk mencoba mengendalikan rasa takut kita, berharap rasa takut itu tidak muncul dan mendorong kita ke tepi jurang.
Berikut ini adalah cara belajar untuk menjaga diri sendiri dan memenuhi kebutuhan kira dengan cara yang mungkin belum pernah kita lakukan sebelumnya.
1. Latih pernapasan
Saran pertama saya adalah latihan yang dapat kamu lakukan ketika kamu merasa telah memasuki mode bertahan hidup dari hal-hal yang terasa terlalu berlebihan, ketika kamu kewalahan ataupun terjebak. Ini adalah latihan yang disebut mengatur napas. Tujuannya adalah untuk mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, di mana kamu dapat beristirahat dan memahami ketakutan itu.
Trik ini sangat sederhana untuk dilakukan. Tarik napas pendek, cepat, dan hembuskan napas panjang secara perlahan. Kemudian ulangi cara ini sampai kamu menjauh dari ketakutan yang dalam itu.
2. Penasaran kenapa rasa takut itu ada disini
Ketakutan tidak muncul begitu saja hari ini. Jika rasa takutnya terasa berlebihan, pasti ada sejarah yang bisa kamu telusuri kembali. Dan ketika kamu mengetahui sejarah utu, kamu dapat melakukan penilaian yang kamu rasakan tentangnya.
3. Tanyakan pada ketakutanmu apa yang dibutuhkannya
Emosi yang tidak nyaman seperti ketakutan adalah ekspresi kebutuhan yang mungkin belum terpenuhi sepanjang hidupmu. Kebutuhan seperti kejelasan, struktur, kedamaian, atau konsistensi. Ketika kamu dapat belajar untuk benar-benar terhubung dengan emosimu dan mendengar apa yang mereka katakan kepadamu, kamu dapat mulai memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Tawarkan empati dan validasi
Beri dirimu dukungan validasi dan empati yang sangat bergizi. Ketakutan adalah emosi normal yang bermanifestasi sebagai reaksi fisik di dalam tubuh karena cara kita belajar menghadapi emosi, atau karena dukungan terbatas yang kita terima di sekitar pengalaman besar dan menantang.
Ketika kamu mengenali hal ini, kamu dapat mulai untuk tidak menilai reaksimu. Kamu dapat mengatakan kepada diri sendiri, "Masuk akal jika kamu muncul seperti ini. Tidak apa-apa, aku akan tetap bersamamu. Aku akan mendukungmu".
Kamu dapat memberikan validasi lembut dan empati kepada diri sendiri seperti yang kamu tawarkan kepada seseorang yang sangat kamu cintai. Kamu dapat memperlakukan diri sendiri sebagai seseorang yang pantas dibungkus dengan empati yang indah dan penuh kasih. Dengan memenuhi kebutuhan yang diungkapkan oleh emosimu, kamu mulai mengubah hubunganmu dengan emosi yang menurutmu paling tidak nyaman.
Ketika kita mencoba untuk menyelesaikannya, kita sering kali berakhir lebih bingung, lebih lelah, lebih kewalahan, dan terkadang dengan lebih banyak trauma daripada jika kita benar-benar merawat diri kita sendiri dengan lembut.
Dengan memberi diri kita empati yang sangat didambakan oleh emosi kita, kita menciptakan hubungan yang jauh lebih dalam, lebih penuh kasih dan percaya dengan diri kita sendiri. Ketika kita tahu bagaimana secara emosional mendukung diri kita sendiri maka kita dapat belajar bagaimana secara emosional mendukung orang lain.
Ketika kita tahu bahwa kita dapat menangani emosi apa pun yang datang kepada kita, kita memiliki lebih banyak kebebasan dalam hidup kita untuk membuat pilihan yang ingin kita buat daripada hanya memilih hal yang paling tidak menakutkan.
Ketakutan adalah bagian normal dari kehidupan. Itu ada untuk membantu kita tetap aman dan terlindungi dan membuat pilihan yang baik. Tetapi kadang-kadang, ketika kita memiliki pengalaman yang meningkatkan ketakutan kita, kita akhirnya bisa menjaga diri kita tetap kecil. Mengubah cara kita menjaga diri sendiri untuk mendukung diri kita sendiri dalam emosi besar ini adalah langkah pertama yang bagus untuk menjalani kehidupan yang lebih menyenangkan dan memuaskan. Saya harap tips ini bermanfaat.