Tidak banyak orang yang mampu mempertahankan hubungan percintaan dalam jangka waktu yang lama. Ada berbagai faktor yang melandasi hal tersebut. Seperti, ketidak-cocokan dengan pasangan, perbedaan keyakinan hingga masalah ketakutan akan komitmen atau commitment issues.
Commitment issues dapat menimbulkan suatu masalah di dalam hubungan. Namun, terkadang commitment issue ini tidak disadari oleh orang yang mengalaminya. Melansir dari healthline, berikut beberapa tanda seserang memiliki masalah ketakutan komitmen.
1. Tidak ingin melangkah ke arah yang lebih serius
Di saat orang lain menantikan petualangan ke jenjang yang lebih jauh dalam hubungan percintaan, kamu malah takut untuk melangkah kesana. Misalnya, ketika pasangan mulai memberi sinyal untuk ke arah yang lebih serius, kamu malah menghindar dan merasa perlu untuk segera mengakhiri hubungan tersebut tanpa sebab yang jelas dan ini terjadi secara konsisten pada setiap menjalin hubungan dengan siapapun.
Namun, kita tidak bisa secara otomatis memberi label pada seseorang yang hanya berkencan santai adalah orang yang takut akan komitmen. Bisa jadi mereka memiliki alasan lain.
2. Merasa gelisah saat hubungan semakin hangat
Perasaan seperti ini mungkin sering tak bisa kamu pahami. Ketika orang lain senang hubungannya baik-baik saja, kamu malah semakin gelisah. Misalnya, ketika pasangan mengatakan, “i love you”, mungkin kamu akan merasa bahagia pada saat mendengarnya. Namun, sesaat kemudian kamu mulai cemas dan bertanya-tanya apa arti tersebut? Apa itu sungguh cinta? Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya pada hubungan ini?
BACA JUGA: 6 Tips Bikin Podcast Berkualiatas agar Narasumber Betah Bercerita
Bahkan, saking mengganggunya kamu merasakan dorongan untuk pergi ketika pasanganmu semakin mendekat dan alhasil hubunganmu terombang-ambing antara mengakhiri atau tidak.
3. Tidak memikirkan masa depan hubungan
Orang yang memiliki commitment issues biasanya tidak memikirkan masa depan hubungan. Mereka nyaman dengan hubungan saat ini dan membiarkannya mengalir begitu saja. Ibarat sebuah kapal tanpa kemudi.
Jika kamu enggan memikirkan masa depan dan hanya stagnan pada hubunganmu saat ini. Mungkin itu salah satu tanda kamu memiliki rasa takut akan komitmen.
4. Sering mempertanyakan hubungan kalian
Commitment issues bisa memicu terjadinya trust issue pada pasangan. Seperti ketika pasangan mengatakan ia mencintaimu atau ia ingin menjadikanmu pelabuhan terkahir hatinya. Bukannya bahagia, respon kamu malah sebaliknya yakni mempertanyakan hubungan kalian yang sebenarnya sudah sangat jelas.
Pertanyaan-pertanyaan seperti, “apa ia benar-benar mencintaiku?”, “apa aku sudah yakin dengannya”, “Apa ia pilihan yang tepat?”, “apa hubungan ini akan berhasil atau gagal?” dan segala pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran.
Di sisi lain, pertanyaan pada diri sendiri ini terdengar wajar. Namun, jika mempertanyakannya secara terus menerus hingga mengganggu dan membuat dri sendiri tertekan secara emsional. Mungkin bisa jadi kamu memiliki ketakutan akan komitmen dan kegagalan hubungan.
5. Tidak merasa terikat secara emosional
Komitmen dalam hubungan salah satu upaya untuk menjaga keterikatan romantis dengan pasangan. Jika kita masuk ke dalam komitmen maka ia akan berkembang sebagai respons terhadap perasaan takut kehilangan pada pasangan.
Jika kamu merasa terikat dengan aman dalam hubungan tersebut, kemungkinan besar hubunganmu akan berlanjut dan tidak ada masalah dalam dirimu.
Namun, jika kamu tidak merasakan ketertarikan emosional dengan aman bersama pasangan. Kamu tidak akan merasakan takut kehilangannya. Terkadang, tidak terhubung secara emosional merupakan tanda bahwa ia bukan psangan yang terbaik untukmu. Namun, jika dalam setiap hubungan kamu merasa tidak terlibat secara emosional dengan pasangan, maka kemungkinan hal yang menghambat itu dalah ketakutanmu akan komitmen tersebut.
Itulah 5 tanda kamu memiliki commitment issues, jika tanda-tanda tersebut ada pada kamu sebaiknya segera konsultasi pada ahlinya supaya hubunganmu selanjutnya tidak terhambat oleh ketakutan akan komitmen itu sendiri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS