4 Cara Menyikapi Orang yang Sering Berpikir Skeptis, Hindari Basa-basi!

Ayu Nabila | Diana Retnasari
4 Cara Menyikapi Orang yang Sering Berpikir Skeptis, Hindari Basa-basi!
Ilustrasi wanita yang sering berpikir skeptis (Freepik/Marymarkevich)

Apakah kalian punya seorang teman yang selalu mempertanyakan segala hal karena memiliki rasa curiga yang besar terhadap setiap peristiwa? Secara umum, masyarakat kita saat ini mengenal kebiasaan tersebut sebagai sifat skeptis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skeptis didefinisikan sebagai salah satu sifat yang menunjukkan keraguan atau kurang percaya terhadap banyak hal misalnya, kepercayaan, peristiwa, hingga cerita keberhasilan yang dialami oleh seseorang.

Munculnya sifat skeptis dalam diri seseorang bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya karena orang tersebut memiliki banyak trust issue terhadap segala hal. Meskipun skeptis tidak dikategorikan sebagai sifat yang negatif, tapi mengobrol dengan orang yang punya sifat demikian terkadang bisa bikin geregetan juga, lho.

Jika kalian mengalami kesulitan ketika mengobrol dengan teman, atasan, atau klien yang memiliki sifat skeptis, yuk cari tahu 4 cara menyikapi orang yang sering berpikir skeptis berikut ini.

1. Pilih topik yang spesifik

Agar obrolan dapat berjalan dengan lancar, maka kalian harus pandai mencari topik obrolan. Orang yang skeptis lebih menyukai topik pembicaraan yang spesifik ketika sedang membahas sesuatu. Hindari percakapan yang terkesan ngalor-ngidul tanpa ada tujuan dan informasi yang jelas agar mereka tidak menunjukkan keraguan terhadap pokok pembahasan Anda.

2. To the point!

Basa-basi memang perlu dilakukan untuk mencairkan suasana, namun trik tersebut nampaknya tidak akan berhasil untuk orang yang cenderung skeptis dalam berpikir. Orang yang skeptis akan lebih terbuka dan menyukai jika orang lain berbicara secara langsung atau to the point mengenai sesuatu. Obrolan basa-basi yang terlalu melebar membuat mereka kehilangan interest terhadap Anda.

BACA JUGA: 4 Bahaya Terlalu Sering Makan Permen pada Anak, Tak Hanya Merusak Gigi!

3. Tunjukkan hasil riset dan data yang akurat

Jika klien Anda terlihat ragu dengan topik yang sedang Anda presentasikan, maka ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan data dan informasi lain yang bisa mendukung pendapat Anda.

Data tersebut bisa berupa review, testimoni, atau studi kasus tentang sebuah permasalahan yang sedang kalian hadapi. Biasanya cara ini akan membuat mereka berpikir ulang dan kemungkinan besar akan tumbuh rasa percaya terhadap Anda.

4. Bicara sewajarnya

Misalnya Anda sedang mempromosikan suatu produk terhadap pelanggan yang memiliki sifat skeptis, pastikan Anda berbicara dengan intonasi yang sewajarnya, ya. Jika ekspresi dan nada bicara Anda terkesan dibuat-buat, besar kemungkinan mereka malah hilang respect dan semakin ragu dengan produk yang Anda tawarkan.

Nah, jadi itulah 4 trik penting dan mudah yang bisa Anda terapkan ketika menghadapi orang yang sering berpikir skeptis dan susah percaya terhadap sesuatu. Selamat mencoba!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak