Baru-baru ini kabar seorang komandan TNI yang dibacok anak buahnya di sebuah kantin usai apel pagi menjadi viral di media sosial. Komandan TNI yang dimaksud bernama Letkol Inf Tamami. Ia juga mantan Komandan Yonif 763/SB.
Pada Selasa (24/10/2023), Letkol Inf Tamami memimpin Apel Pagi di Rindam XVIII/ Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat. Namun, pada saat apel tersebut pria bernama lengkap Mohammad Tamami ini terekam menyebut salah satu anggotanya dengan sebutan nama hewan.
"Kau perhatikan semua manusia yang ada di depan kau ini," ucap komandan seperti dikutip dari video unggahan akun Instagram @infoterangofficial pada Rabu (25/10/2023).
"Tidak ada gerakan kau. Kau memang monyet, kau," tambahnya.
Diketahui pria anggota TNI yang namanya disebut nama hewan itu adalah Praka DRB. Akibat panggilan yang kurang mengenakkan tersebut, usai apel Praka DRB lalu menemui komandan di kantin dan langsung menyerangnya menggunakan parang.
Serangan ini mengakibatkan Letkol Inf Tamami mengalami luka robek di bagian belakang kepala, sehingga memerlukan 12 jahitan. Sementara Praka DRB usai melampiaskan sakit hatinya, ia pun kemudian pulang ke rumahnya.
Kejadian antara komandan dan anggota atau pemimpin dan anak buah ini menjadi pelajaran agar generasi berikutnya tidak melakukan hal yang sama. Dan sepatutnya sebagai pemimpin berusaha menahan diri untuk tidak menyebut nama hewan kepada anak buahnya.
Berikut adab saat jadi pemimpin:
1. Memberi Teladan yang Baik
Pemimpin menjadi pelaku pertama yang memberikan contoh dalam melaksanakan berbagai tugas atau program yang telah direncanakan. Dalam melaksanakan tugas ini pemimpin harus memberi contoh yang baik, salah satunya dengan memulai percakapan yang santun, tidak kasar dan arogan.
2. Memiliki Kepandaian secara Profesional
Sebagai pembuat rencana, pemimpin harus memiliki kepandaian yang profesional tentang semua yang ia rencanakan sehingga ia sebagai orang yang ahli di bidangnya.
3. Representasi dari Bawahan
Citra sebuah organisasi, keluarga, bangsa dan negara, termasuk lembaga militer berada di tangan pemimpinnya.
Selain itu, adab pemimpin kepada bawahannya adalah mengayomi, membina dan membimbing dengan cara yang baik. Jika atasan kepada bawahannya selalu dihiasi dengan perbuatan baik, maka bawahan kepada atasannya juga akan meniru dengan melakukan berbagai kebaikan.