Dua Bulan Dilantik, Begini Strategi dan Kebijakan Menteri Baru Jokowi

Tri Apriyani | Firman Budianto
Dua Bulan Dilantik, Begini Strategi dan Kebijakan Menteri Baru Jokowi
Kabinet Indonesia Maju 2019-2024

Presiden Jokowi Widodo telah mengumumkan susunan kabinetnya kurang lebih hampir dua bulan yang lalu yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Hingga saat ini sudah ada beberapa kebijakan atau strategi dari para menteri yang disambut baik oleh masyarakat sehingga masyarakat menaruh harapan baru yang lebih baik kepada para menteri tersebut untuk mampu membenahi kebijakan atau permasalahan-permasalahan yang ada.

Sampai saat ini sudah ada beberapa nama menteri yang namanya langsung viral atau bahkan menjadi primadona di kalangan masyarakat karena kebijakan, strategi, atau dobrakan yang telah dia lakukan dianggap baik dan kebijakan itu merupakan hal yang baru bagi masyarakat.

Padahal jika kita lihat waktu baru berjalan dua bulan setelah para menteri tersebut ditunjuk oleh Presiden Jokowi, tetapi mereka sudah mampu memberikan angin segar kepada masyarakat di Indonesia dan memberikan harapan baru. Dengan menunjukkan bahwa mereka akan berani dan mampu memberikan perubahan-perubahan yang lebih baik dari yang sudah ada sebelumnya.

Kebijakan atau strategi baru yang ditawarkan oleh para menteri tersebutlah yang akan disoroti oleh masyarakat di Indonesia, karena tentu ketika ada pemimpin atau dalam hal ini menteri baru. Kita juga selalu menunggu hal baru apa lagi yang akan mereka berikan terhadap negeri ini yang dapat kita lihat melalui dobrakan-dobrakannya, strateginya, ataupun kebijakan yang akan dilakukan.

Sampai saat ini sudah ada beberapa dobrakan atau kebijakan yang dilakukan oleh para menteri dan disambut baik oleh masyarakat sehingga kebijakannya tersebut menjadi viral di masyarakat.

Menteri yang pertama yang viral karena memberikan angin segar terhadap masyarakat atau lebih khususnya para pelajar dan guru tentunya, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim atau sering dipanggil Mas Menteri karena usianya yang cukup muda.

Melalui pidatonya pada hari guru yang bertepatan pada tanggal 25 November 2019 dia menyampaikan beberapa strategi kegiatan belajar mengajar dalam pidatonya yang sangat menyentuh bagi para guru atau siswa sesuai kondisi saat ini.

Beliau pun mampu menyampaikan pidato tersebut dengan kalimat-kalimat yang sederhana dan mudah untuk dipahami oleh semua orang. Model pidatonya yang baru dan dengan isi yang mengena di hati para guru dan siswa sontak membuat nama Bapak Nadhiem menjadi viral .

Selain pidatonya, Menteri Pendidikan ini juga menggagas strategi baru yang viral di kalangan pelajar, yaitu untuk mengganti format Ujian Nasional (UN)  yang ada menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Wacana penghapusan UN ini sudah muncul dari Menteri-menteri Pendidikan sebelumnya dan muncul lagi dalam bentuk baru. Nadiem menganggap perlu dilakukannya perubahan format UN ini dengan beberapa alasan, salah satunya UN yang sekarang dinilai terlalu fokus pada kemampuan menghafal bukan kemampuan kognitif sehingga terlalu membebani siswa, orang tua, serta guru.

Menteri kedua yang namanya sangat di agungkan akhir-akhir ini adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara yakni Erick Thohir. Namanya sering disebut masyarakat setelah strategi atau kebijakan yang dia buat yaitu salah satunya adalah pemecatan Direktur Utama PT Garuda Indonesia.

Kebijakan yang diambil oleh Erick Thohir adalah suatu kebijakan yang tegas dan nekat karena dia memecat seorang direktur yang sudah bekerja cukup lama di PT Garuda Indonesia. Pemecatan ini dilakukan karena memang selama ini ada beberapa praktik kecurangan yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia tersebut.

Tetapi karena kebijakannya yang hebat dan nekat tersebutlah yang menjadikan namanya viral di kalangan masyarakat dan dianggap tegas dan mampu untuk memberikan perubahan-perubahan yang lebih baik di dalam Kementerian BUMN yang ternyata banyak praktik-praktik bisnis yang tidak sehat.

Menteri ketiga yang namanya sempat viral meski tidak seviral menteri yang disebutkan sebelumnya yaitu Menteri Kesehatan, Bapak Terawan Agus Putranto. Namanya sempat viral dikarenakan adanya strategi yang akan dia lakukan terkait evaluasi pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Indonesia.

Di kompleks Istana Kepresidenan, Terawan menyampaikan, “Banyak pelayanan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan literatur yang ada akan kita degradasi. Mana pelayanan yang belum sesuai dengan pelayanan yang ada, kita naikkan.”

Intinya yang beliau sampaikan bahwa banyak masyarakat atau pasien yang dilayani oleh petugas medis tidak sesuai kebutuhannya yang seharusnya bisa dengan opsi yang lebih sederhana dan lebih murah tetapi justru dilayani dengan opsi yang lebih mahal karena agar bisa mengklaim lebih banyak terhadap BPJS Kesehatan sehingga tagihan terhadap BJPS menjadi bengkak.

Hal inilah yang disoroti oleh Menteri Kesehatan dan beliau akan mengevaluasi dan mencoba membenah dengan kebijakan barunya. Karena sebagian besar masyarakat menggunakan BPJS, banyak masyarakat yang menggubris berita ini sehingga menjadi viral terkait penyampaian Bapak Terawan tersebut.

Masyarakat memang sangat menunggu kebijakan-kebijakan maupun strategi-strategi baru dari para menteri baru yang sudah ditunjuk. Hal ini terbukti ketika salah satu menteri melakukan kebijakan baru dan itu dianggap baik oleh masyarakat seperti tiga menteri diatas maka masyarakat akan langsung meresponsnya dengan antusiasme yang tinggi sehingga dobrakan, kebijakan, ataupun strategi yang mereka usulkan bisa viral di kalangan masyarakat.

Viralnya kebijakan para menteri tersebut harapannya tentu agar mereka mendapat dukungan dari masyarakat dan akan lebih berani melakukan kebijakan dan strategi yang lebih fresh dan baik lagi kedepannya, serta juga dapat memotivasi menteri-menteri lainnya untuk mampu memberikan suatu kebijakan dan strategi baru pada kementeriannya.

Oleh : Firman Budianto / Mahasiswa DIV PKN-STAN

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak