9 Cara Memperbaiki Pola Asuh yang Salah pada Anak, Orang Tua Harus Paham!

Hayuning Ratri Hapsari | Fitria Salma
9 Cara Memperbaiki Pola Asuh yang Salah pada Anak, Orang Tua Harus Paham!
Ilustrasi Ibu dan Anak (Pexels.com/Elina Fairytale)

Memang bukanlah hal mudah bagi orang tua untuk mengasuh anak. Pasti banyak tantangan yang harus anda lalui saat mendidik mereka. Apalagi setiap anak memiliki keunikannya masing-masing.

Terkadang ketika lelah, orang tua pun bisa melakukan kesalahan seperti membentak dan memarahi anak. Hal tersebut merupakan kesalahan yang sering kali orang tua sesali. Tak jarang mereka bingung bagaimana cara memberi pengasuhan baik pada anak.

Nah, berikut ini beberapa cara memperbaiki pola asuh yang salah pada anak, simak sampai tuntas ya!

1. Dengarlah yang Anak Katakan

Ilustrasi Ibu dan Anak Berbincang (Pexels.com/Ketut Subiyanto)
Ilustrasi Ibu dan Anak Berbincang (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setiap orang pasti ingin didengar, tak terkecuali anak-anak. Jika Anda termasuk sebagai orang tua yang sering mengabaikan ucapan anak, maka Anda perlu melakukan perbaikan pola asuh dalam hal ini. 

Adalah hal yang penting bagi anak untuk bisa mengungkapkan pikiran serta perasaannya, dan pastikan anak tahu Anda mendengarkannya. 

Hal tersebut dapat membantu anak untuk menjelaskan rasa frustasinya secara sehat. Dampaknya akan baik bagi kontrol emosi anak di masa depan. Selain itu, hal ini membantu Anda agar bisa lebih mengenal anak serta memperkuat hubungan orang tua dan anak. 

2. Beri Apresiasi pada Perilaku Baik

Ilustrasi Ibu Menyayangi Anak (Pexels.com/Josh Willink)
Ilustrasi Ibu Menyayangi Anak (Pexels.com/Josh Willink)

Dengan pemberian apresiasi ketika anak berbuat baik, akan membentuk kebiasaan anak pada perilaku tersebut. Apresiasi tersebut bisa berupa pujian maupun hadiah. Hindari respons negatif karena alasan apapun, seperti membentak dan memukul pada anak. Sebab itu hanya akan membentuk sikap keras serta merusak kesehatan mental anak. 

Beri tahu anak secara tegas dan jelas dengan menatap mata mereka ketika anak berbuat kesalahan. Lambat laun mereka pasti menuruti dan mengerti maksud Anda.

3. Konsisten

Ilustrasi Keluarga di Dapur (Pexels.com/Vanessa Loring)
Ilustrasi Keluarga di Dapur (Pexels.com/Vanessa Loring)

Anda harus konsisten dalam memberikan peraturan pada Anak. Misalkan, Anda membuat aturan agar anak hanya memakan permen sekali seminggu, Anda harus teguh pada pendirian Anda.

Jangan plin-plan, meskipun anak merengek maupun menangis memintanya. Anda harus tegas dan mengingatkan mereka bahwa peraturan tersebut dibuat demi kebaikan mereka sendiri. 

4 Habiskan Waktu Berkualitas Bersama Anak

Ilustrasi Quality Time dengan Anak (Pexels.com/Tran Long)
Ilustrasi Quality Time dengan Anak (Pexels.com/Tran Long)

Dengan melakukan quality time bersama, buah hati anda akan merasa disayangi dalam hati mereka. Setiap anak haruslah mendapatkan perasaan tersebut dari orang tuanya.

Hal ini supaya anak merasa aman dan percaya pada Anda. Waktu berkualitas bersama anak bisa berupa, mandi bersama, berkebun, olahraga, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Pastikan Anda memberi senyum hangat, menyatakan rasa sayang serta menyemangatinya. 

5. Jangan Mendiamkan Anak

Ilustrasi Nasehat Ibu (Pexels.com/Kindel Media)
Ilustrasi Nasehat Ibu (Pexels.com/Kindel Media)

Akan lebih baik bila Anda menyampaikan kekecewaan serta kemarahan Anda pada Anak. Tentunya dengan cara yang tenang namun tegas tanpa berteriak. Serta jangan lupakan untuk meyakinkan pada anak bahwa Anda tetap menyayanginya.

6. Jangan Pernah Melabeli Anak

Ilustrasi Anak dimarahi (Pexels.com/Monstera)
Ilustrasi Anak dimarahi (Pexels.com/Monstera)

Jika anak melakukan suatu yang buruk, hindari perkataan yang melabeli anak. Misal anak Anda secara sengaja merusak barang, jangan katakan, "Kamu anak yang nakal!" 

Alih-alih berkata seperti itu, ucapkan saja kalimat seperti, "Kamu bersikap seperti anak yang nakal."

7. Hargai Anak

Ibu memeluk anak (Pexels.com/Campus Production)
Ibu memeluk anak (Pexels.com/Campus Production)

Ketika anak menyuarakan pendapat maupun bercerita pada Anda dengarkanlah dengan baik. Ketika Anda berbuat salah minta pada mereka minta maaflah. Ucapkan terimakasih saat anak Anda membantu Anda. 

Intinya lakukan perilaku yang menunjukkan Anda menghargai anak Anda. Maka mereka akan melakukan hal yang sama pada Anda maupun orang lain. Ini akan membentuk karakter baik pada anak. 

8. Buat Anak Mandiri dan Belajar dari Kesalahan

Ilustrasi Anak dan Saudaranya (Pexels.com/Pavel Danilyuk)
Ilustrasi Anak dan Saudaranya (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sangat wajar bagi manusia untuk melakukan kesalahan, apalagi anak-anak. Biarkan anak melakukan kesalahan dan bimbing anak untuk belajar dari kesalahannya itu.

Hal tersebut akan menumbuhkan percaya dirinya ketika tampil di masyarakat meski tahu dapat melakukan kesalahan kapan saja. Anak pun akan menjadi mandiri dan tidak penakut. 

9. Jadilah Panutan yang Baik

Ilustrasi Ayah Mengajari Anak Membaca Al-Quran (Pexels.com/Timur Weber)
Ilustrasi Ayah Mengajari Anak Membaca Al-Quran (Pexels.com/Timur Weber)

Anak adalah peniru yang handal apalagi ketika umur 1 hingga 7 tahun. Mereka akan meniru apa saja yang mereka lihat, termasuk perilaku Anda. Maka dari itu, jadilah role model yang baik, jangan lakukan hal yang tidak sepatutnya di depan anak. Berilah contoh lewat tindakan, jangan hanya menasehati anak dari kata-kata. 

Kebiasaan dan tindakan yang mereka lihat ketika kecil dapat mempengaruhinya hingga menjadi kebiasaan di masa dewasa. Akan lebih sulit merubah kebiasaan buruk, ketika usia mereka sudah cukup besar. Maka dari itu menjadi contoh yang baik dari saat usia dini anak adalah suatu hal yang penting. 

Demikian itu tadi, beberapa cara memperbaiki pola asuh pada anak. Semoga dapat berkontribusi memperbaiki kualitas hubungan keluarga Anda di rumah. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak