Datang dan pergi tanpa pra kabar
Menjatuhkan diri dalam segala kadar
Deras menderu dengan gelegar
Rintik rinai rata tersebar
Membasuh raga hingga jiwa
Memberi imbas berbeda-beda
Pada satu dua manusia
Yang memaknaimu sesuai jiwa mereka
Kadangkala mengundang tawa ceria
Saat tak ada beban di pundak mereka
Atau pun menarik airmata nestapa
Saat alunmu seolah mengiringi duka
Rintikmu memainkan irama
Menarik jiwa pada kenangan lama
Aroma mu khas bernama basah
Berbaur lebur dengan tanah
Deraimu mengaburkan airmata
Pada wajah basah yang terluka
Di antara senyum dan tawa yang terpaksa
Menyembunyikan perasaan yang tersiksa
Hadirmu ditunggu seisi pertiwi
Menghidupi seantero negeri
Siramanmu menumbuhkan aneka biji
Sumber pangan penghuni bumi
Mengantar insan meraih rejeki
Memupuk giat segala mimpi
Memberi harapan pemintal asa
Untuk tak segera berputus asa
Namun keserakahan sebagian manusia di sini
Sering membuat amarahmu tak terhenti
Dalam deru deras tanpa kata
Kau nyatakan resah dan sengketa
Saat sungai, danau dan laut terzalimi
Alirmu deras membanjiri
Menggulung semua yang dilewati
Merendam semua yang tak tinggi
Saat hutan-hutan dan belantara tersakiti
Kau menggerus membuat erosi
Menarik turun bukit-bukit tinggi
Mengubur semua yang dilalui
Wahai Tuhan pencipta hujan
Ampunkan segala kebodohan juga kesalahan
Dan terimalah rasa syukur atas semua kebaikan
Serta rahmatMu dalam tiap tetesan hujan
Borneo, Juli 2021