Mencintai apa harus sesakit ini?

Munirah | Nurita
Mencintai apa harus sesakit ini?
Ilustrasi Putus Cinta. (shutterstock)

Teruntuk semua yang pernah ditinggalkan

Bagaimana rasanya memperjuangkan cinta sendirian ?

Bagaimana rasanya mengetahui cintamu tak pernah merdeka ?

Dijajah begitu keras oleh manusia yang tidak tahu malu,

Merebut kekasihmu yang sedang mati-matian kau perjuangkan

Terkadang kita mengalami fase yang begitu memilukan

Bertumpu pada kerja alami semesta,

Yang terkadang begitu keji dengan segala vonisnya

Namun juga menjadi hakim yang paling adil

Hingga akhirnya aku tersudut pada persimpangan rasa yang menyakitkan

Kini aku tahu satu pendewasaan terbaik yaitu kehilangan

Mengerti bahwa tak setiap rasa harus berbalas

Menjadi seseorang yang tetap bertahan,

Ketika sebuah perjuangan tak lagi dihargai

Bahkan tetap berdiri kukuh ketika rasa yang kau miliki,

Tak pernah mendapat balasan yang setimpal

Andai rasa ini tak pernah ada, tak pernah jua merasakan

Bagaimana mencintai seseorang hanya untuk melepasnya

Aku tak bisa memaksakan,

Takdirmu bukanlah aku dan aku hanya mampu merelakannya

Dan kini aku sadar, tingkat mencintai yang paling tinggi

Adalah rela melihat dia bahagia bersama takdir yang telah dipilih Tuhan

Terima kasih atas segala rasa yang telah kau berikan

Aku pergi dengan sisa guguran kelopak hati yang masih tersisa

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak