Maling dan Copet dalam Percakapan Bahasa Jawa, Malah Jadi Speechless!

Hernawan | Tika Maya Sari
Maling dan Copet dalam Percakapan Bahasa Jawa, Malah Jadi Speechless!
ilustrasi buku lawas (Pixabay/Ri_Ya)

Menjelang perayaan hari besar, atau penyelenggaraan event-event tertentu, ditambah dengan kehadiran guest star artis papan atas pastilah akan mengundang banyak orang datang. Entah yang datang untuk berjualan, maupun menonton event-nya. Namun, kalian mesti waspada dengan sosok bernama copet.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, copet bermakna orang yang mencuri sesuatu yang sedang dipakai, maupun uang dalam saku dengan cepat dan tangkas. Barang yang sering diambil kebanyakan biasanya dompet, tas slempang, atau handphone.

Nyatanya, ada banyak sekali kasus kecopetan yang terjadi di kehidupan nyata, baik yang disiarkan lewat tayangan berita maupun yang tak terendus sama sekali. Tahu-tahu dompet hilang, gitu saja. Dan, tentu hal ini sangat meresahkan masyarakat ya.

Tapi, meski sangat meresahkan, dalam buku Pepak Basa Jawa kita justru akan speechless lho dengan filosofi copet ini. Yuk kita bahas!

Menurut Pepak Basa Jawa, kata copet ditemukan dalam materi Keratabasa dengan makna ngaco karo mepet-mepet atau terjemahannya adalah mengacau sambil mepet-mepet. Ngaco atau mengacau disini adalah tindakan nyolong ya, sedangkan mepet-mepet merujuk pada situasi ramai atau berdesak-desakan. Seperti situasi di konser, di pasar, dan lainnya.

Entah bagaimana copet bisa memiliki akronim yang unik tadi, tetapi nyatanya memang begitulah yang terjadi. Mereka akan beraksi di keramaian, ketika masyarakat lengah.

Bukan hanya copet saja, masih dari sumber yang sama kita akan mendapati istilah maling yang merupakan singkatan dari njupuk amale wong ora eling, atau terjemahannya menjadi mengambil amalnya orang tidak ingat.

Frasa njupuk amale ini bermakna konotasi yaitu mengambil barang, atau uang, atau harta benda. Dalam percakapan Bahasa Jawa sehari-hari, penggunaan kata amal ini bisa juga merujuk ke suatu benda ya, jadi bukan hanya amal yang tidak nampak saja.

Kemudian frasa wong ora eling ini juga bermakna konotasi yaitu orang tidak ingat, orang linglung, dan juga orang tidur. Walau frasa ini juga bisa ditujukan kepada orang yang koma, atau pingsan ya. Bahkan paling ekstrem, frasa ini bisa merujuk ke situasi gangguan jiwa, atau bahkan depresi. Fleksibel pokoknya!

Kecuali maling kotak amal, nah itu the real definisi ngambil (uang) amalnya orang lain, haha!

So, pesanku, kawan-kawan untuk selalu berhati-hati dan waspada ya. Kalau dalam peribahasa Jawa ada istilah eling lan waspada, atau ingat dan selalu waspada. Sebab, mereka berkeliaran dimana-mana. Sekian.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak