Di zaman serba instan ini, susah banget kan jaga badan biar tetap sehat? Di satu sisi, kita doyan banget sama makanan "jahat" yang praktis dan enak. Di sisi lain, kita juga pengen punya badan yang kuat dan nggak gampang tumbang.
Nah, ternyata ada lho "jalan pintas" super gampang dan murah buat bikin sistem imun kita jadi sekuat baja. Jawabannya? Ada di meja makan kita setiap hari: makanan fermentasi!
Yup, dari tempe, yoghurt, sampai kimchi yang lagi hits gara-gara Korean wave, semua makanan ini ternyata adalah "pasukan rahasia" yang diam-diam melatih tubuh kita jadi lebih kuat. Yuk, kita bongkar "sihir" di baliknya!
Gimana Sih 'Sihir' Fermentasi Ini Bekerja?
Menurut Guru Besar dari IPB University, Prof Antonius Suwanto, proses fermentasi itu ibarat ada "kehidupan kecil" yang bekerja di dalam makanan kita. "Pasukan kecil" berupa mikroorganisme baik ini mengubah bahan pangan biasa jadi sesuatu yang baru dan lebih berkhasiat.
“Fermentasi adalah proses alami di mana mikroorganisme mengubah karbohidrat menjadi alkohol, asam organik, dan gas,” ujar Prof Antonius.
Contoh paling gampangnya adalah tempe. Jamur Rhizopus oligosporus di dalam tempe itu tugasnya "memecah" butiran kedelai yang padat. Hasilnya? Tempe jadi punya nutrisi yang lebih kaya dan jauh lebih mudah dicerna oleh perut kita dibandingkan makan kedelai rebus biasa.
'Gym' Buat Sistem Imun, Maksudnya Gimana?
Nah, ini dia bagian paling kerennya. Kenapa sih makan tempe atau kimchi bisa bikin kita lebih kebal penyakit? Prof Antonius punya analogi yang super gampang dimengerti.
Saat kita makan makanan fermentasi, kita sebenarnya sedang "mengirim" mikroorganisme baik ke dalam tubuh kita. Mikroorganisme ini akan "berkenalan" dengan sistem imun kita.
“Mengonsumsi makanan fermentasi adalah cara mudah untuk memberikan paparan pada sistem imun terhadap antigen. Antigen dari mikroorganisme inilah yang nantinya membantu sistem imun mengenali ancaman dan membentuk antibodi,” ujarnya.
Anggap saja ini kayak sesi sparring partner atau latihan tinju buat sel darah putihmu. Mereka jadi "dilatih" untuk mengenali dan melawan "musuh-musuh" kecil yang tidak berbahaya. Hasilnya? Sistem imun kita jadi lebih waspada, lebih aktif, dan lebih siap tempur saat ada virus atau bakteri jahat yang beneran datang menyerang. Keren, kan?
Terus, Cara Makan Paling Benar Gimana? Digoreng atau Mentah?
Ini pertanyaan paling penting, terutama buat kita anak Indonesia yang hobinya makan tempe goreng. Apakah manfaatnya bakal hilang kalau dimasak?
Menurut penelitian Prof Antonius, ada kabar baik dan kabar buruk.
Kabar Baik: Tempe yang dikukus ternyata manfaatnya cuma beda tipis dari tempe mentah dalam hal merangsang sistem imun. Keduanya masih jauh lebih unggul dari kedelai biasa.
Kabar Buruk: Pemasakan yang terlalu ekstrem, seperti menggoreng tempe sampai jadi keripik garing, ternyata bisa merusak struktur mikroorganisme baik di dalamnya. Manfaatnya jadi menurun drastis.
Solusinya? Kalau mau manfaat maksimal, coba deh variasikan cara memasakmu. Selain digoreng, tempe juga enak banget lho kalau dikukus, ditumis sebentar, atau dibikin orek basah.
Dengan semua keunggulannya ini, Prof Antonius mendorong kita buat lebih sering lagi makan makanan fermentasi. Selain murah, enak, dan jadi bagian dari budaya kita, ternyata ini adalah cara paling simpel buat upgrade daya tahan tubuh di tengah gempuran gaya hidup yang nggak sehat.
Jadi, lain kali kamu makan tempe, ingat ya, kamu bukan cuma lagi makan lauk murah, tapi lagi "ngasih makan" pasukan tentara di dalam tubuhmu!
(Muhamad Ryan Sabiti)