Bikin Geger, Elon Musk Cabut Larangan Penggunaan Twitter Donald Trump

Hernawan | hesti ya
Bikin Geger, Elon Musk Cabut Larangan Penggunaan Twitter Donald Trump
Ilustrasi akun Donald Trump ditangguhkan (Unsplash/John Cameron)

Elon Musk cabut larangan penggunaan Twitter Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat. Pemilik dan CEO Twitter terbaru tersebut kembali membuat geger pengguna platform biru. 

Pasalnya, setelah berita tentang pemecatan karyawan dan berita tentang Twitter yang akan menghilang. Kini Elon Musk telah mencabut larangan penggunaan Twitter Donald Trump.

Menyadur dari laman BBC News pada Minggu (20/11/2022), Elon Musk telah melakukan jajak pendapat “Kembalikan mantan Presiden Trump” pada 19 November 2022 melalui akun Twitternya.

Pemungutan suara menghasilkan jawaban “Yes” dengan 51,8% suara dan jawaban “No” dengan 48,2% suara. Pemungutan suara tersebut dilakukan oleh lebih dari 15 juta pengguna Twitter.

134 juta orang telah melihat jajak pendapat ini,” ungkap Elon Musk.

Pada 20 November 2022, Elon Musk kembali mencuitkan, “Orang-orang telah berbicara. Trump akan dipulihkan. Vox Populi, Vox Dei.”.

Tanggal 8 November lalu, ketika Elon Musk menerima pertanyaan tentang apakah dia akan mengaktifkan kembali akun Trump, ia menjawab “Jika saya meminta satu dolar untuk setiap orang bertanya kepada saya apakah Trump akan kembali ke platform ini, Twitter akan menghasilkan uang!”.

Orang terkaya di dunia, Elon Musk telah membeli Twitter dari pendirinya, Jack Dorsey pada bulan Oktober lalu. Elon Musk membeli Twitter seharga 44 miliar dollar AS.

Beberapa minggu setelah Twitter resmi dibeli, Elon Musk melakukan PHK besar-besaran kepada karyawan kontrak. Sedangkan beberapa hari lalu, jagat Twitter dihebohkan dengan rumor bahwa Twitter akan menghilang.

Terkait penangguhan akun Twitter Donald Trump sebelumnya, akun Donald Trump telah ditangguhkan pada 2021 silam dengan alasan karena berisiko melakukan hasutan kekerasan.

Pihak manajemen Twitter mengungkapkan bahwa alasan tersebut muncul karena tindakan ratusan pendukung Donald Trump yang menyerbu US Capitol di Washington DC pada 6 Januari.

Penyerbuan tersebut dilakukan ketika pengesahan Joe Biden sebagai presiden setelah pemilihan. Tindakan tersebut menyebabkan 4 warga sipil dan satu petugas kepolisian meninggal.

Tak hanya Twitter namun, akun media sosial lainnya seperti Facebook, Instagram, dan juga YouTube Donald Trump ikut ditangguhkan.

Sementara itu, BBC News menyebutkan pada awal pekan ini, Republican mengumumkan bahwa Donald Trump akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat pada tahun 2024.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak