Tanah adalah salah satu hal yang tidak dapat terpisah dari kehidupan manusia. Bahkan tidak hanya manusia, seluruh makhluk hidup di bumi pasti hidup berpijak pada tanah. Tanah yang aku maksud di sini adalah tanah sebagai properti ya, bukan tanah untuk bahan bangunan.
Hampir seluruh aktivitas yang dilakukan manusia ada di atas tanah. Mulai dari istirahat, bekerja, semua dilakukan di atas tanah. Mungkin dikecualikan untuk nelayan dan orang-orang bekerja di laut, maka aktivitas sebagian dilakukan di atas air.
Namun tetap saja, kehidupan manusia sebagian besar akan habis di atas tanah. Termasuk di dalamnya adalah untuk tinggal. Rumah yang kita bangun, berdiri di atas sepetak tanah.
Rumah adalah salah satu dari tiga kebutuhan primer manusia -sandang, papan, dan pangan. Sehingga semakin jelas mengapa tanah merupakan hal krusial dalam kehidupan manusia.
Kita semua pasti menyadari bahwa harga tanah di setiap daerah itu berbeda. Tidak sama seperti bangunan yang jelas perhitungan harganya dari besarnya bangunan, serta jenis material. Bagaimana dengan harga tanah? Mengapa harganya berbeda-beda?
Bahkan jika suatu tanah di pedesaan dengan luas berhektar-hektar dibandingkan dengan tanah di perkotaan beberapa petak saja, bisa saja harganya akan lebih mahal tanah perkotaan yang hanya beberapa petak.
Sebenarnya terdapat banyak hal yang dapat memengaruhi harga tanah, namun aku akan merangkumnya dalam 4 hal.
Berikut 4 faktor yang dapat mempengaruhi harga suatu tanah.
1. Lokasi
Hal pertama yang sangat menentukan harga tanah adalah faktor lokasi. Tanah yang berada di tepi jalan raya akan berbeda harganya dengan yang berada dalam perkampungan.
Setiap tanah yang ada di dunia ini, tidak ada satu pun yang memiliki lokasi yang sama persis. Bahkan tanah kavling yang sangat berdampingan akan memiliki koordinat lokasi yang berbeda jika kita cek di maps. Oleh karena itu, tanah tidak mungkin identik.
Jarak dari fasilitas sosial juga menjadi salah satu faktor penentu harga tanah. Jika suatu tanah cukup dekat dengan fasilitas-fasilitas sosial penunjang -seperti sekolah, rumah sakit, dan SPBU- maka harganya mungkin akan tinggi.
2. Bentuk Fisik
Bentuk fisik tentunya berpengaruh pada harga tanah. Jika suatu tanah datar dan tidak ada gelombang, pastinya akan lebih mahal dari tanah yang miring atau bergelombang. Faktor fisik lainnya adalah bentuk tanah. Bentuk tanah yang beraturan akan lebih disukai daripada tanah dengan bentuk yang tidak jelas. Hal ini termasuk bentuk fisik lain pada suatu tanah, seperti jenis penyusun tanah, kepadatan tanah, dan lain sebagainya.
3. Permintaan dan Penawaran
Pada pasar tanah juga berlaku hukum ekonomi dasar, yaitu permintaan dan penawaran. Bahkan hukum ini akan berlaku cukup signifikan pada tanah, sebab jumlah tanah terbatas dan tidak dapat diproduksi lebih banyak.
Jika suatu daerah terdapat banyak orang yang ingin menjual tanahnya, sedangkan tidak ada yang tertarik membeli, maka otomatis harga akan turun. Begitu pula sebaliknya.
4. Preferensi dan Budaya
Satu faktor yang sering terlupa sebagai faktor penentu harga tanah adalah adanya pengaruh preferensi dan budaya masyarakat sekitar. Contohnya jika terdapat dua petak tanah bersebelahan, dengan bentuk fisik yang sama. Namun salah satu dari tanah ini berada di ujung pertigaan, maka harganya mungkin akan bisa jauh berbeda.
Kondisi tanah di ujung pertigaan ini biasanya disebut tanah tusuk sate. Tanah tusuk sate di beberapa daerah dianggap kurang bagus, pembawa bala, dan berbagai stigma lain. Sehingga orang-orang cenderung menghindari tanah semacam ini. Itulah sebabnya harga tanah semacam ini akan jauh lebih murah.
Itulah beberapa hal yang memengaruhi harga tanah. Sekarang coba amati, kira-kira harga tanah rumahmu termasuk bagus atau tidak?