Teruntuk semua yang pernah ditinggalkan
Bagaimana rasanya memperjuangkan cinta sendirian ?
Bagaimana rasanya mengetahui cintamu tak pernah merdeka ?
Dijajah begitu keras oleh manusia yang tidak tahu malu,
Merebut kekasihmu yang sedang mati-matian kau perjuangkan
Terkadang kita mengalami fase yang begitu memilukan
Bertumpu pada kerja alami semesta,
Yang terkadang begitu keji dengan segala vonisnya
Namun juga menjadi hakim yang paling adil
Hingga akhirnya aku tersudut pada persimpangan rasa yang menyakitkan
Kini aku tahu satu pendewasaan terbaik yaitu kehilangan
Mengerti bahwa tak setiap rasa harus berbalas
Menjadi seseorang yang tetap bertahan,
Ketika sebuah perjuangan tak lagi dihargai
Bahkan tetap berdiri kukuh ketika rasa yang kau miliki,
Tak pernah mendapat balasan yang setimpal
Andai rasa ini tak pernah ada, tak pernah jua merasakan
Bagaimana mencintai seseorang hanya untuk melepasnya
Aku tak bisa memaksakan,
Takdirmu bukanlah aku dan aku hanya mampu merelakannya
Dan kini aku sadar, tingkat mencintai yang paling tinggi
Adalah rela melihat dia bahagia bersama takdir yang telah dipilih Tuhan
Terima kasih atas segala rasa yang telah kau berikan
Aku pergi dengan sisa guguran kelopak hati yang masih tersisa