Kopi dan Tuhan

Munirah | Ary
Kopi dan Tuhan
Ilustrasi secangkir kopi. (Unsplash/Matt Hoffman)

Secangkir kopi sudah kuseduh

Sekedar teman merenung di malam teduh

Setelah melewati hari yang gaduh

Yang membuat hati dan nurani keruh

Tuhan, maaf aku semakin jauh

Jiwa inipun semakin angkuh

Ayat-ayat Mu tak ku acuh

Meskipun aku takut surga tak ku rengkuh

Tuhan, tolong hambamu ini kau rengkuh

Agar nanti di sirotol mustaqim aku tak terjatuh

Dengan air wudhu yang kubasuh

Semoga Kau tak berbalik tak acuh

Malam mulai larut dan purnama semakin menjauh

Kopiku pun sudah habis separuh

Saatnya air wudhu membasuh

Tuk tegakan tahajud sebelum subuh

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak