Kegiatan traveling banyak dilakukan masyarakat ketika ingin lepas sejenak dari rutinitas kota yang padat, tak terkecuali anak muda. Selain melepas lelah, kegiatan traveling juga bisa menambah pengetahuan tentang berbagai daerah di Indonesia yang patut untuk dikunjungi dan memiliki potensi wisata yang belum terkuak sama sekali, atau biasa disebut hidden gems.
Kedua alasan tersebut membuat banyaknya perusahaan dan agensi tour and travel membludak. Dengan daya tarik lokasi wisata yang belum banyak diketahui serta menawarkan kegiatan yang menarik di dalam rangkaian acara menjadi alasan mengapa hal ini terjadi. Ditambah lagi, pemesanan tidak yang semakin mudah, menjadi alasan pendukungnya.
SOCTRAVO dari Pemuda Peduli menjadi salah satunya. Unit bisnis Program Social Traveling dari Yayasan yang berdiri legal sebagai sebuah Yayasan sejak tahun 2016 dengan latar belakang Pendidikan ini, menawarkan sensasi baru ketika traveling.
Konsep berkegiatan sosial yang diselipkan di dalam rangkaian acara, menjadi gaya traveling baru yang diharapkan dapat menjadi gaya hidup baru di kalangan masyarakat, terutama generasi muda yang memiliki hobi traveling.
Program SOCTRAVO yang diluncurkan sejak tahun 2017 ini, sudah mengunjungi 7 tempat. Beberapa di antaranya 3 lokasi yang berada di Pangalengan, Garut Selatan, Banten, dan Majalengka. Berdasarkan survey yang dilakukan tim Yayasan Pemuda Peduli, SOCTRAVO telah mencakup lebih dari 210 elemen masyarakat sebagai dampak dari adanya program ini dan lebih lanjutnya efek dari program ini, sebanyak 400 orang peserta tercatat telah mendaftar selama program ini berjalan.
Bulan Juni tahun 2021 lalu, SOCTRAVO Pemuda Peduli mengunjungi Desa Pangli yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat, Kecamatan Cibodas, Lembang, Jawa Barat. Dengan Danau Urugan yang menjadi objek wisata utamanya.
Kini di awal tahun 2022, Desa Guranteng menjadi lokasi selanjutnya dari SOCTRAVO yang akan dilaksanakan Pemuda Peduli pada 14 Januari mendatang.
Apa saja yang akan didapatkan di SOCTRAVO?
1. Nilai Kemanusiaan
Kegiatan sosial yang menjadi bagian di dalam tiap rangkaian acara SOCTRAVO Pemuda Peduli, bertujuan untuk meningkatkan nilai kemanusiaan di generasi muda yang menjadi target dari program traveling sosial ini.
2. Lebih peka terhadap Kondisi Sosial
Selain lebih peka terhadap nilai kemanusiaan, kepekaan akan kondisi sosial masyarakat di lingkungan tertuju tempat dilaksanakan program, menjadi hal kedua yang didapatkan peserta jika bergabung di dalam program traveling sosial ini. Terciptanya kepekaan terhadap kondisi sosial mulai dari Sumber Daya Alam dan Manusia yang ada di sana menjadi hal yang akan didapatkan peserta ketika mengikuti SOCTRAVO.
3. Membuka potensi wisata daerah
Potensi pariwisata Indonesia sampai saat ini masih banyak yang belum terkelola baik atau bahkan belum diangkat sepenuhnya. SOCTRAVO memastikan di tiap keberangkatan, daerah lokasi target dilaksanakannya program, tentunya yang memiliki potensi wisata yang perlu dikembangkan atau bahkan belum diketahui masyarakat luas.
4. Menawarkan Sensasi Baru Traveling
Kegiatan sosial yang dilaksanakan di dalam rangkaian acaranya menjadi sensasi baru dalam berkegiatan traveling di kalangan anak muda. Konsep berbagi kebermanfaatan yang diselipkan di tiap-tiap kegiatan menjadi nilai jual dari SOCTRAVO Pemud Peduli bagi peserta yang mengikuti program ini.
Kata Mereka Seputar SOCTRAVO, Wadah Traveling Anak Muda
Salah satu peserta yang tergabung di dalam acara Pemuda Peduli ini, mengungkapkan kesan-kesannya selama mengikuti “Jelajah Desa” yang dilaksanakan bulan Juni 2021 lalu.
“Karena ini kali pertama dan pertama kali juga untuk Yashinta sendiri ikutan program yang pusatnya tuh nggak di pusat kota Bandung, kan kebanyakan biasanya kegiatan-kegiatan itu pasti kumpulnya di pusat kota Bandung. Bener-bener pengalaman yang seru deh! Ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada tim SOCTRAVO dan Pemuda Peduli, yang sudah menyelenggarakan kegiatan Jelajah Desa ini. Karena jujur ya, Yashinta sendiri baru tahu sekarang lho kalau di daerah Bandung tuh ada desa namanya Desa Pangli!” Ungkap Yashinta.
“Jika aku menjadi warga Desa Pangli” merupakan konsep yang dibawa dalam program “Jelajah Desa,” di mana para peserta diajak untuk mengikuti kegiatan warga desa sehari-hari.
“Untuk hari pertama, kami diajak oleh Pak Rahmat untuk ikut berkebun dan menanam kentang,” lanjutnya.
Setelah beberapa kegiatan berkebun dan Kaulinan Sunda dengan masyarakat, diselipkan pula kegiatan sosial kepada masyarakat berupa pembagian alat tulis dan buku gambar kepada anak-anak.
“Yang bikin Yashinta cukup speechless sih ketika ada salah satu dari anak-anak tersebut bilang Teh, abi mah teu gaduh nu kieu. sambil nunjukkin pensil warna yang di dalam tas. Jujur sempet freeze beberapa detik sambil merenung dan mikir, mungkin kalau di lingkungan rumah Yashinta hal semacam pensil warna tuh gampang ditemuin & dibeli karena biasanya ada di warung-warung,” tambahnya.
Itulah empat alasan kenapa kamu harus main bareng SOCTRAVO, wadah traveling anak muda dari Pemuda Peduli. Buat kamu yang tertarik, jangan sungkan untuk follow akun media sosial resmi Pemuda Peduli di Instagram @pemudapeduli.id, agar tidak ketinggalan acara-acara menarik lainnya.