Jadi Culture Shock Orang Jakarta, Ini Alasan Lampu Merah di Bandung Hening

Hayuning Ratri Hapsari | thiara chairun nisa
Jadi Culture Shock Orang Jakarta, Ini Alasan Lampu Merah di Bandung Hening
Ilustrasi jalanan (Unsplash/Tom Fisk)

Bukan lagi rahasia umum kalau klakson memiliki fungsi utamanya sendiri; dikutip dari KBBI, kegunaan klakson berfungsi sebagai peringatan akan keberadaan kendaraan tersebut. Tentu saja, hal ini bertujuan guna menghindari terjadinya lakalantas.

Namun, beberapa waktu lalu sebuah video lampu merah di salah satu perempatan di Bandung sempat viral. Dengan caption bertuliskan "Emang boleh lampu merah sesunyi ini?", video itu menunjukkan kondisi lampu merah yang begitu damai dan tidak terdengar satu pun bunyi klakson. Kok, bisa?

Sebelum membahas penyebab pastinya, sebagai orang Bandung, saya juga mau membagikan pengalaman saya ketika berkunjung di salah satu daerah Jabodetabek.

Jujur saja, saya sering dikejutkan oleh suara klakson yang hilir-mudik sana-sini. Dari yang saya lihat, klakson ini dibunyikan ketika akan menyusul kendaraan lain, saat hendak menyeberang, atau ketika akan memperingatkan kendaraan lain yang akan lewat di depan.

Hal yang bikin saya lebih kaget lagi, hampir semua pengendara begitu bar-bar menjalankan kendaraannya; termasuk teman yang membonceng saya.

"Mau pada ke mana, sih, buru-buru? Gak pada takut celaka, ya?" ungkap saya dalam hati.

Lalu, saya pun tersadarkan ketika melihat video lampu merah di Bandung yang viral kemarin-kemarin. Ternyata, setiap daerah memang punya ciri berkendaranya masing-masing.

Untuk sesama orang Bandung, lampu merah hening adalah pemandangan yang biasa. Sebab membunyikan klakson ketika lampu merah jelas gak berpengaruh apa-apa. Bahkan ketika lampu mulai berwarna kuning, hanya sebagian kecil masyarakat yang membunyikan klakson.

Gak hanya di lampu merah, beberapa pusat kota, kabupaten yang dipenuhi pabrik, hingga tempat surga wisatawan menjadi alasan klise Bandung juga mengalami macet.

Namun, di samping semua itu, Bandung adalah kota yang cukup kondusif ketika macet. Jarang terdengar klakson selain bunyi kendaraan dan obrolan kecil dari para pengendara.

Sependek yang saya tahu, kebanyakan masyarakat Bandung memang jarang menggunakan klakson, termasuk ketika macet. Bukannya digunakan untuk kebutuhan lalu lintas, klakson justru dipakai untuk berinteraksi basa-basi dengan pengendara maupun masyarakat lain.

Selain itu, etnik Sunda juga cukup dikenal memiliki karakter yang santai. Ketika berada di tengah kemacetan jalan, mayoritas masyarakat memilih berdiam diri dan pasrah.

Kesal ketika macet tentu ada, tapi sekali lagi; orang Bandung jarang menggunakan klakson untuk kebutuhan lalu lintas atau sekadar meluapkan bentuk kekesalan. Terutama jika para pengendara sendiri sadar, bahwa sumber macet berasal dari kepadatan kendaraan yang berkumpul di persimpangan.

Biasanya, masyarakat mencari jalan keluar dengan mencari jalan pintas melalui gang-gang kecil. Kalau gak ada jalan lain, artinya masyarakat siap menunggu giliran untuk maju.

Terlambat sekolah ataupun kerja juga pada akhirnya diserahkan dengan keadaan. Semoga ini memberikan sedikit gambaran tentang alasan di balik keadaan lampu merah di Bandung yang terdengar senyap.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak