6 Tipe Orang saat Marah dan Cara untuk Mengatasinya

Hikmawan Firdaus | Deli An
6 Tipe Orang saat Marah dan Cara untuk Mengatasinya
ilustrasi marah (pexels/MoosePhotos)

Marah adalah salah satu bentuk emosi yang dimiliki oleh manusia. Saat seseorang marah, seringkali diasumsikan sebagai perilaku yang tidak baik dan dipandang negatif. Padahal emosi ini merupakan bagian dari dalam diri manusia yang sudah ada sejak awal yang menunjukan kalau manusia bisa berinteraksi dengan lingkungannya.

Seseorang bisa mengeluarkan emosi marahnya dengan berbagai alasan seperti saat stress, tersudut, lelah, atau saat membela orang lain yang lebih lemah. Walaupun manusia bisa meluapkan emosinya, tetapi juga perlu mengontrol amarahnya. Untuk mengontrol emosinya bisa dilakukan dengan cara yang berbeda tergantung tipe orang saat marah. Berikut ini ada 6 tipe orang saat marah dan cara untuk mengatasinya yang perlu kamu catat :

1. Kemarahan Verbal

Tipe orang yang termasuk marah dengan verbal adalah orang yang meluapkan emosinya dengan mencerca dan memaki seseorang bahkan bisa melakukan bully agar emosinya terlampiaskan. Mereka akan melakukan makian, ejekan, kritik pedas, dan teriakan kepada orang yang dia kesali. Munculnya tipe marah ini bisa diakibatkan oleh berbagai alasan, salah satunya karena adanya luka batin atau trauma di masa lalu.

Cara mengatasinya adalah dengan mencoba untuk menahan kata-kata makian dan lawan keinginan diri untuk mengucapkan kata kasar saat marah. Walaupun tidak mudah apalagi sudah menjadi kebiasaan, tetapi berlatihlah terus dan biasakan diri untuk tidak mengucapkan kata makian yang dapat menyakiti hati orang lain.

2. Marah yang tidak stabil

Tipe orang yang termasuk marah yang tidak stabil cenderung mudah sekali tersinggung dengan hal kecil tetapi amarahnya juga reda dengan cukup cepat. Biasanya sebelum amarahnya mereda, orang dengan tipe ini akan menunjukan amarahnya secara verbal kemudian merasa lebih lega dan kembali tenang. Akan tetapi hal tersebut dapat membuat orang lain merasa harus ekstra hati-hati dalam berucap atau bertindak saat berurusan dengan orang dengan tipe marah yang tidak stabil. Apabila orang lain salah mengucapkan maka orang tipe marah ini akan mengeluarkan amarahnya kepada orang-orang di sekitarnya. Akibatnya, orang lain akan memilih untuk menjaga jarak agar tidak kena marah juga.

BACA JUGA: CEK FAKTA: Buku Hitam Ferdy Sambo Bongkar Aib Kapolri Listyo Sigit, Benarkah?

Cara mengatasinya adalah dengan mengidentifikasi apa sih hal-hal yang membuatnya sangat sensitif. Belajarlah untuk mengelola emosi dengan teknik relaksasi untuk mencegah emosi yang meledak dan berusaha berbicara dengan baik dengan orang lain yang tidak sengaja menyinggung perasaanmu.

3. Marah dengan Membalas Dendam

Tipe orang yang marah dengan cara membalas dendam adalah akibat akibat dari amarah yang dipendam dan diluapkan dengan cara menyakiti orang yang membuatnya marah. Kemarahan ini paling sering terjadi dan memiliki tujuan yang jelas untuk membalas rasa marah yang pernah dia alami.

Cara mengatasinya adalah dengan mengontrol emosi dan berpikir sejenak sebelum berkeinginan untuk melakukan pembalasan karena sebenarnya membalas dendam bukan cara yang baik untuk menyelesaikan suatu masalah. Balas dendam masih bisa dihindari apabila seorang berpikir dulu sebelumnya untuk menghindari akibat dari tindakannya.

4. Marah dengan cara menghakimi

Orang yang marah dengan cara menghakimi adalah reaksi kemarahan dari sesuatu yang dirasa tidak benar. Biasanya alasannya marah karena dituduh karena hal yang dia rasa tidak benar, merasa dirinya lebih baik daripada apa yang dituduhkan, atau merasa harga dirinya direndahkan.

Cara mengatasinya adalah coba untuk melihat segala hal dari sudut pandang atau dua sisi yang berbeda, sisi baik dan buruknya. Sehingga bisa memberikan pandangan lebih banyak dan melatih diri untuk menghargai pendapat orang lain tentang diri kita dan mencoba intropeksi diri sebelum meluapkan amarah.

5. Kemarahan Pasif-Agresif

Orang yang memiliki tipe kemarahan pasif-agresif adalah orang yang memendam kemarahannya dan tidak ingin menunjukannya kepada orang lain. Tetapi dia akan meluapkan marahnya melalui kata-kata kasar, tidak merespons saat diajak berinteraksi oleh orang lain, membanting atau menghancurkan barang di sekitarnya tanpa bicara. Orang dalam tipe ini mungkin tidak menyadari kalau marahnya adalah tindakan agresif karena dia merasa sudah meluapkan amarahnya dalam diam.

BACA JUGA: Kembalikan Cincin Hadiah Ferry Irawan yang Belum Lunas, Venna Melinda Bikin Sunan Kalijaga Auto Kicep

Cara mengatasinya adalah belajar bicara secara tegas. Sampaikan amarahmu kepada orang yang bermasalah denganmu secara tegas tapi tetap terkontrol. Dengan memendam dan melampiaskan ke hal lain tidak akan menyelesaikan masalahmu dan hanya memberikan kelegaan sesaat.

6. Kemarahan Asertif

Tipe kemarahan ini dapat membawa perubahan baik karena akan menuntun seseorang untuk melakukan perubahan terhadap sesuatu yang salah. Misalnya seorang melihat ruangan kerja mereka yang kotor dan berantakan, sehingga mengeluarkan amarahnya kepada teman kantornya sehingga mendorong orang untuk bersama-sama membersihkan ruangan yang berguna demi kenyamanan bersama.

Cara mengatasinya adalah tetap mengelola dan mengontrol emosi walaupun amarah jenis ini membawa perubahan yang baik. Bila tidak disampaikan dengan baik, maka kemarahan ini bisa menyebabkan sindiran atau ejekan pada orang lain yang tidak sependapat dengan kita.

Memiliki rasa marah adalah hal yang wajar dan manusiawi tetapi perlu dikontrol dengan baik agar tidak meledak dan hanya berujung menyakiti hati orang lain. Tetaplah berusaha untuk menyampaikan sesuatu dengan baik dan belajar mengatur emosi agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak