Untuk Kamu yang Sering Disakiti, Ini 4 Cara Balas Dendam yang Elegan

Hikmawan Firdaus | Neneng Triutami Julianingsih
Untuk Kamu yang Sering Disakiti, Ini 4 Cara Balas Dendam yang Elegan
ilustrasi sakit hati (pexels.com/RODNAE Productions)

Sakit hati merupakan perasaan yang tidak di inginkan semua orang, tetapi apalah daya kita adalah manusia yang diberikan perasaan, dan sakit hati merupakan  perasaan yang sewaktu-waktu tanpa kita  ketahui bisa kita rasakan. Ketika sakit hati menghampiri, emosional kita benar-benar diuji, bahkan saking marahnya rasa sakit bisa mengakar menjadi dendam yang sangat ingin untuk dilampiaskan. Di sini letak bahayanya keinginan besar untuk balas dendam bukan hanya akan menghancurkan seseorang yang ingin kamu balas, akan tetapi tanpa kamu sadari kamu sedang mencoba menghancurkan dirimu sendiri.

Kamu terus-terusan memikirkan rencana balas dendam, serta bagaimana cara merealisasikan dendam tersebut. Pada akhirnya kamu pun terfokus pada tujuanmu untuk balas dendam, sehingga melupakan hal positif lainnya yang harus kamu capai dan lakukan dalam hidup. Ketika kamu ingin melakukan balas dendam lakukanlah dengan cara-cara yang elegan tanpa ikut mengorbankan kepentingmu yang lain. 

Berikut saya bagikan tips balas dendam dengan cara yang elegan.

1. Perbaiki diri lebih baik dari sebelumnya

ilustrasi menjadi seseorang yang lebih baik dan bahagai (pexels.com/Anastasiya Gepp)
ilustrasi menjadi seseorang yang lebih baik dan bahagai (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Ali bin Abi Thalib pernah berkata “Balas dendam yang paling baik adalah mengubah dirimu menjadi lebih baik”.  Coba bayangkan ketika dirimu menjadi lebih baik, derajatmu lebih tinggi, kemampuanmu lebih banyak, ilmu yang kamu miliki pun begitu mumpuni. Maka percayalah ketika itu terjadi musuhmu akan sakit hati, sesungguhnya ia akan benci ketika melihat orang yang tidak ia sukai menjadi lebih baik dari dirinya. Ia akan tambah sakit hati ketika kamu membalasnya bahkan tidak dengan melakukan kejahatan apa-apa yang bisa melukainya. Saat itulah kamu bisa berbangga bahwa kamu telah membalaskan dendam sakit hatimu. 

2. Miliki pikiran dan pemahaman yang positif

ilustrasi pikiran (pexels.com/meo)
ilustrasi pikiran (pexels.com/meo)

Pikiranmu adalah kendali dirimu jangan mudah terpancing dengan orang-orang yang menyakitimu. Ketika kamu mudah terpancing semakin senang mereka memainkan emosimu, serta membuatmu sakit hati. Oleh karena itu milikilah jiwa yang positif, jangan biarkan pikiranmu sendiri melukai jiwamu. Kamu juga harus paham bahwa energi positif akan memberikan dampak yang amat baik pada dirimu begitupun sebaliknya.

3. Jangan berikan fokus pada orang-orang yang menyakitimu

ilustrasi bahagia dengan keluarga (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi bahagia dengan keluarga (pexels.com/Pixabay)

Banyak orang yang menyayangimu dari mulai keluarga, teman, dan pasangan. Lantas mengapa kamu malah menyiksa diri untuk memberikan fokusmu yang berharga pada orang-orang yang bahkan tidak bisa menghargai perasaanmu. Jangan beri ruang untuk mereka menguasai hidupmu, kamu akan tersiksa pagi, siang, malam karena memikirkannya sedangkan ia bahkan tidak peduli dengan apa yang kamu rasakan. Tuhan tidak diam biarkan ia yang  membalasnya untukmu, percayalah hukum alam masih berlaku. 

4. Hiduplah dalam duniamu sendiri

ilustrasi bahagia (pexels.com/Julia Avamotive)
ilustrasi bahagia (pexels.com/Julia Avamotive)

Ini saatnya kamu keluar dari tempat dimana disana kamu tidak merasakan kebahagiaan, penghargaan, dan ketenangan. Terbanglah, lepaskan dirimu, dan hiduplah di duniamu sendiri, lakukan apa yang kamu sukai, dan temukanlah orang-orang yang memang pantas berada di dekatmu. Orang-orang yang menyakitimu tidak cukup berarti untuk kamu pertahankan. 

Kesimpulannya yaitu kamu tidak harus balas dendam dengan cara yang sama sebagaimana ia menyakitimu, balas dendam dengan menujukan versi terbaikmu itu adalah balas dendam yang sesungguhnya. Biarkan ia dengan harga dirinya terluka saat melihatmu mencapai versi terbaikmu. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak