Upaya Pemerintah Provinsi DIY dalam menjaga eksistensi Aksara Jawa semakin menggeliat dengan mengajak berbagai elemen dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan. Berbagai upaya ini dampak dari kebutuhan generasi milenial yang sangat erat dengan perangkat IT.
Pemerintah DIY sadar akan perlunya pedoman dan perangkat IT yang dapat mewadahi generasi milenial, maka perlu ada kesepakatan bersama agar aksara Jawa teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah Pemerintah Provinsi DIY dalam menjaga eksistensi Aksara Jawa diwujudkan dalam kegiatan Pra Kongres Aksara Jawa yang merupakan rangkaian kegiatan menuju Kongres Aksara Jawa.
Pra Kongres Aksara Jawa terlaksana pada tanggal 17-19 Maret 2020 di Forriz Hotel Yogyakarta, dan dibuka oleh Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman, Dinas Kebudayaan DIY, Rully Andriadi, SS.
Turut hadir pula Kepala Seksi Bahasa dan Sastra, Bapak Padmono anggoro Prasetyo, S.Sn. dan Setya Amrih Prasaja, SS yang bertindak sebagai penggagas Kongres Aksara Jawa sekaligus Ketua Panitia.
Narasumber yang dihadirkan dalam Pra Kongres Aksara Jawa di antaranya adalah K.P.H Notonegoro, Kepala Dinas Sosial DIY, Drs. Untung Sukaryadi , K.R.T Manu J Widyaseputra, Prof. Drs. Marsono, Prof. Dr. Endang Nurhayati, M. Hum., Dr. Afendy Widayat, M. Phil., Heru Nugroho (CEO PANDI), Sudarto Hardjosuyoto dan Arif Budiarto, S.Pd.
Tujuan utama dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini adalah pembahasan isu-isu yang telah didata dan dirumuskan dari kegiatan FGD. Permasalahan yang diangkat dalam forum ini antara lain ranah kebijakan publik terkait aksara Jawa, ranah teknis tata tulis, dan ranah pengembangan dan pelestarian melalaui pendekatan IT.
Pra Kongres Aksara Jawa dibiayai dengan Dana Keistimewaan 2020 dan diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY yang bekerjasama dengan berbagai pihak, baik praktisi, akademisi, komunitas pegiat askara Jawa maupun KKG SD dan MGMP Bahasa Jawa SMP, SMA, SMK DIY serta didukung penuh oleh K.H.P Kridhamardawa Kraton Yogyakarta.
Walaupun penyelenggara forum ini adalah Dinas Kebudayaan DIY, namun peserta Pra Kongres Aksara Jawa bukan hanya dari wilayah DIY saja. Peserta kongres berasal dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Melalui kegiatan ini diharapkan peserta dapat memberikan sumbangsih dan sarannya untuk penyelenggaraan Kongres Aksara Jawa yang rencananya akan berlangsung pada bulan Juli mendatang.
Oleh: Arpeni Rahmawati, S.Pd., / Sie. Kesekretariatan Pra Kongres Aksara Jawa