Susah Konsumsi Nasi Arab Saudi, Kemenag Minta Ganti Makanan Menjadi Bubur bagi Jemaah Haji Lansia

Hayuning Ratri Hapsari | Irfan Hadiansyah
Susah Konsumsi Nasi Arab Saudi, Kemenag Minta Ganti Makanan Menjadi Bubur bagi Jemaah Haji Lansia
Jamaah haji berjalan dengan payung di Mina dekat kota suci Makkah, Arab Saudi, Kamis (7/7/2022). [Delil SOULEIMAN / AFP]

Demi menjaga stamina dan daya tahan tubuh bagi jemaah haji usia lanjut (lansia) menjelang puncak haji 1444 H, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengimbau untuk selalu mengonsumsi makanan yang bernutrisi.

Yaqut turut menambahkan bahwa tidak semua makanan dapat dikonsumsi oleh jemaah haji lansia asal Indonesia, ia meminta kepada pihak terkait untuk mengganti makanan bagi jemaah lansia asal Indonesia dengan bubur atau dalam bentuk lainnya yang cocok.

Yaqut mengatakan telah mendapatkan informasi bahwa kondisi fisik jemaah lansia tidak cocok dengan makanan yang ada di Arab Saudi. Hal itu dikarenakan sebagian besar jemaah lansia asal Indonesia sudah tidak memiliki gigi.

"Saya minta alternatif lain, bisa bubur atau yang lain. Saya dapat laporan sudah mulai disiapkan rice cooker, beberapa penginapan untuk membuat nasi untuk lansia," ujar Yaqut setelah tiba di Makkah dilansir dari Kemenag, Senin (19/6/2023).

Ia juga turut menambahkan bahwa karakter nasi yang ada di Arab Saudi panjang dan keras, sehingga tidak cocok dengan lansia.

"Start mulai secepatnya, kalau bisa besok saya minta besok. Katanya sudah ada beberapa perusahaan yang siap untuk menyiapkan bubur kacang hijau. Kalau mungkin besok bisa dilakukan, karena perintahnya baru tadi saat saya landing langsung meeting sebentar," kata Yaqut.

Jemaah haji perlu mengonsumsi makanan yang bernutrisi, terutama bagi jemaah usia lanjut. Pasalnya diprediksi ibadah haji tahun ini berada pada puncak musim panas Arab Saudi dan perlu diantisipasi dampaknya.

Selain itu, Yaqut turut meminta kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H untuk mengganti menu sarapan kepada jemaah haji asal Indonesia.

Sarapan yang semula diberikan dalam bentuk roti, Yaqut meminta untuk diubah menjadi nasi, lauk dan mineral. Hal tersebut dikarenakan tidak sesuai dengan karakteristik jemaah asal Indonesia.

Paket sarapan roti tersebut pernah diterapkan pada tahun 2019 untuk paket makan siang dan paket makan malam. Namun pada praktiknya tidak sedikit jemaah yang tetap membeli makanan dalam bentuk nasi pada sejumlah pedagan Indonesia di sekitar hotel.

Selain membahas terkait makanan, Yaqut menghimbau kepada jemaah haji asal indonesia terutama bagi jemaah lansia untuk menghemat energi dengan mengkonsumsi asupan vitamin serta tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunnah.

"Jadi puncak ibadah haji ini masih beberapa waktu ke depan, jadi tolong dihemat energinya. Jadi yang sunah itu sudah cukup, sekarang mempersiapkan diri utamanya jemaah lansia untuk persiapan puncak haji nanti," ujarnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak