Bangladesh resmi memulai program vaksinasi COVID-19 dengan vaksinasi COVID-19 3,5 juta penduduknya di bulan Februari ini dengan AstraZeneca pada hari Minggu (7/2021).
Negara Asia Selatan itu berusaha untuk menginokulasi 80 persen dari populasinya yang berjumlah sekitar 170 juta, dengan setiap orang mendapatkan dua dosis yang diberikan dalam waktu empat minggu.
Melansir dari Central News Asia, Bangladesh telah menerima 5 juta dari 30 juta dosis vaksin COVISHIELD yang telah dipesan dari Serum Institute of India. Negara tersebut juga telah menerima 2 juta dosis COVISHIELD sebagai hadiah dari India.
Menteri Kesehatan Bangladesh Zahid Maleque menyebut COVISHIELD sebagai vaksin terbaik dan teraman.
"Penantian sudah berakhir. Hari ini adalah hari bersejarah bagi kami setelah tahun yang sulit," kata Zahid Maleque.
"Saya divaksin hari ini. Saya merasa baik-baik saja. Setiap orang harus mnerima vaksin," ujarnya.
Dia lalu menambahkan, 567 petugas kesehatan garis depan virus korona, yang divaksinasi minggu lalu sebelum program vaksin diluncurkan, tidak mengalami kesulitan atau efek samping.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak mengindahkan rumor dan mengambil vaksin," ujar Zahid Maleque.
Bangladesh secara resmi telah melaporkan 538.062 kasus positif dan 8.205 kematian akibat COVID-19. Namun tingkat infeksi harian telah menurun tajam sejak puncaknya pada bulan Juli tahun lalu.
Zahid Maleque juga menuturkan jika Bangladesh akan mendapatkan 68 juta dosis vaksin dari aliansi vaksin GAVI yang mengacu pada kemitraan kesehatan global yang dibentuk untuk meningkatkan akses imunisasi di negara-negara miskin.