Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?

M. Reza Sulaiman
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Ratu Tisha. [Instagram/@ratu.tisha]

Ada perombakan besar-besaran yang baru saja terjadi di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Dan salah satu nama terbesar yang jadi "korban" dari restrukturisasi ini adalah Ratu Tisha Destria.

Sosok perempuan paling berpengaruh di sepak bola Indonesia ini resmi dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Komite Teknis dan Pengembangan.

Pencopotan ini sontak memicu tanda tanya besar. Apa yang sebenarnya terjadi di internal PSSI? Apakah ini murni evaluasi kinerja, atau ada sinyal "bersih-bersih" yang sedang dilancarkan oleh Ketua Umum Erick Thohir?

Siapa Sih Sebenarnya Ratu Tisha?

Buat yang mungkin belum terlalu kenal, Ratu Tisha ini bukan figur sembarangan. Lulusan Teknik Matematika ITB ini adalah definisi dari "otak dan otot" di dunia sepak bola.

Pencetak Sejarah: Ia adalah perempuan pertama yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI pada tahun 2017. Sebuah posisi super strategis yang sebelumnya selalu diisi oleh laki-laki.

Motor Penggerak: Selama menjabat Sekjen, ia jadi motor di balik banyak program penting, dari peningkatan kualitas Liga 1, pengembangan sepak bola usia muda, sampai optimalisasi program Garuda Select yang mengirim talenta kita ke Eropa.

Wakil Ketua Umum: Setelah sempat keluar, ia kembali lagi ke PSSI dan terpilih sebagai Wakil Ketua Umum II pada KLB 2023, menjadikannya satu-satunya perempuan di jajaran pimpinan tertinggi.

Potret Ratu Tisha (Instagram/ratu.tisha)
Potret Ratu Tisha (Instagram/ratu.tisha)

Singkatnya, Ratu Tisha adalah "Iron Lady"-nya PSSI. Cerdas, tegas, dan punya rekam jejak yang terbukti.

Saat Sang 'Iron Lady' Tiba-tiba 'Diparkir'

Pada Selasa (16/9), Erick Thohir secara resmi mengumumkan pencopotan Ratu Tisha dari posisi Ketua Komite Teknis dan Pengembangan. Kursi yang ia tinggalkan kini diisi oleh Direktur Teknik PSSI yang baru, Alexander Zweiers.

PSSI berdalih, keputusan ini adalah bagian dari evaluasi menyeluruh untuk memperkuat organisasi. Tapi, publik yang cerdas tentu bisa membaca lebih dari itu.

Komite Teknis dan Pengembangan adalah "jantung" dari semua program yang berkaitan dengan pengembangan sepak bola, dari kurikulum pelatih sampai pembinaan usia dini. Mencopot figur sekuat Ratu Tisha dari posisi ini jelas bukan keputusan yang sepele.

Jadi, Apa Tugas Ratu Tisha Sekarang?

Apakah ini artinya peran Ratu Tisha sudah habis di PSSI? Ternyata tidak. Meskipun tidak lagi mengurus teknis, ia tetap menjabat sebagai Wakil Ketua Umum II PSSI.

Jabatan ini tetap sangat strategis. Sebagai bagian dari Komite Eksekutif (Exco), ia masih punya suara dalam menentukan arah kebijakan PSSI, dari regulasi anggota sampai hubungan internasional.

Bahkan, menurut Statuta PSSI, jika posisi Ketua Umum dan Plt Ketua Umum kosong, maka Wakil Ketua Umum II (yaitu Ratu Tisha) wajib mengambil alih sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum sampai kongres berikutnya.

Sinyal Apa di Balik Perombakan Ini?

Pencopotan Ratu Tisha, bersamaan dengan pergantian di Komite Disiplin dan Komite Wasit, seolah menjadi sinyal kuat dari Erick Thohir. Ia ingin "membersihkan" dan merombak total struktur lama PSSI, menempatkan orang-orang kepercayaannya di posisi-posisi paling krusial.

Apakah perombakan ini akan membawa PSSI ke arah yang lebih baik, atau justru akan menimbulkan gejolak internal baru? Kita tunggu saja episode selanjutnya dari drama di Senayan ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak