Kita semua bermimpi berada dalam hubungan yang bahagia di mana kita berkembang dari cinta yang kita bagi dengan pasangan kita.
Ada beberapa hal yang dilakukan pasangan yang langgeng yang dapat kita pelajari untuk membuat hubungan kita patut ditiru. Pertama-tama kita harus mulai dari titik bahwa menjadi pasangan yang bahagia melibatkan pekerjaan dan kesengajaan.
Selain itu, kita juga harus mengetahui hal-hal yang tidak atau dihindari oleh pasangan yang langgeng berikut ini.
1. Menghindari dis-komunikasi
Asumsi bahwa pasangan selalu perlu berada di halaman yang sama membuat orang menghindar dari dis-komunikasi menurut para ahli disebut sebagai penghindaran konflik.
Orang-orang berusaha menjaga keharmonisan dalam hubungan dengan menghindari dis-komunikasi. Ini adalah kebalikan dari apa yang dilakukan pasangan yang langgeng.
Hal yang terjadi ketika pasangan yang langgeng menghadapi dis-komunikasi yaitu mereka tumbuh lebih kuat karena mereka telah mencurahkan isi hati mereka.
2. Saling mengomel
Para ahli mengatakan bahwa kita mengomel pada orang-orang dalam hidup kita karena kita sangat mencintai mereka, tetapi mereka juga setuju bahwa berhenti mengomel tidak berarti tidak memiliki cinta.
Psikolog Scott Wetzler mengatakan bahwa kita sering mengomel karena kita merasa tidak akan mendapatkan apa yang kita inginkan dari orang lain kecuali jika kita meminta berulang kali.
Baik pria maupun wanita mengomel, tetapi penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih cenderung mengomel karena lebih banyak wanita yang bertanggung jawab atas manajemen rumah dan keluarga dan karena “wanita lebih sensitif terhadap tanda-tanda awal masalah dalam suatu hubungan”.
Tentu saja, wanita sendiri tidak bisa disalahkan atas omelan dalam hubungan. Pria tidak berkomunikasi kembali dengan jelas ketika wanita mengajukan permintaan, sehingga ada siklus permintaan agresif dari nagger dan gangguan oleh "nagee" (menurut Psikologi).
Telah terbukti bahwa mengomel menyebabkan peningkatan angka perceraian. Pasangan yang langgeng tidak saling mengomel. Jika ada masalah, mereka menemukan cara yang sehat untuk mengatasinya.
3. Menyimpan dendam
Menyimpan dendam melemahkan ikatan antara pasangan, kata terapis bernama Dr. Gary Brown. Pasangan yang langgeng tidak pernah melakukan ini; mereka menemukan cara untuk mengatasi perbedaan, saling memaafkan, dan terus maju.
Menyimpan dendam menyebabkan kebencian, mengikis kepercayaan, dan akhirnya perasaan pahit muncul, yang mungkin sulit untuk dikembalikan.
4. Saling menerima begitu saja
Ketika kita tahu bahwa seseorang mencintai kita, terkadang kita bisa menerimanya begitu saja, bahkan secara tidak sengaja.
Pasangan yang langgeng tidak saling menerima begitu saja. Tentu, mereka kadang-kadang terlalu asyik dengan tanggung jawab lain, tetapi mereka menyadari ini cukup awal dan mengambil langkah untuk mengatasinya.
5. Selingkuh
Kepercayaan adalah garis hidup dari hubungan apa pun. Begitu pasangan terlibat dalam perilaku tidak jujur seperti berbohong, selingkuh, kepercayaan bisa rusak.
Pasangan yang langgeng membangun hubungan mereka di atas dasar keterbukaan, transparansi, dan kejujuran. Ketika mereka memiliki keluhan, mereka mengatakannya kepada pasangannya daripada berselingkuh atau berbohong.
6. Menganggap satu sama lain seperti lawan
Salah satu alasan terpenting mengapa orang menjalin hubungan adalah untuk persahabatan. Oleh karena itu, tujuan persahabatan akan rusak jika salah satu pasangan memperlakukan yang lain seperti lawan.
Pasangan terbaik tidak mengambil sikap defensif ketika datang ke pasangan mereka. Mereka menyadari bahwa semua yang mereka lakukan adalah untuk kepentingan keduanya. Ketika satu orang berhasil, keduanya berhasil.
Pasangan yang langgeng selalu berusaha mempelajari cara mengatasi perilaku yang merusak hubungan dan kebahagiaan mereka. Mereka mengisi hati satu sama lain dan saling mendukung atas perjuangan keduanya.
Video yang mungkin Anda suka