5 Teknik Pendekatan Emosional untuk Merangsang Murid Belajar dengan Nyaman

Candra Kartiko | Andy Setiawan
5 Teknik Pendekatan Emosional untuk Merangsang Murid Belajar dengan Nyaman
Pendekatan emosional kepada murid di kelas, (Pexels.com/Katerina Holmes)

Dalam menjalankan program pendidikan di lembaga pendidikan manapun, perlu diingat seorang pendidik tidak serta merta hanya memberikan materi pembelajaran saja. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan agar program pendidikan dapat berjalan dengan maksimal serta peserta didik mampu mendapatkan hasil baik dengan berkembangnya motorik maupun psikomotorik. Salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seorang pendidik sebelum memulai pembelajaran aktifnya adalah melakukan pendekatan emosional terlebih dahulu kepada semua murid-muridnya.

Pendekatan emosional menjadi penting untuk diperhatikan agar indikator pembelajaran dapat terealisasi sesuai target yang diharapkan, dengan melakukan pendekatan emosional maka seorang pendidik mampu mempelajari secara mendalam karakteristik ataupun kriteria yang dimiliki setiap siswa. Dengan memahami setiap karakteristik siswa maka seorang pendidikan mampu mentransfer materi pembelajaran sesuai dengan kadar kemampuan seorang siswa.

Dengan memahami karakter setiap siswa maka akan tumbuh kenyamanan serta para peserta didik menjadi lebih siap untuk menerima materi, melakukan interaksi di kelas serta berperan aktif dalam pembelajaran. 

BACA JUGA: Ingin Menjadi Mahasiswa Kupu-Kupu yang Berkualitas? Simak Rahasianya!

Ada beberapa pendekatan emosional yang harus dijalankan seorang pendidik sebelum memulai pembelajaran aktif :

1. Memberi Sambutan Hangat

Untuk menciptakan interaksi yang positif serta membangun kenyamanan seorang murid kepada gurunya, hal pertama yang harus dilakukan seorang pendidik adalah selalu memberikan sapaan atau sambutan hangat dan ramah sebelum memulai pembelajaran di kelas.

Sambutan hangat secara efektif mampu membuat perasaan murid menjadi nyaman karena merasa dirinya diterima dan dihargai sejak awal sehingga mereka terdorong untuk lebih berpartisipasi di kelas.

2. Kenali Perasaan Setiap Murid

Sebelum memulai pembelajaran aktif di kelas, penting diperhatikan untuk memahami perasaan setiap murid setiap siswa terlebih dahulu agar mereka mampu menyerap setiap materi dengan baik. Harus dipahami bahwa setiap murid adalah individu yang memiliki pengalaman hidup serta perasaan mereka sendiri, satu murid dengan murid yang lain tentu memiliki perasaan mereka masing-masing. Perasaan yang mereka miliki menjadi indikator penting seberapa siap mereka dalam menerima materi di kelas.

Banyak metode yang bisa dilakukan untuk memahami perasaan setiap murid dikelas contohnya aktif mendengarkan keluhan serta inovasi murid, mengamati perilaku serta perubahannya, menggunakan teknologi komunikasi, serta bertanya kepada orang tuanya. Dengan pendekatan yang empati dan peduli terhadap perasaan siswa, lingkungan kelas dapat menjadi lebih positif dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.

3. Pujian dan Pengakuan

Untuk melakukan pendekatan emosional secara efektif kepada murid-murid seorang pendidik perlu memberikan pujian dan pengakuan kepada mereka di kelas. Ada banyak manfaat yang bisa dicapai oleh para peserta didik saat diberikan pujian dan pengakuan oleh para gurunya.

Pujian serta pengakuan yang diberikan atas dasar prestasi ataupun usaha setiap murid untuk aktif belajar dapat membantu membangun kepercayaan diri seorang murid, seorang murid akan merasa lebih yakin dengan kemampuan yang mereka miliki dan terus meningkatkannya agar tidak kalah dengan yang lain.

Selain itu dengan pujian yang diberikan maka akan tercipta hubungan positif antara seorang guru kepada muridnya yang didasarkan atas kepercayaan dan penghargaan, hubungan positif ini akan menciptakan motivasi baru bagi murid untuk selalu aktif dan berpartisipasi penuh dalam pembelajaran.

BACA JUGA: 4 Tips Ampuh Mengelola Stres dalam Menghadapi Masa Quarter Life Crisis

4. Ciptakan Lingkungan yang Aman 

Komponen paling penting untuk melakukan pendekatan emosional kepada murid adalah seorang pendidik harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Lingkungan belajar yang aman akan mendorong perkembangan emosional, sosial, dan akademik siswa secara maksimal. 

Lingkungan belajar yang aman dan nyaman akan membuat seorang murid merasa nyaman saat belajar, mereka tidak akan merasa cemas, takut, atau bahkan terancam saat di kelas. Dengan lingkungan yang aman, siswa dapat merasa lebih percaya diri, dihargai, dan siap untuk menghadapi tantangan yang ada di depan.

5. Beri Kesempatan Berinteraksi

Dengan memberikan kesempatan ke pada setiap murid untuk melakukan interaksi maka secara efektif seorang pendidik dapat mendorong perkembagan emosional setiap muridnya. Seorang pendidik harus bisa memberikan kesempatan kepada muridnya untuk berinteraksi agar mereka mampu mengepreksikan perasaan meraka baik itu dalam hal komunikasi maupun kreativitas mereka. 

Dengan memberikan seorang murid kesempatan untuk berinteraksi maka akan terjadi hubungan positif antara seorang murid dengan gurunya dan juga dengan teman-temannya. Mereka dapat belajar untuk saling mengenal sekaligus menghargai perasaan, pandangan, dan latar belakang orang lain. Selain kreativitas setiap murid dapat dikembangkan secara maksimal.

itulah 5 pendekatan emosional untuk menciptakan kondisi positif dalam pembelajaran di kelas, seorang pendidik harus mampu untuk melihat dengan teliti setiap kondisi yang mendukung serta menghambat perkembangan peserta didiknya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak