Penyanyi sekaligu aktivis Melanie Subono mengaku mendapat teguran dari seorang artis yang kini duduk sebagai anggota DPR.
Lewat unggahan di Instagram, Melanie membagikan tangkapan layar isi hatinya yang menyinggung keras kinerja wakil rakyat.
Tak lama setelah unggahan itu, dia mengaku menerima pesan pribadi melalui WhatsApp dari seseorang yang disebutnya sebagai artis sekaligus anggota DPR.
"Dapat chat WA dari salah seorang artis yang sekarang anggota anu (DPR)," kata Melanie di Insatgram-nya, Kamis, 28 Agustus 2025.
"Katanya, 'Mel, lo coba berbuat sesuatu untuk rakyat, jangan cuma protes-protes di sosmed. Kita kerja keras di sini, lo nggak tahu aja,'"ujarnya lebih lanjut.
Melanie kemudian menuliskan respon satir yang menggambarkan kekecewaannya terhadap sikap anggota dewan tersebut.
"Gegara postingan kemarin itu. Iya iya maaf. Emang gue dan kita ini rakyat tiri. Emang enggak pernah berbuat apa-apa kan. Enggak guna. Iya aja. Orangnya kayaknya follow gue," tulis Melanie Subono.
Nama anggota DPR yang menegurnya tidak disebutkan secara jelas oleh Melanie.
Namun publik dengan cepat menyoroti sejumlah artis yang kini memang berstatus sebagai wakil rakyat sekaligus tercatat mengikuti akun Instagram Melanie.
Beberapa di antaranya adalah Mulan Jameela, Desy Ratnasari, serta Rieke Diah Pitaloka.
![Melanie Subono membagikan potret menyedihkan kehidupan rakyat kecil. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/30/97983-melanie-subono.jpg)
Unggahan yang menjadi pemicu peringatan itu sendiri diposting Melanie pada 25 Agustus 2025.
Dalam tulisan panjangnya, Melanie menyampaikan sindiran tajam terhadap anggota DPR yang dianggap tak peka dengan kondisi rakyat kecil.
"Gini loh, bapak-bapak, ibu-ibu, teman-teman yang sekarang sudah di jajaran anu," tulis Melanie membuka kritiknya.
"Pelajaran aja, kalau benar-benar susah lurus, minimal kita enggak usah sampai tahu," ujarnya menyambung.
Dia menekankan bahwa masyarakat pada dasarnya tidak mempermasalahkan gaya hidup mewah anggota dewan selama tidak ditunjukkan secara berlebihan di hadapan publik.
"Kan kita tahunya duit kita untuk kalian mewakili kami, sementara kami nyari duitnya susah, Pak, Bu," imbuh Melanie.
Melanie bahkan menyebut rakyat tidak peduli dengan barang mewah yang dipakai anggota DPR.
"Beneran deh, kita (sebenarnya) enggak peduli-peduli amat kalian makan roti harga berapa, punya mobil apa, dapat duit beras berapa. Sikat gigi lo dari emas 24 karat kek," tutur Melanie.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa persoalan menjadi berbeda ketika para pejabat justru memamerkan kekayaan mereka di tengah rakyat yang sedang kesulitan.
"Kalau pas rakyat megap-megap lapar, utang sana-sini, terus kalian ngomong ke publik, pamer di medsos, atau cerita yang kedengeran sama kami, berapa harga baju, saldo ATM, tunjangan seharga rumah kami, dan lain-lain," katanya.
Melanie juga menyinggung aksi joget anggota DPR yang kerap viral dan menimbulkan kritik publik.
Dia pun menyindir aturan hukum yang digulirkan DPR namun justru dilanggar oleh sebagian oknum anggotanya sendiri.
"Jangan buat aturan korupsi hukum mati, tahu-tahu korupsi sendiri… kan kesel," ujar Melanie.
Menurutnya, sikap semacam itu justru memicu amarah rakyat yang sedang berjuang menghadapi kesulitan ekonomi.
"Kan sama aja kayak bangunin orang lapar. Udah tahu orang kalau lagi lapar dan kepepet itu galak," tulisnya lagi.
Melanie menekankan pentingnya empati bagi wakil rakyat yang dulu juga pernah mengalami kesulitan sebelum duduk di kursi dewan.
Dia menutup kritiknya dengan kalimat penuh sindiran agar anggota DPR bisa menangkap maksud rakyat kecil.
"Gitu loh kira-kira. Nangkep, to? Mudah?" tutur Melanie.
Sikap vokal Melanie Subono memang bukan hal baru.
Putri promotor musik Adrie Subono itu sejak lama dikenal sebagai sosok yang kerap melontarkan kritik tajam terhadap pemerintah maupun pejabat publik.
Dia menggunakan media sosial sebagai ruang menyampaikan pandangan sekaligus menyuarakan keresahan masyarakat luas.
Tak jarang unggahannya memicu pro kontra hingga membuat nama artis sekaligus aktivis sosial itu kembali ramai diperbincangkan di dunia maya.
Kontributor : Chusnul Chotimah