4 Cara Menghadapi Sikap dan Pola Asuh Orang Tua yang Otoriter

Ayu Nabila | Erni Rahmawati
4 Cara Menghadapi Sikap dan Pola Asuh Orang Tua yang Otoriter
Ilustrasi Orang Tua Otoriter. (Pexels.com/monstra)

Tidak sedikit orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter kepada anak. Pola asuh ini berorientasi  pada permintaan yang tinggi dari orang tua terhadap anak, namun tidak diimbangi dengan respon yang sesuai kepada anak. Menurut Santrock, pola asuh ini akan membuat anak menjadi kurang merasa bahagia, dan mudah merasa takut, cemas, sering membandingkan dirinya dengan orang lain, dan kurang memiliki keterampilan komunikasi.

Dampak dari pola asuh ini membuat sangat tidak nyaman, namun kita sebagai anak juga perlu memahami bahwa pola asuh ini tidak muncul begitu saja, melainkan banyak faktor yang mempengaruhi. Maccoby & Mcloby mengungkap bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi orang tua dalam menerapkan pola asuh kepada anak, di antara adalah faktor sosial ekonomi, pendidikan, nilai agama yang dianut orang tua, kepribadian, dan jumlah kepemilikan anak.

BACA JUGA: Link Nonton Crash Course in Romance Sub Indo, Siap Ketemu Jung Kyung Ho Jadi Guru Les di Telegram, IndoXXI, dan LK21?

Faktor-faktor tersebut adalah hal yang sangat sulit dikendalikan dan jauh dari jangkauan kita. Oleh karena itu, mari berfokus pada hal yang dapat kamu kontrol, yaitu bagaimana agar dapat menghadapi sikap dan pola asuh otoriter yang orang tua terapkan tersebut dengan lebih baik. Simak beberapa cara menghadapi sikap dan pola asuh otoriter orang tua berikut ini.

1. Sadari dan pahami situasi

Sadari bahwa orang tua memang menerapkan pola asuh otoriter. Sangat tidak menyenangkan bagi anak, namun ternyata inilah pilihan mereka. Dengan menyadari dan memahami kondisi sebenarnya, kamu akan lebih mudah untuk mengembalikan diri dan menghadapi dengan cara yang lebih positif.

2. Komunikasi Asertif

Salah satu teknik dalam berkomunikasi asertif yang dapat diterapkan saat menghadapi pola asuh otoriter adalah Negative Feelings Asseetion. Ini dapat diterapkan untuk mengatakan apa yang kita rasakan dan membuat lawan bicara mengetahui dampak dari tindakannya.

BACA JUGA: Sepanjang 2020-2022, Ribuan ASN Langgar Netralitas

Misal, “ Ayah, Ibu, aku tahu kalian melakukan semua ini karena sayang dan ingin yang terbaik untukku, tapi sesekali aku merasa tertekan dan sedih, terkadang aku ingin tahu bagaimana rasanya menjalani pilihan sendiri.” Sampaikan saat situasi sedang dalam kondisi tenang dang positif.

3. Kemauan kuat untuk memperbaiki komunikasi

Bukan hal yang mudah untuk dapat mengemukakan pendapat pada orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter. Namun bukan berarti hal ini tidak dapat dilakukan. Jika kamu memiliki kemauan yang besar untuk bisa menjalin komunikasi yang lebih baik dengan orang tua, maka kamu tidak akan mudah rentan dan menyerah saat menjalani prosesnya. Ketika lelah mencoba, tidak apa-apa, namu jangan lupa untuk segera berusaha kembali.

4. Minta support orang sekitar

Sampaikan apa yang kamu alami dan tujuanmu kepada orang-orang terdekat yang dapat dipercaya dan memahamimu. Jangan ragu untuk meminta support mereka saat kamu berusaha memperbaiki pola komunikasi dengan orang tua. Sehingga kamu tidak merasa sendirian dan lebih percaya diri dalam melakukannya.

Itulah beberapa cara menghadapi sikap dan pola asuh otoriter orang tua. Semoga cara-cara tersebut dapat membantu.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak